Akui Kekalahan, Madura United Kritik Cara Bermain Borneo FC

FOOTBALL265.COM - Madura United memang harus mengakui kekalahan 0-1 ketika menjamu Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan, Jumat (03/03/23).

Hasil itu menjadikan tim dengan julukan Laskar Sape Kerrab kembali gagal mengamankan poin penuh saat berlaga di kandang sendiri.

Sebelumnya, mereka juga tak menang ketika menjamu Persija Jakarta, Minggu (26/02/23). Kedua tim berbagi satu angka dari hasil imbang 0-0.

Kendati demikian, masih ada hal mengganjal yang masih dirasakan Fabio Araujo Lefundes. Dia melayangkan kritik terhadap cara bermain Borneo FC.

Bahkan, dia juga terlibat diskusi kecil bersama tim pelatih Borneo FC selepas peluit panjang ditiupkan Wawan Rafiko selaku wasit pemimpin laga.

"Borneo punya beberapa orang Brasil di dalam jajaran pelatih. Saya memang berdiskusi kecil," ucap Fabio Lefundes saat post-match press conferrence.

"Saya hanya bertanya, kenapa pemain mereka lebih sering berjatuhan ketika sudah unggul," Pelatih Madura United asal Brasil itu menambahkan.

Ya, Diego Michiels dkk memang tampak berupaya mengulur lebih banyak wakt. Mereka sering berjatuhan dengan alasan cedera.

"Saya sebagai orang asing disini, tidak bisa melakukan kerja seperti itu. Tidak baik untuk sepak bola Indonesia," tutur Lefundes.

"Pemain mereka sering jatuh dan berdiri lagi. Tentu permainan seperti ini sangat jelek dan itu adalah masalah," tukas dia.

1. Tak Sportif

Fabio Araujo Lefundes memang sudah beberapa kali mengeluhkan taktikal yang bertujuan utama untuk menghabiskan waktu ketika unggul.

Pelatih Madura United dari Brasil itu pun menilai, seharusnya Borneo FC menampilkan sikap yang sportif ketika dalam posisi unggul.

Yaitu dengan tetap menjalankan bola di lapangan. Hal inilah yang terus diupayakan Fabio Lefundes untuk Skuat Madura United.

"Sebenarnya, Borneo FC bisa melakukan banyak hal yang sepatutnya dilakukan. Tidak menghentikan jalannya pertandingan," ungkap Lefundes.

"Pemain mereka kerap terjatuh dan berdiri lagi. Klub seharusnya tidak boleh melakukan (taktikal) seperti itu," tambah dia.

Tentu saja, situasi itu bertentangan dengan aspek sportivitas yang dijunjung tinggi dalam permainan sepak bola.

"Itu mencederai sepak bola. Karena menang atau kalah, itu hal yang sudah biasa," ungkap eks Pelatih Jeonbuk Hyundai Motors tersebut. 

Penerapan taktik seperti itu tak pelak mengurangi waktu secara nyata. Dan lucunya, Wawan Rafiko selaku wasit hanya memberi 4 menit perpanjangan waktu.

"Saya menilai, seharusnya waktu perpanjangan babak kedua bisa 10 menit. Tapi wasit hanya memberi 4 menit," ungkap Fabio Lefundes.

Kekalahan itu menjadikan Madura United tercatat tak pernah menang selama 6 kali menjamu lawan-lawannya pada putaran dua.