Sukses Akhiri Puasa Trofi Panjang Man United, 3 Klub ini Wajib Menyesal Gagal Gaet Erik ten Hag
FOOTBALL265.COM - Lima tahun sembilan bulan dua hari. Selama itulah penantian Manchester United untuk kembali meraih trofi sebelum pecah telur bersama Erik ten Hag.
Manajer berpaspor Belanda tersebut hanya membutuhkan waktu kurang dari delapan bulan untuk mengakhiri puasa gelar The Red Devils dengan menjuarai Carabao Cup (Piala Liga Inggris) 2022/2023.
Sebelum ini banyak yang meragukan kemampuan Ten Hag untuk memutus paceklik prestasi Manchester United.
Meski punya CV mentereng saat melatih di negara asalnya, namun pria 53 tahun itu tidak punya banyak pengalaman bekerja di luar Belanda.
Paling banter Ten Hag hanya pernah melatih tim cadangan Bayern Munchen selama dua tahun dan tentunya itu belum cukup sebagai bukti ia bisa sukses di liga top Eropa.
Maka dari itu keputusannya untuk menerima tawaran Manchester United pada awal musim 2022/2023 ini membuatnya banyak pihak sangsi. Bagaimana mungkin manajer tanpa cukup pengalaman bisa mengembalikan Setan Merah ke jalur kemenangan?.
Pada kenyataannya justru Erik ten Hag menunjukkan progres luar biasa positif dalam waktu relatif singkat. Benar jika dua pertandingan resmi pertamanya berujung kekalahan namun setelahnya jauh berbeda.
Total 40 laga sudah termasuk final Carabao Cup ia jalani sebagai head coach Manchester United dan 29 di antaranya berujung dengan kemenangan. Tidak ada tim lain yang bisa melebihi jumlah itu pada musim ini.
Kini dipastikan akan ada banyak tim yang menyesal tidak mendapatkan Erik ten Hag sebagai manajer mereka. Apalagi Manchester United pun tidak menjadikannya kandidat tunggal untuk jadi pelatih tetap baru menggantikan Ole Gunnar Solskjaer.
Berikut ini adalah daftar kesebelasan-kesebelasan yang seharusnya bisa mendapatkan Erik ten Hag sebelum Manchester Merah dan kini menyesali tidak memanfaatkan kesempatan itu.
1. Barcelona dan Tottenham
1. Barcelona
Bukan rahasia lagi jika Barcelona dan bekas klub yang ditangani Erik ten Hag, Ajax Amsterdam, punya hubungan yang erat. Tidak cuma mengusung filosofi yang serupa, namun mereka juga berbagi sejumlah tokoh legendaris bersama.
Yang paling terkenal jelas Johan Cruyff. Selain pernah bermain untuk kedua kesebelasan tersebut, ia pun juga berkesempatan untuk menanganinya.
Ten Hag sebenarnya beberapa kali sempat dihubungkan dengan Barcelona terutama setelah musim 2018/2019 yang sensasional kala ia mampu membawa Ajax melaju ke semifinal Liga Champions.
Namun entah kenapa Los Cules justru tidak pernah benar-benar mendekatinya meski pada kenyataannya mereka selalu kesulitan mendapatkan manajer jempolan pasca Ernesto Valverde didepak pada Januari 2020 silam.
Sejak saat itu Barcelona sudah menunjuk Quique Setien, Ronald Koeman, dan Xavi Hernandez untuk duduk di kursi pelatih permanen namun tidak atau belum ada yang benar-benar bisa memuaskan fans.
Meski kini tengah dilanda krisis keuangan, Erik ten Hag kemungkinan besar tetap bisa membuat klub yang bermarkas di Camp Nou itu tetap bersaing di level tertinggi mengingat ia bisa bereuni dengan mantan anak-anak asuhnya seperti Frenkie de Jong dan Sergino Dest.
Kini Barcelona sepertinya menyesal telah membiarkan Erik ten Hag lolos dari genggaman mereka begitu melihat profresnya bersama Manchester United.
2. Tottenham Hotspur
Sukses Erik ten Hag membawa Manchester United menjadi juara Carabao Cup 2022/2023 diyakini membuat Tottenham Hotspur menyesal setengah mati.
Pasalnya The Spurs sempat melakukan pendekatan serius dengan eks bos FC Utrecht tersebut untuk menjadi manajer di London Utara.
Usai memecat Jose Mourinho di medio April 2021, manajemen Tottenham mempertimbangkan untuk menunjuk Ten Hag dan siap menggelar wawancara untuknya.
2. Borussia Dortmund
Ten Hag datang ke wawancara tersebut namun secara mengejutkan gagal untuk membuat impresi positif di hadapan para petinggi Tottenham.
Daily Mail menyebutkan jika alasan kenapa ia akhirnya tidak jadi ditunjuk dan nama Nuno Espirito Santo yang dipilih adalah karena kharisma.
Meski di saat yang sama Erik ten Hag sudah memenangi tiga trofi domestik bersama Ajax Amsterdam namun Tottenham Hotspur menilai jika aura sang pelatih tidak mencerminkan sosok pemimpin hebat.
Pada akhirnya semua juga tahu bagaimana akhir dari kisah ini. Nuno dipecat hanya dalam tempo kurang dari setengah tahun pasca hanya bisa menghantarkan sembilan kemenangan dari 17 laga bertugas di New White Hart Lane.
3. Borussia Dortmund
Selepas kepergian Jurgen Klopp hampir satu dekade yang lalu, Borussia Dortmund belum juga benar-benar bisa menemukan sosok penggantinya.
Pasca era pria yang kini menukangi Liverpool itu usai, Die Borussen baru punya dua trofi dan belum pernah lagi merajai kasta teratas Liga Jerman.
Penunjukan nakhoda yang kurang pas dianggap sebagai alasan utama kenapa klub yang selalu berisikan pemain berbakat itu minim prestasi. Peter Bosz, Lucien Favre, dan Marco Rose didatangkan dengan ekspektasi tinggi namun ketiganya nihil trofi selama bertugas di Signal Iduna Park.
Erik ten Hag seharusnya bisa direkrut mengingat Dortmund dan Ajax Amsterdam punya prinsip yang sama dalam menjalankan klub yakni berprestasi dengan pengeluaran minim dan mengandalkan banyak pemain akademi.
Memang benar jika kini mereka terlihat membaik saat kembali ditukangi oleh Edin Terzic namun masih belum ada yang bisa benar-benar menjadi bukti jika Dortmund telah pulih dan sudah menjadi klub besar sesungguhnya lagi.
Maka dari itu Manchester United cukup beruntung dengan mendapatkan Erik ten Hag. Manajer yang banyak tidak dilirik klub-klub lain namun justru bisa mengakhiri puasa trofi nan pajang mereka dengan titel Carabao Cup.