x

Ironi PSM Makassar, Juara Liga 1 yang Tak Punya Stadion

Sabtu, 1 April 2023 17:06 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Laga Liga 1 antara Madura United vs PSM Makassar di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (Pamekasan), Jumat (31/03/23).

FOOTBALL265.COM – PSM Makassar berhasil menjadi kampiun Liga 1 2022-2023. Nyatanya, di balik kesuksesan ini ada ironi tersendiri dari tim berjuluk Juku Eja itu.

Kepastian PSM keluar sebagai kampiun didapatkan kala melakoni pekan ke-32 dengan bertandang ke markas Madura United, Jumat (31/03/23).

Dalam lawatannya itu, tim arahan Bernardo Tavares ini berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-1 atas tuan rumah Madura United.

Tanda-tanda kemenangan PSM sudah terlihat sejak menit awal, kala Willem Jan Pluim berhasil mencetak dua gol cepat, yakni di menit ke-4 dan ke-10.

PSM pun lantas menambah keunggulan di menit ke-48 lewat Kenzo Nambu, sebelum Madura United mampu memperkecil kedudukan lewat Hugo Gomes atau Jaja di menit ke-51.

Baca Juga

Skor 3-1 itu kemudian bertahan hingga pertandingan usai, yang membuat PSM Makassar berhasil meraih tiga poin atas Madura United sekaligus mengunci gelar Liga 1 2022-2023.

Kemenangan atas Laskar Sape Kerrab itu PSM meraih 72 poin dan tak mungkin lagi dikejar pesaingnya, Persib Bandung, yang di saat bersamaan harus takluk dari Persija Jakarta.

Baca Juga

Keberhasilan menjadi kampiun Liga 1 2022-2023 ini pun menjadi kebahagiaan tersendiri bagi PSM yang berhasil memutus puasa gelar liga selama 23 tahun.

Namun, di balik keberhasilan tim yang juga berjuluk Ayam Jantan dari Timur ini menjadi kampiun kasta tertinggi, terdapat sebuah ironi.

Ironi ini tak lepas dari ketiadaan PSM Makassar memiliki stadion, layaknya para kontestan Liga 1 lainnya, sehingga harus menjalani laga kandang di Liga 1 2022-2023 ke Pare-pare.

Baca Juga

1. Mainkan Laga Kandang hingga Ratusan Kilometer

Suasana latihan PSM Makassar di Stadion Mattoanging, Sabtu (19/01/19).

Dibandingkan kontestan Liga 1 2022-2023 lainnya, PSM Makassar bisa dikatakan tak memiliki stadion tetap di wilayahnya sendiri, yakni Makassar.

Hal ini terlihat di mana PSM harus melakoni laga kandangya di Stadion Gelora BJ Habibie yang terletak ratusan kilometer dari markasnya, Makassar.

Sebagai informasi, jarak antara Makassar sebagai wilayah asal PSM dan Pare-pare sendiri berada di angka 128 km yang membutuhkan waktu lebih dari satu jam perjalanan darat.

Parahnya lagi, Stadion Gelora BJ Habibie kerap mendapat anggapan miring karena dianggap tak layak menggelar pertandingan.

Meski PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mengumumkan stadion tersebut lolos verifikasi, tetap saja stadion ini kerap mendapat anggapan miring.

Baca Juga

Anggapan miring ini terlihat dari kapasitas yang hanya 8 ribu penonton. Belum lagi dengan lapangan yang punya kontur tebal dan berpasir serta mudah tergenang saat diterpa hujan.

Hal ini membuat citra PSM pun menjadi buruk sebagai salah satu tim besar dari wilayah timur Indonesia yang juga tak memiliki kandang.

Baca Juga

Sejatinya, PSM memiliki kandang atau markas tersendiri di Makassar, yakni Stadion Mattoanging. Namun, pembangunan stadion itu mangkrak usai diruntuhkan pada 2020 lalu.

Meski harus ‘musafir’ hingga ratusan kilometer untuk melakoni laga kandang, bisa dikatakan bahwa ini menjadi berkah dalam musibah bagi PSM, sehingga bisa keluar menjadi juara Liga 1 2022-2023.

Sebab, PSM selalu kesulitan menjadi juara liga meski telah memiliki kandang sendiri, yakni Stadion Mattoanging di Liga 1 edisi sebelumnya.

Baca Juga

2. Punya Kandang tapi Tak Juara Liga

Pertandingan Liga 1 antara PSM Makassar vs Bhayangkara FC di Stadion Gelora B.J. Habibie (Lompoe), Jumat (17/03/23). (Foto: Instagram@psm_makassar)

Saat masih bermarkas di Stadion Mattoanging, PSM Makassar seperti kesulitan keluar sebagai juara atau kampiun Liga 1.

Hal ini terjadi pada Liga 1 musim 2017, di mana saat itu Juku Eja menjadikan Stadion Mattoanging sebagai markasnya untuk mengarungi musim itu.

Pada Liga 1 2017, PSM mampu bersaing di papan atas dengan finis di tiga besar dan memperoleh total 65 poin dari 19 kemenangan, 8 imbang, dan 7 kekalahan.

Sayangnya, di Liga 1 2017 itu PSM gagal menjadi juara, meski menjadi tim yang paling jago kandang dengan meraih 15 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 1 kekalahan.

Berlanjut di Liga 1 2018, PSM kembali gagal juara meski memiliki Stadion Mattoanging sebagai markasnya, dengan finis di peringkat kedua di belakang Persija Jakarta dengan perbedaan satu poin saja.

Padahal, PSM lagi-lagi menjadi tim yang paling menakutkan saat tampil di kandang, dengan meraih 13 kemenangan, 3 hasil imbang, dan 1 kekalahan saja.

Kini, PSM yang punya label ‘jago kandang’ justru bisa menjadi juara di luar wilayahnya sendiri, yakni di Stadion Gelora BJ Habibie yang terletak di Pare-pare.

Mungkin saja, kesuksesan PSM ini berkaca pada prinsip orang Bugis-Makassar, yang menganggap merantau (sompe) atau bermigrasi (malleke dapureng) sebagai bentuk kesediaan untuk berubah, sehingga berhasil menjadi juara Liga 1 2022-2023.

PSM MakassarIn Depth SportsLiga 1Stadion MattoanginBJ HabibieLiga 1 2022-2023

Berita Terkini