Liga Europa: Sevilla vs AS Roma, Kala The Special One Menantang Si Spesialis
FOOTBALL265.COM – Kompetisi kasta kedua, Liga Europa 2022/23 telah menemukan dua tim yang akan bertarung di final, yakni Sevilla dan AS Roma.
Kedua tim ini berhasil menyentuh babak final usai mengalahkan lawan-lawannya di babak semifinal, yakni Juventus dan Bayer Leverkusen.
Sevilla berhasil menembus final usai menang agregat 3-2 atas Juventus. Keunggulan agregat ini didapatkan setelah berhasil meraih kemenangan di leg kedua dengan skor 2-1.
Di leg kedua itu, tim berjuluk Los Palanganas ini harus melakoni laga hingga babak Extra Time, usai bermain imbang 1-1 di waktu normal dan agregat menjadi 2-2.
Di babak tambahan waktu, wakil Spanyol itu berhasil meraih kemenangan lewat tandukan Erik Lamela di menit ke-95 dan berhak melangkah ke final.
Sebelum Sevilla memastikan tiket ke final Liga Europa, ada AS Roma yang terlebih dahulu mencapai puncak, setelah bermain imbang 0-0 dengan Bayer Leverkusen di leg kedua.
Bertanding di markas lawannya itu, tim arahan Jose Mourinho ini bermain bertahan untuk mempertahankan agregat 1-0 yang didapat di leg pertama.
Strategi ini pun berbuah manis. Gempuran Leverkusen tak mampu membuat gawang AS Roma kebobolan hingga leg kedua usai.
Kini, partai puncak Liga Europa 2022/23 pun akan mempertemukan Sevilla dan AS Roma yang sama-sama berstatus tim spesial.
Status spesial kedua tim ini tak lepas dari kiprah masing-masing, di mana Sevilla merupakan tim spesialis Liga Europa dan AS Roma memiliki faktor X yakni Jose Mourinho atau The Special One.
1. Sevilla Si Spesialis Liga Europa
Tak ada yang meragukan kapasitas Sevilla sebagai tim spesialis Liga Europa. Hal ini terlihat dari prestasi Los Palanganas di kompetisi kasta kedua ini.
Sevilla tercatat menjadi tim tersukses di Liga Europa di era 2000 an ini, meski saat kompetisi itu masih bernama Piala UEFA.
Terhitung sejak 2006, Sevilla telah meraih enam gelar Liga Europa, masing-masing pada musim 2005/06, 2006/07, 2013/14, 2014/15, 2015/16, dan 2019/20.
Melihat dari prestasinya, Sevilla pernah mencatatkan Hattrick gelar di ajang ini dalam rentang waktu 2014 hingga 2016. Catatan ini cukup untuk membuktikan bahwa memang merekalah raja Liga Europa.
Uniknya, enam gelar itu didapatkan oleh pelatih berbeda. Dua gelar pertamanya didapat bersama Juande Ramos yang menjadi pelatih periode 2005-2007.
Lalu gelar Hattrick yang didapatkannya dari 2014-2016, mampu diraih Sevilla bersama Unai Emery yang kini menukangi Aston Villa.
Sedangkan gelar terakhirnya di Liga Europa yakni di musim 2019/20 didapatkan bersama pelatih asal Spanyol lainnya, Julen Lopetegui.
Dengan kata lain, siapapun pelatihnya, Sevilla tetap punya magis luar biasa di Liga Europa. Magis ini pun terlihat dari lawan-lawan yang dikalahkan di partai puncak.
Dalam enam final yang diikuti, Sevilla mampu mengalahkan Middlesbrough, Espanyol, Benfica, Dnipro, Liverpool, dan juga Inter Milan.
Punya rekor mentereng dan sejarah apik, apakah Sevilla bisa meneruskan spesialisasinya saat berhadapan dengan The Special One, Jose Mourinho, bersama AS Roma di final musim ini?
2. AS Roma Jadi Spesial di Eropa karena Mourinho
Sebagai salah satu klub besar di Italia, AS Roma memang tak punya riwayat apik di Eropa, entah itu di kompetisi Liga Champions maupun di Liga Europa.
Sejak berdiri pada pada 1927 hingga 2021 lalu, AS Roma hanya tercatat lolos ke final kompetisi Eropa sebanyak dua kali saja, yakni di European Cup atau Liga Champions dan Inter-Cities Fairs Cup.
Di Liga Champions, AS Roma menembus final pada musim 1983/84 dan harus tumbang dari Liverpool lewat drama adu penalti.
Lalu di Inter-Cities Fairs Cup, AS Roma menembus final pada 1960/61, yang berujung pada gelar juara pasca mengalahkan Birmingham City dengan agregat 4-2.
Rekam jejak buruk di Eropa itu kemudian berubah seiring kedatangan Jose Mourinho ke AS Roma pada Juli 2021 sebagai pelatih.
Selama hampir dua tahun kepelatihannya, Mourinho mampu membawa AS Roma kedua final Eropa, yakni Conference League yang berujung juara pada 2021/22 dan Liga Europa pada 2022/23 ini.
Keberhasilan ini juga tak lepas dari status Mourinho sebagai Raja Turnamen, terlebih di kompetisi Eropa dengan rekor enam final dan enam kemenangan.
Dengan rekor mentereng The Spesial One itu, AS Roma berharap tuah sang pelatih kala menghadapi Sevilla yang merupakan spesialis Liga Europa di final nanti.
Tak ayal duel ini di final ini akan menentukan siapa yang paling spesial. Apakah Sevilla selaku tim spesialis ajang ini atau AS Roma bersama The Special One-nya yakni Mourinho?