AC Milan dan Chelsea: Pemilik Rekor Kebobolan Paling Sedikit yang Gagal Disamai Barcelona
FOOTBALL265.COM – Rekor kebobolan paling sedikit di liga top Eropa masih dipegang oleh AC Milan dan Chelsea, usai raksasa Spanyol, Barcelona, gagal menyamainya.
Klub asal Catalan itu gagal menyamai torehan rivalnya di Eropa tersebut pasca menelan kekalahan memalukan dari Real Valladolid dalam lanjutan Liga Spanyol atau LaLiga, Rabu (24/05/23).
Dalam laga yang berlangsung di markas lawannya itu, Barcelona harus menelan kekalahan dengan skor 3-1 dari tuan rumah.
Valladolid mampu mencetak gol cepat di menit ke-2 lewat gol bunuh iri Andreas Christensen yang salah dalam mengantisipasi bola dengan tandukannya.
Lalu 20 menit berselang, Valladolid mampu menggandakan keunggulan atas klub berjuluk Blaugrana itu lewat gol penalti Cyle Larin.
Petaka bagi Barcelona kembali berlanjut setelah Valladolid mampu menambah golnya kembali di menit ke-73 lewat Gonzalo Plata.
Jelang laga usai, Barcelona mampu memperkecil kedudukan lewat penyerang utamanya, Robert Lewandowski di menit ke-84.
Kekalahan 3-1 dari Valladolid membuat Barcelona kehilangan kesempatan masuk ke daftar elite sebagai tim dengan kebobolan paling sedikit dalam sejarah liga-liga top Eropa, usai kebobolan 18 gol dari 36 laga.
Jika tak kebobolan tiga gol dari Valladolid, Barcelona sejatinya akan masuk daftar elite bersama AC Milan dan Chelsea yang memegang rekor kebobolan 15 gol dalam satu musim kompetisi di liga.
Kegagalan Barcelona itu pun kian menegaskan betapa impresifnya performa AC Milan dan Chelsea yang hanya kebobolan 15 gol dalam satu musim kompetisi.
1. AC Milan Pencetak Rekor Pertama
Rekor kebobolan paling sedikit dalam satu musim kompetisi pertama di lima liga top Eropa tercipta saat AC Milan melakoni Liga Italia atau Serie A musim 1993/94.
Dilatih oleh pelatih sekaliber Fabio Capello, tim berjuluk Rossoneri ini hanya kebobolan 15 gol saja dari 34 laga di Liga Italia.
Sebagai informasi, sebelum Liga Italia menerapkan 38 laga dalam semusim yang diikuti 20 tim, ajang ini hanya diikuti 18 tim saja yang memainkan 34 laga dengan sistem dua poin untuk kemenangan.
Di musim tersebut, AC Milan mengedepankan gaya permainan Catenaccio atau mengandalkan pertahanan gerendel yang sulit ditembus lawan.
Dengan kuartet Mauro Tassotti, Alessandro Costacurta, Franco Baresi, dan Paolo Maldini, pertahanan AC Milan sulit ditembus.
Di musim tersebut, AC Milan mampu menciptakan tujuh Clean Sheets secara berturut-turut di tujuh pekan awal Liga Italia 1993/94.
Setelah itu sejak pekan ke-8 hingga pekan ke-12, AC Milan harus kebobolan tujuh gol, dan baru kebobolan delapan gol.
Tapi sejak pekan ke-17, AC Milan kembali mampu menciptakan Clean Sheets sebanyak sembilan kali berturut-turut, hingga pekan ke-24.
Barulah di 10 laga terakhir, AC Milan kebobolan delapan gol saja, yang kemudian menghadirkan rekor kebobolan gol paling sedikit, yakni dengan 15 gol dari 34 laga dan Clean Sheets sebanyak 22 kali.
Saat rekor ini dirasa tak bisa dipecahkan, 11 tahun berselang muncul Chelsea dengan Jose Mourinho yang mampu menyamai rekor itu dengan jumlah laga lebih banyak.
2. Pertahanan Tersolid Sepanjang Masa dari Chelsea
Pada Liga Inggris musim 2004/05, Chelsea yang baru diboyong Roman Abramovich mampu keluar sebagai juara bersama pelatih barunya, Jose Mourinho.
Saat itu, Chelsea mampu meraih gelar juara dengan catatan mencengangkan, yakni kebobolan 15 gol dari 38 laga, atau empat laga lebih banyak dari AC Milan yang mencetak rekor itu pertama kali.
Hebatnya lagi, Chelsea meraih 95 poin yang kala itu menjadi rekor poin terbanyak, dengan catatan 29 kemenangan, 8 hasil imbang, dan 1 kekalahan.
Dalam perjalanannya, Mourinho mampu membuat Chelsea mencetak Clean Sheets di delapan laga awal Liga Inggris 2004/05 secara berturut-turut.
Clean Sheets secara berturut-turut ini kemudian berlanjut pada pekan ke-18 hingga pekan ke-27 atau sepanjang 10 kali berturut-turut.
Secara keseluruhan, di musim itu Chelsea tak hanya mencetak rekor kebobolan paling sedikit dengan 15 gol dari 38 laga, melainkan juga mencetak rekor 25 Clean Sheets.
Mengandalkan kuartet Paulo Fereira, Ricardo Carvalho, John Terry, dan William Gallas, Chelsea hanya kebobolan paling banyak sebanyak dua gol saja dalam satu laga, yakni kala melawan Bolton Wanderers dan Arsenal.
Rekor kebobolan paling sedikit dan Clean Sheets itu pun terus bertahan hingga saat ini di lima liga top Eropa, setidaknya setelah Barcelona kalah dari Valladolid.
Meski gagal memecahkan rekor kebobolan paling sedikit, Barcelona nyatanya masih bisa mengalahkan rekor Clean Sheets terbanyak dalam satu musim yang dipegang Chelsea.
Sebab, saat ini Barcelona memiliki 25 Clean Sheets dari 35 laga di Liga Spanyol 2022/23. Dengan tiga laga tersisa, peluang Blaugrana pun terbuka lebar.