Papua Football Academy, Merintis Peradaban Baru Sepak Bola Papua
FOOTBALL265.COM - Papua Football Academy (PFA) yang dibentuk atas inisiasi PT Freeport Indonesia (PT FI) kini telah berjalan selama hampir 8 bulan sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2022 di Stadion Utama Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Akademi sepak bola yang berpusat di Mimika Sport Complex, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah itu diharapkan menjadi cikal bakal peradaban baru sepak bola Papua.
PFA menjadi akademi sepak bola pertama di Tanah Papua. Akademi ini memberikan pendidikan keterampilan dengan berbagai sarana yang dibutuhkan, dari asrama tempat tinggal, ruangan belajar dan rekreasi, lapangan latihan, hingga ruang kebugaran.
Fasilitas penunjang akademi ini sudah memenuhi standarisasi infrastruktur, keamanan dan keselamatan sepak bola berstandar internasional, meliputi asrama seluas 1000 m2, dua lapangan outdoor, dan satu lapangan indoor.
Pelatihan yang diterapkan mempertimbangkan sains olahraga secara menyeluruh, mulai dari aspek teknis sepak bola, analisis, nutrisi, psikologi, fisiologi hingga penanganan cedera.
Siswa yang masuk dalam akademi ini juga dibekali pendidikan formal dan kursus keterampilan seperti kemampuan literasi dan keahlian komputer. Dengan harapan, para siswa PFA tak hanya cakap dalam bermain sepak bola tapi juga berprestasi secara akademik.
PT Freeport Indonesia berkomitmen menjadikan PFA ini sebagai portfolio dan program jangka panjang. Bahkan PT FI terus melengkapi persyaratan standarisasi FIFA.
"PFA ini akan menjadi portofolio baru PTFI. PFA akan menjadi komitmen jangka panjang kami. Freeport Indonesia terus akan mendukung PFA dengan semua fasilitas dan standar yang dipersyaratkan oleh FIFA. Saat ini, kami sudah menerapkan konsep PFA Children Safeguarding,” kata Direktur PT Freeport Indonesia, Claus Oscar Ronald Wamafma.
Saat ini, PFA memiliki 30 orang siswa angkatan pertama yang berasal dari Mimika, Merauke dan Jayapura yang didapat dari hasil pencarian bakat.
1. Merajut Mimpi
Pelatih kepala PFA, Ardiles Rumbiak menyadari bahwa membina talenta berkualitas tidak bisa dibentuk dalam waktu yang singkat. Segala aspek dasar untuk melahirkan talenta berkualitas perlu ditanamkan lebih dulu.
"Tidak hanya membentuk mental, fisik dan pemahaman mereka tentang sepak bola, tapi karakter, kedisiplinan, attitude dan mindset mereka juga harus kita bentuk. Saya punya harapan anak-anak kita ini bisa bersaing di sepak bola Indonesia 5-10 tahun mendatang, bahkan berkarier di luar negeri," ujar Ardiles.
Mantan pemain Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC itu sudah bermimpi sejak lama Papua punya sebuah akademi khusus sepak bola untuk anak-anak Papua yang ke depannya bisa membawa perubahan.
"Kalau dari pribadi saya, sisi positif dari PFA ini yang pertama memberikan dampak positif bagi seluruh anak Papua khusus untuk generasi yang akan datang, yang kedua Papua harus lebih serius lagi memperhatikan yang namanya pembinaan dan harus punya kompetisi," kata Ardiles.
"PFA ini memiliki satu program yaitu Children Safeguarding atau perlindungan terhadap anak jadi itu adalah salah satu standar FIFA dan Puji Tuhan mungkin di Indonesia baru kita yang menerapkan standar itu. Pembinaan usia dini itu bukan hanya dari segi pendidikan, perubahan pola pikir yang kita lihat, bukan hanya sekadar sepak bola tetapi mereka juga harus dilindungi."
Pengaruh keberadaan akademi sepak bola yang dikelola secara profesional terbukti dapat melahirkan banyak talenta-talenta yang berkualitas dan mencetak prestasi.
Di Afrika contohnya, bagaimana sepak bola mampu merubah perekonomian. Setiap tahun, beberapa pusat pelatihan dan akademi didirikan di Afrika, bahkan tim terkenal dari seluruh benua mengunjungi Afrika untuk membuka sekolah dan merekrut pemain baru.
Akademi olahraga Kadji di Kamerun adalah contoh yang sangat baik tentang seberapa efektif pusat pelatihan di akademi, di Afrika dan di seluruh dunia, karena banyaknya pemain internasional yang pernah mengenyam pendidikan di akademi ini.
Samuel Eto'o, Stéphane Mbia, Benjamin Moukandjo, Aurélien Chedjou, dan Idriss Carlos Kameni adalah beberapa pemain hebat jebolan akademi Kadji yang telah bermain untuk klub kelas dunia.
Tentunya, dengan komitmen besar dari PT Freeport Indonesia, PFA diharapkan bisa membawa peradaban baru bagi sepak bola Papua di masa mendatang.