x

PSIS Tujuh Partai Beruntun Tanpa Kemenangan di Liga 1, Yoyok Sukawi: Evaluasi Besar!

Sabtu, 18 Maret 2023 14:45 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Juni Adi
Pertandingan Liga 1 antara PSIS Semarang vs Madura United di Stadion Jatidiri (Semarang), Selasa (07/03/23). (Foto: Instagram@psisfcofficial)

FOOTBALL265.COM - Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menginginkan evaluasi besar-besaran selama jeda Liga 1 2022/2023 karena FIFA Matchday. PSIS wajib mengakhiri musim ini dengan kepala tegak.

PSIS Semarang awalnya menginginkan satu tempat di pos lima besar dengan perekrutan nama-nama penting, seperti Carlos Fortes, Taisei Marukawa hingga Wawan Febriyanto pada awal musim.

Lalu, pada tengah musim, bergabung pemain-pemain muda potensial, seperti Ady Satryo, Bayu Fiqri, Luthfi Kamal, Meru Kimura hingga Rizky Dwi. Namun, capaian hingga pekan ke-31 Liga 1 2022/2023 masih jauh dari harapan.

Jangankan berbicara lima besar, sekadar masuk tujuh besar saja PSIS masih harus berjuang keras. PSIS yang kini ada di peringkat sebelas dengan 35 poin terpaut sembilan poin dengan Bhayangkara FC yang ada di posisi tujuh.

Jauhnya jarak dengan tim tujuh besar tak lepas dari tujuh pertandingan yang hanya berbuah tiga angka. Bahkan, dalam empat partai terakhir, PSIS selalu mengakhiri laga dengan kekalahan.

Baca Juga

Jebloknya prestasi PSIS sejak kehadiran pelatih asal Malta, Gilbert Agius, mendatangkan kritik pedas dari suporter. Performa PSIS mengalami penurunan signifikan.

PSIS menjadi tim yang sulit mencetak gol dan mudah kebobolan. Dalam tujuh partai terakhir, PSIS hanya mencetak lima gol dan kebobolan 14 gol. Badai cedera kerap disebut Gilbert Agius sebagai salah satu pengaruh performa tim.

Baca Juga

Gelombang protes dari para suporter disikapi Yoyok Sukawi dengan tegas. Dia menginginkan adanya evaluasi besar-besaran ketika Liga 1 sudah memasuki jeda FIFA Matchday.

"Evaluasi!!! mumpung break FIFA matchday, saatnya evaluasi besar. Perbaiki koordinasi, persiapan dan apapun itu demi @psisfcofficial," tulis Yoyok Sukawi pada postingan terbaru di instagram resminya.

Yoyok menilai empat kekalahan merupakan masalah yang harus disikapi dengan serius. Dia tak mau ada hal yang dijadikan alasan ketika PSIS menelan kekalahan, termasuk 1-6 atas Borneo FC di Stadion Segiri Samarinda.

"Empat pertandingan mengalami kekalahan beruntun jelas bukan masalah kecil. Terlepas badai cedera, jadwal padat, cuaca tidak bersahabat dan masalah kebugaran pemain, itu semua hanya faktor yang dialami semua tim dan bukan alasan untuk membenarkan kekalahan," tutur Yoyok Sukawi.

Baca Juga

1. Puji Progres Pemain

Menpora Zainudin Alami didampingi Ferry Paulus (Direktur Utama LIB) & Yoyok Sukawi (Exco) di Stadion Jatidiri Semarang.

Pria yang juga ketua umum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah ini ingin PSIS Semarang mengakhiri kompetisi Liga 1 2022/2023 dengan posisi yang lebih bagus.

Dari hitung-hitungan realistis, bisa jadi PSIS mengincar posisi delapan yang kini dihuni Persebaya dengan 39 poin dari 27 pertandingan. PSIS hanya terpaut empat poin, namun Persebaya memiliki dua partai lebih banyak dari PSIS.

Penting bagi PSIS untuk mendapatkan posisi lebih baik agar memiliki motivasi dan semangat lebih menatap Liga 1 2023/2024. Minimal, PSIS ada di atas tim tetangga, Persis Solo, yang kini ada di peringkat sepuluh.

"Semangat lagi @psisfcofficial ku, masih banyak sisa pertandingan untuk dilalui, kita harus akhiri kompetisi dengan kepala tegak untuk menyongsong kompetisi tahun depan yang lebih kompetitif," papar Yoyok Sukawi.

Pada laga terakhir, PSIS Semarang kalah dari Persija Jakarta 0-1 di Cikarang, Bekasi. Pada laga itu, PSIS sejatinya layak mendapat hasil lebih baik karena unggul penguasaan bola.

Baca Juga

Pelatih PSIS, Gilbert Agius, turut menyinggung masih absennya Vitinho. Menurutnya, absennya beberapa pemain cukup berpengaruh pada performa secara keseluruhan.

"Saya sangat senang dengan para pemain. Sebab, mereka sudah bekerja keras. Terkadang dalam sepak bola hasil yang didapat tidak sesuai dengan perjuangan tim," ucap Gilbert Agius.

Baca Juga

Ada waktu sepuluh hari setelah partai melawan Persija, menuju laga tunda melawan Barito Putera pada 26 Maret 2023. Jeda waktu itu bisa digunakan untuk mengembalikan kebugaran Wahyu Prasetyo dan Hari Nur Yulianto.

Jika kalah lagi dari Barito Putera, bisa-bisa nasib Gilbert Agius di PSIS Semarang akan terancam. Gilbert Agius memilih kontrak yang durasinya hingga 2025 mendatang.

Baca Juga

Baca berita sepak bola dan olahraga lainnya di Google News 

PSIS SemarangLiga IndonesiaLiga 1Yoyok SukawiBerita Liga 1Liga 1 2022-2023

Berita Terkini