Madura United di Ambang Pencoretan Jika Pemain Naturalisasi Dibatasi
FOOTBALL265.COM - Madura United menguatkan komitmennya untuk taat dan patuh terhadap segala aturan perihal regulasi pada kompetisi Liga 1 musim 2023/2024 mendatang.
Salah satu wacana yang paling disorot adalah keinginan PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir yang akan membatasi pemain naturalisasi di kompetisi profesional.
Klub dipastikan tak bisa lagi dengan bebas merekrut para pemain yang alih kewarganegaraan ini. Setiap klub nantinya hanya bisa diperkuat maksimal 2 pemain.
Pada Liga 1 musim ini, Madura United diperkuat oleh 4 pemain yang berstatus naturalisasi. Sehingga, penerapan aturan itu akan berdampak besar.
"(Wacana) regulasi itu akan berdampak besar terhadap Madura United," ucap pelatih caretaker, Rakhmat Basuki usai hasil imbang 0-0 kontra Rans, Kamis (13/04/23).
"Dan tak hanya bagi klub kami, (wacana) regulasi itu akan berdampak pula kepada klub-klub yang memakai jasa pemain naturalisasi," tambah dia.
Kendati demikian, pihaknya memastikan akan taat dan patuh terhadap semua aturan yang ada. Kendati di sisi lain pembatasan itu akan mereduksi kekuatan tim.
"Setiap perubahan sudah pasti ada positif dan negatifnya. Kami berpikir secara positif saja, mungkin maksudnya baik," beber Coach RB.
Di sisi lain, kehadiran pemain naturalisasi sangat menguntungkan tim. Meski statusnya sebagai lokal, tapi kualitasnya sepadan dengan pemain asing.
"Kalaupun nanti ada kritik atas perubahan (regulasi) termasuk pembatasan pemain naturalisasi, biar manajemen yang memutuskan," tandas dia.
1. Di Ambang Pencoretan
Jika aturan ini benar-benar diterapkan, sudah pasti Madura United harus melakukan pencoretan pemain yang berstatus naturalisasi untuk musim depan.
Sebagaimana diketahui, tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu musim ini diperkuat oleh 4 pemain dengan alih kewarganegaraan pada Liga 1 musim ini.
Regulasi ini pun memaksa Madura United mesti memilih 2 diantara 4 pemain yang kini dimiliki. Dan yang pasti, keputusan ini tak bakal mudah dilakukan.
Pertimbangan yang sangat rumit adalah kebutuhan tim atas posisi bermain. Ditambah lagi, status mereka merupakan pemain opsi pertama dari pelatih.
Keempat pemain naturalisasi itu antara lain Alberto Goncalves da Costa dan Otavio Dutra (Brasil), Lee Yujun (Korea Selatan), dan Esteban Viscarra (Argentina).
2. Kontribusi Nyata
Kesulitan Madura United dalam menentukan 2 pemain naturalisasi untuk dipertahankan dan yang akan dicoret, tak lain adalah kontribusi yang cukup nyata.
Tiga di antaranya bahkan menjadi opsi pertama dari Fabio Araujo Lefundes, sebelum digantikan oleh pelatih caretaker, Rakhmat Basuki.
Beto Goncalves menjadi yang terdepan dalam hal kontribusi, melalui sumbangan 10 gol dan 4 assist sepanjang membela Madura United dalam 32 laga.
Esteban Vizcarra menempati urutan kedua. Dari 28 laga, gelandang kelahiran Argentina ini berkontribusi dengan 1 gol dan 4 assist.
Sementara Le Yujun cukup diandalkan di lini tengah, dengan mencatat 31 caps. Gelandang bertahan ini bahkan tampil taktis setelah tanpa catatan kartu kuning musim ini.
Mungkin hanya Otavio Dutra yang menjadi nama pertama yang dicoret, karena hanya turun selama 8 laga pasca dipinjam dari Persija Jakarta pada transfer window.