x

Meski Prestasi Anjlok, Arema FC Syukuri Pencapaian Tim pada Musim 2022/2023

Jumat, 21 April 2023 09:48 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Nugrahenny Putri Untari
Salah satu suasana pertandingan Arema FC di Liga 1 2022/2023. Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT.

FOOTBALL265.COM - Arema FC telah merampungkan kewajibannya dalam mengarungi kompetisi Liga 1 pada musim 2022/2023, melalui jalan yang tidak terlalu mulus.

Jalan yang dilalui anak asuh Joko Susilo itu memang begitu terjal di segala sisinya. Hantaman kritik kerap menerpa, hingga berujung pada Tragedi Kanjuruhan.

Sejak tragedi pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu, performa tim berjulukan Singo Edan langsung drop. Hasil yang diraih Dendi Santoso dkk langsung jauh dari kata memuaskan.

Hingga pada akhirnya, Arema FC menyudahi partisipasinya di peringkat 12 dengan 42 poin. Jelas, prestasi ini merupakan kemerosotan dibanding musim 2021/2022 lalu.

Ketika itu, tim yang masih dibesut Eduardo Almeida tampil ganas dengan meraup 65 poin dan finis di jajaran 4 besar klasemen akhir Liga 1.

Baca Juga

Kendati prestasi tim anjlok, namun manajemen Arema FC tetap bersyukur atas pencapaian di musim ini. Finis di peringkat 12 klasemen tak terlalu buruk.

"Kami begitu sangat bersyukur, masih diberi kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa," bilang Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.

Baca Juga

"Ini juga berkat dukungan dari Aremania, doa dari seluruh masyarakat di Malang yang tak pernah berhenti mendukung kami," imbuh dia.

Badai besar pun dinilai sudah berhasil dilalui Arema FC. Kini, tugas mereka tinggal bagaimana menyiapkan diri untuk lebih baik lagi pada musim 2023/2024 mendatang.

"Bersyukur semuanya disini diberikan kesehatan. Kami mengikuti saja  alurnya dari Tuhan, dan selalu berdoa yang terbaik," tandas Wiebie.

Baca Juga

1. Hujan Kritik

Arema FC saat mengangkat Wiebie Dwi Andriyas sebagai manajer tim gantikan M. Ali Rifki. Foto: MO Arema FC.

Seiring hal itu, Wiebie Dwi Andriyas juga tak memungkiri perjalanan Arema FC yang begitu terjal pada musim ini tak lepas dari hujan kritik dari publik.

Setelah Tragedi Kanjuruhan, banyak kalangan melayangkan kritik terhadap misi Arema FC yang tetap mengikuti kompetisi Liga 1 hingga akhir musim.

Padahal di sisi lain, para keluarga korban tragedi masih tak mendapatkan keadilan. Sehingga cukup banyak yang menilai Arema FC sebagai klub tak berempati.

"Saya berangkat dari jalanan. Jadi sudah terbiasa terhadap berbagai kritikan baik yang positif maupun negatif," beber Wiebie.

Dia pun tak akan menanggapi kritikan tersebut dengan lebih jauh. Karena pada dasarnya, keberadaannya sebagai Manajer Arema FC hanya bersifat membantu.

Baca Juga

Ya, Wiebie datang ketika Tim Singo Edan sedang limbung pasca tragedi. Krisis kepemimpinan terjadi seiring mundurnya 2 figur penting di klub.

Gilang Widya Pramana meletakkan jabatan Presiden Arema FC pada 29 Oktober 2022 lalu. Langkah serupa juga ditempuh Muchammad Ali Rifki dari posisi manajer tim.

Baca Juga

"(Kompetisi musim 2022/2023) sudah diarungi. Yang penting, niat kita baik untuk sepak bola di Malang," owner klub Liga 3, NZR Sumbersari FC, itu membeberkan.

Alasan itulah yang menjadi landasan kuatnya untuk mengisi jabatan manajer tim. Bagaimanapun juga, Arema FC sebagai klub di Malang harus tetap eksis.

"Adik-adik kita di SSB (sekolah sepak bola), di akademi, akan terus ada untuk regenerasi sepak bola di Malang," pungkas dia.

Baca Juga
Joko SusiloLiga IndonesiaArema FCLiga 1Bola IndonesiaBerita Liga 1

Berita Terkini