Sengkarut Benang Kusut PSSI Selepas Liga 1
FOOTBALL265.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sepertinya sepertinya memang masih harus membenahi benang kusut di kancah sepak bola Indonesia. Kini Erick pun harus membenahi perihal ketidakkonsistensinya PSSI dan PT LIB.
Ya, permasalahan terbaru Erick Thohir sebagai ketua Umum PSSI adalah perihal pelaksanaan Liga 1 2022-2023. Yakni perihal uang hadiah jawara Liga 1 2022-2023.
Ya, Liga 1 2022-2023 sendiri sejatinya telah usai. PSM Makassar keluar sebagai jawaranya dengan mengoleksi 75 poin.
Namun perayaan juara Liga 1 seakan terasa hambar. Sebab memang Juku Eja hanya merayakan gelar juara hanya dengan mengangkat trophy juara Liga 1 tanpa adanya uang hadiah.
Terkait tidak adanya uang hadiah ini pun sempat menjadi perbincangan di jagat media sosial. Bahkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sampai turun tangan.
Tidak Konsisten nya PSSI dan Operator Liga 1
Erick menilai situasi ini terjadi karena tidak konsistennya PSSI dan Liga Indonesia Baru sebagai operator. Sebab dalam perhelatan Liga 1 musim 2017 sempat ada uang tunai sebagai hadiah. Namun di edisi 2018 hingga 2022 tidak ada lagi hadiah uang tunai.
"Tentu di sepak bola ini dinamikanya sangat luas, tetapi tentu konteksnya yang harus saya sampakan harus satu per satu. Saya melihat situasi kemarin liga. Di mana ada perdebatan pemikiran, kok sepertinya liga tidak konsisten memberikan bonus," buka Erick.
"Ya memang tidak konsisten, kalau kita lihat data-datanya 2015 itu tidak ada bonus. 16-17 ada, 18 sampai sekarang tidak ada, artinya apa? konsistensi ini tidak terjadi," jelas Erick.
"Saya tidak bicara hanya liga saja. PSSI pun seperti itu. karena saya bicara dengan liga, kenapa ini tidak ada bonus? ya memang tadi, tidak konsisten," beber Erick.
1. Tumpang Tindih Manajemen keuangan PSSI dan Liga
Selain tidak konsisten, Erick juga menilai ada tumpang tindihnya manajemen keuangan baik di PSSI dan Operator Liga.
Di mana dalam PSSI semua dana masuk dalam satu sumber. Sementara menurut Erick sejatinya uang yang masuk ke PSSI harus jelas kegunaannya dan tidak boleh tercampur satu sama yang lain.
"Kalau ditanya kepemilikan liga dan PSSI, liga merasa sudah mentransfer uang ke PSSI. Uangnya dipakai apa itu yang juga tidak konsisten, kan tidak boleh digabung uang AFC, FIFA Forward, uang liga gak boleh kecampur," kata Erick.
"Sejak itu saya bilang perbaikan manajemen yang profesional, transparan. Itu yang dibutuhkan untuk transformasi sepakbola Indonesia."
"Jangan saling salah menyalahkan, tapi seperti yang saya bilang, kita harus introspeksi dan perbaikan. Tapi perbaikan tidak bsia dilakukan dalam satu saat langsung." tegas Erick Thohir.
Keuangan PSSI dan Operator Liga Harus Transparan
Erick pun menilai perlu dilakukannya audit baik di PSSI dan operator Liga. Setidak ya hal ini dilakukan demi terciptanya laporan keuangan yang bersih dan transparan.
"Kalau di ini, biar saya ambil, saya kasih 2 miliar untuk juara. Tapi tahun depan harus jadi konsisten di liga, dan keuangan liga dan PSSI harus terbuka dan transparan,
Dan saya akan bersih-bersih seperti yang saya lakukan, yang harus dipertanggungjawabkan di liga dan di PSSI," tukas dia.