Tolak PSG dan Melipir ke Tottenham, Hakim Ziyech Ingin Balas Dendam ke Chelsea?
FOOTBALL265.COM - Bintang terbuang Chelsea, Hakim Ziyech, menolak untuk bergabung Paris Saint Germain (PSG). Bahkan, sang pemain melipir ke tim rival pada bursa transfer musim panas.
Hakim Ziyech mulai kehilangan tempat sebagai pemain utama Chelsea, usai beberapa nama tenar seperti Raheem Sterling, Mykhaylo Mudryk, dan Enzo Fernandez masuk.
Pada musim ini saja, Hakim Ziyech tercatat hanya memainkan 20 penampilan dalam semua ajang yang dilakoni oleh Chelsea.
Bahkan, winger berpaspor Maroko tersebut lebih sering diturunkan dari bangku cadangan oleh pelatih Chelsea sebelumnya, Graham Potter.
Hal tersebut tentunya membuat Ziyech merasa tidak nyaman, dan berencana untuk mencari tim sebagai pelabuhan barunya.
Pasalnya, winger kelahiran Dronten pada 19 Maret 1993 tersebut membutuhkan menit reguler untuk terus mempertahankan performa apiknya.
Beberapa tim top Eropa seperti PSG, AC Milan, dan Tottenham Hotspur, sempat menunjukkan minat untuk memboyong Hakim Ziyech.
Kendati demikian, Hakim Ziyech justru dilaporkan lebih condong untuk melipir ke tim rival Chelsea, yakni Tottenham Hotspur.
Seperti diketahui, Chelsea dan Tottenham Hotspur merupakan tim yang berasal dari London, bersama dengan Arsenal, West Ham, Crystal Palace, dan Brentford.
Lantas, mengapa Hakim Ziyech lebih memilih untuk melipir ke Tottenham Hotspur, ketimbang menerima pinangan dari PSG di jendela bursa transfer selanjutnya?
1. Ziyech Tak Mau Jadi Cadangan Lagi
Hakim Ziyech merupakan pemain berbakat yang didatangkan oleh Chelsea dari Ajax Amsterdam dengan mahar yang ditaksir mencapai Rp695 miliar pada 2020 lalu.
Sejauh ini, Ziyech mencatatkan 103 penampilan bersama dengan Chelsea di semua ajang. Serta, dia mengoleksi torehan 14 gol dan 11 assist.
Catatan itu berbanding 180 derajat ketika Hakim Ziyech masih membela Ajax. Pasalnya, dia mampu menorehkan 49 gol dan 81 assist dari 165 penampilan yang dilakoni.
Tentunya, hal tersebut menjadi salah satu bahan pertimbangan Chelsea untuk melepaskan winger berusia 30 tahun itu.
Kendati demikian, klub yang akan menjadi pelabuhan baru bagi Ziyech masih menjadi pertanyaan besar, mengingat PSG dan Tottenham menginginkannya.
Melansir dari PSG Talk, Hakim Ziyech diyakini oleh mantan striker West Ham, Frank McAvennie, akan lebih memilih pindah ke tim rival di London.
Hal tersebut tidak terlepas dari pernyataan bahwa Liga Inggris merupakan salah satu kompetisi paling ketat, atau terbaik di Eropa. Serta, kemungkinan Ziyech menjadi starter di PSG akan sangat kecil.
"Saya pikir ketika pemain datang dari luar negeri, mereka ingin bertahan di London. Bahkan anak laki-laki dari London ingin tinggal di sana," ujar Frank McAvennie dikutip dari PSG Talk.
"PSG hebat, tetapi apakah dia akan masuk (rencana) tim? Jika dia pikir dia bisa pergi dan berjuang untuk mendapatkan tempat di PSG, maka dia harus pergi ke sana," tambahnya.
"Ini prospek (tim) yang lebih baik daripada Tottenham (dalam perburuan trofi), tetapi dia mungkin memiliki lebih banyak peluang untuk menjadi pemain reguler di Tottenham. Jadi dia harus mempertimbangkannya," pungkasnya soal nasib Hakim Ziyech selepas tinggalkan Chelsea.
Sumber: PSG Talk