Mitos Jersey Putih dan Kemenangan, Akankah Persik Jadikan Jersey Utama Musim Depan?
FOOTBALL265.COM - Kiprah gemilang Persik Kediri pada Liga 1 musim 2022/2023 tak bisa lepas dari jersey berwarna putih. Mitos yang tersimpul, Persik selalu menang jika memakai jersey putih ini.
Asumsi itu tergambar ketika tim yang masih ditangani Divaldo Alves itu menyapu bersih 9 laga dengan kemenangan, ketika mengenakan jersey putih.
Periode kemenangan beruntun itu dimulai saat Persik Kediri melumat Rans Nusantara FC 5-1 (23/02/23) dan melibas Arema FC dalam Derby Jatim (28/02/23).
Hattrick kemenangan dengan skor 2-0 lantas diraih Persik, masing-masing atas Barito Putera (04/03/23), Persib Bandung (08/03/23) dan Persija Jakarta (12/03/23).
Tak sampai di situ, kejutan tim berjulukan Macan Putih kembali muncul dalam Derby Jatim lainnya. Persik menumbangkan Persebaya Surabaya 1-0 (18/03/23).
Persik melanjutkannya dengan mengalahkan Persita Tangerang 3-1 (24/03/23), 3-1 pula atas Dewa United (30/03/23) dan 2-0 atas Persikabo (07/04/23).
Sayangnya, keinginan untuk mencetak rekor kemenangan 10 beruntun harus terhenti saat dikalahkan Persis Solo 0-1 di Stadion Maguwoharjo Sleman (13/04/23).
Perihal ini, Arthur Irawan mengemukakan pendapatnya. Bahwa terbangunnya mitos jersey putih selalu memberi kemenangan memang sulit ditepisnya.
"Kami tidak bisa berbohong dengan mitos jersey putih ini. Tapi bagi saya, kemenangan adalah hasil kerja keras pemain," ucap kapten tim Persik itu usai mengalahkan Dewa United (30/03/23).
"Saya sendiri orangnya cukup rasional. Tanpa kerja keras, mustahil kami meraih hasil positif," sambung eks pemain PSS Sleman dan Persebaya itu.
1. Akan Berlanjut?
Mitos yang sudah terbangun ini lantas menimbulkan pertanyaan, apakah jersey berwarna putih akan kembali digunakan oleh Persik Kediri musim depan?
Untuk hal ini, Arthur Irawan sepertinya tidak memastikan secara jelas. Namun bisa saja, jersey warna putih menjadi satu dari sekian opsi jersey musim depan.
Sebagaimana musim ini, jersey putih sejatinya menjadi opsi ketiga alias third. Sementara jersey home tetap berwarna ungu dan warna kuning untuk away.
Jersey putih membawa Persik Kediri memenangi 9 dari 10 laga di putaran kedua, dengan kontribusi 27 poin hingga mampu finis di peringkat 11 klasemen Liga 1.
Sedangkan saat menggunakan jersey warna lain, perolehan poin Persik seret. Dari 24 laga, Persik mencatat 3 kali menang, 8 imbang dan 13 kali kalah alias 17 poin.
"Semoga kami bisa terus mendapatkan hasil positif dengan jersey apapun. Karena kunci kemenangan adalah kerja keras," bilang Arthur Irawan.
Dalam sejarahnya, hasil-hasil positif yang diraih Persik Kediri ketika menggunakan jersey selain home bukan kali pertama ini terjadi.
Fenomena itu terakhir kali terjadi pada kompetisi Indonesia Super League musim 2014 silam. Ketika itu, Persik lebih lekat bermain home dengan jersey warna kuning.
Peralihan jersey home dari ungu ke kuning lantas sedikit membawa perubahan hasil. Dalam 10 laga putaran kedua, Persik Kediri mengemas 13 poin hasil 4 kali menang, 1 imbang dan 5 kali kalah.
Berbanding terbalik ketika putaran pertama. Saat itu Faris Aditama dkk hanya mengais 8 angka hasil 2 kali menang, 2 kali imbang dan 6 kali kalah di Liga indonesia.