x

Ketika Perjudian Erik ten Hag Bikin Man United Terjengkang di Liga Europa

Jumat, 14 April 2023 17:06 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Marcel Sabitzer dari Manchester United merayakan gol pertama mereka dengan Bruno Fernandes Reuters-Lee Smith

FOOTBALL265.COM – Banyak yang menyalahkan hasil imbang Manchester United dengan Sevilla di Liga Europa 2022/23 karena pertahanannya. Tapi hasil itu tak lepas dari perjudian Erik ten Hag.

Klub berjuluk Setan Merah itu harus menelan ludah pahit setelah ditahan imbang Sevilla di leg pertama perempatfinal Liga Europa 2022/23, Jumat (14/04/23).

Bertanding di Stadion Old Trafford, Man United mampu tampil dominan sejak awal laga. Dominasi ini pun dibuktikan dengan dua gol yang dicetak Marcel Sabitzer.

Pemain pinjaman dari Bayern Munchen itu mencetak dua golnya dalam waktu kurang dari tujuh menit, yakni di menit ke-14 dan menit ke-21.

Dua gol cepat itu membuat Man United pun kian dekat dengan kemenangan dan hasil memuaskan jelang leg kedua di markas Sevilla kelak.

Baca Juga

Akan tetapi di menit-menit akhir pertandingan, Sevilla mampu mencetak dua gol penyama kedudukan ke gawang Manchester United dalam waktu delapan menit saja.

Uniknya, dua gol penyama kedudukan itu didapat tim berjuluk Los Palanganas itu lewat gol bunuh diri Tyrell Malacia dan Harry Maguire.

Baca Juga

Akibatnya, Man United harus menerima menatap leg kedua dengan skor imbang 2-2, yang jelas tak menguntungkan karena akan bertanding di markas lawan.

Tak ayal hasil ini membuat pendukung Man United menunjuk Malacia dan Maguire sebagai biang kerok hasil minor ini.

Namun faktanya, hasil imbang yang didapat Manchester United dari Sevilla ini tak lepas dari perjudian Erik ten Hag sepanjang pertandingan. Apa saja perjudian itu?

Baca Juga

1. Perjudian Ten Hag

Penyerang Manchester United, Anthony saat berusaha melindungi bola dari rebutan pemain Newcastle United di Liga Inggris.

1. Pergantian Pemain yang Tak Tepat

Perjudian pertama yang membuat Man United harus meraih hasil minor di laga kontra Sevilla adalah pergantian pemain yang tak tepat.

Pada menit ke-62, Ten Hag melakukan tiga pergantian sekaligus dengan memasukkan Christian Eriksen, Anthony Elanga, Wout Weghorst untuk menggantikan Bruno Fernandes, Anthony Martial, dan Jadon Sancho.

Pergantian ini membuat lini serang Man United tumpul kurang lebih di 30 menit sisa pertandingan, dan membuat kepercayaan diri Sevilla untuk keluar menyerang pun meningkat.

Karena pergantian ini pula, Man United tak bisa mencetak gol ketiga yang bisa saja menuntaskan laga melawan Sevilla, termasuk di leg kedua nanti.

Tapi apa daya, Elanga dan Weghorst tak cukup membuat lini serang Man United bertaji, sehingga Sevilla pun bisa menggempur pertahanan, dan membuat penyerangnya itu harus turun bertahan.

Baca Juga

2. Telat Menarik Anthony

Di laga kontra Sevilla ini, pendukung Man United melihat jelas baik dan buruknya Anthony sebagai winger kanan di bawah arahan Erik ten Hag.

Sepanjang babak pertama hingga awal babak kedua, pemain asal Brasil itu bermain apik dengan melepaskan empat tembakan.

Namun usai Ten Hag melakukan pergantian, Anthony seakan kembali ke ‘setelan pabrik’ di mana ia yang terlalu percaya diri sepanjang laga, justru melakukan hal-hal yang merusak ritme permainan.

Baca Juga

Ia melakukan trik yang membuatnya mudah kehilangan bola, bahkan hingga dirinya berkonfrontasi dengan bek lawan, yakni Marcos Acuna.

Terlepas dari itu, Anthony sejatinya bermain cukup baik dan hampir mencetak gol andai tembakannya tak membentur mistar gawang.

Akan tetapi, ada kalanya Anthony harus tetap mengikuti alur permainan, dan Ten Hag harus paham akan hal tersebut serta menggantinya lebih cepat agar tak merusak ritme permainan Man United.

Baca Juga

2. Double Trouble

Pemain Manchester United, Lisandro Martinez saat cedera di laga Liga Europa antara Manchester United vs Sevilla dini hari. (Foto: Reuters/Lee Smith)

3. Pertahanan yang Hancur dan Berujung Nestapa

Memang pemain bertahan Man United patut disalahkan sehingga Sevilla mampu mencetak dua gol penyama kedudukan lewat gol bunuh diri.

Tetapi, Ten Hag patut disalahkan karena terlalu mempercayai lini pertahanannya sejak awal dengan memasang Raphael Varane dan Lisandro Martinez.

Di awal, duet ini amat solid. Tapi permainan dengan tensi tinggi membuat keduanya pun harus bertumbangan. Pertanyaan pun mengemuka, apakah Ten Hag tak melihat riwayat cedera yang dimiliki keduanya?

Varane identik dengan cedera yang kambuh-kambuhan. Lalu Lisandro Martinez merupakan pemain yang agresif, sehingga pertandingan tensi tinggi membuatnya rawan cedera.

Dengan kondisi ini, sejatinya Ten Hag bisa mencadangkannya di laga ini ketimbang memainkan keduanya. Tapi nasi telah menjadi bubur, keduanya kini harus berkutat dengan cedera.

Dengan sisa kompetisi yang masih panjang bagi Man United, absennya dua pilar ini membuat Ten Hag harus bergantung pada Harry Maguire dan Victor Lindelof hingga akhir musim.

Andai saja Ten Hag memainkan Maguire dan Lindelof sejak awal, maka Varane dan Martinez terbebas dari cedera dan kemungkinan bisa jadi andalan hingga akhir musim.

Manchester UnitedSevillaErik ten HagOne Football

Berita Terkini