Masih Remuk di AC Milan, Charles De Ketelaere Bisa Berguru dari 3 Pemain Ini
FOOTBALL265.COM - Charles De Ketelaere masih belum menemukan permainan terbaiknya di klub Liga Italia (Serie A), AC Milan.
Padahal, dulu saat pertama datang ia membawa ekspektasi yang cukup besar berkat penampilannya yang impresif di Club Brugge.
Akan tetapi, seiring terus berjalannya waktu, pemain asal Belgia tersebut tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda berkembang di skuad Stefano Pioli meski sudah dimainkan di posisi berbeda.
Tidak heran, ia kerap menjadi bulan-bulanan suporter Rossoneri yang telah cukup bersabar menanti gebrakannya.
Bisa jadi, ia akan dikembalikan ke posisi nyamannya yakni gelandang serang, jika situasi sulit ini masih terus berlanjut dalam wakti dekat.
Menyusul rapornya bersama AC Milan yang belum maksimal, Charles De Ketelaere pun dikabarkan bisa angkat kaki lebih cepat.
Namun bukan tidak mungkin pula AC Milan memilih bersabar sedikit lagi, siapa tahu pemain mereka yang satu ini memang lambat panas di tim barunya.
Situasi kurang lebih serupa sejatinya sudah pernah terjadi di kubu raksasa Liga Italia ini, di mana ada sejumlah pemain yang butuh waktu dan kesabaran ekstra untuk berkembang.
Yang pertama adalah Sandro Tonali, pemain yang udah menjadi sensasi sejak masih bermain untuk Brescia. Ia merapat ke AC Milan pada 2020 sebagai pinjaman dan kini menjadi favorit publik San Siro.
Namun untuk mencapai titik sekarang ini, Sandro Tonali butuh waktu untuk memantapkan dirinya di starting line up.
1. Sandro Tonali dan Pierre Kalulu
Sandro Tonali melakoni debut untuk AC Milan pada 21 September 2020 di pertandingan melawan Bolognya yang berakhir dengan kemenangan Rossoneri 2-0.
Saat itu, ia bermain penuh selama 90 menit dan berhasil memukau banyak orang dengan penampilan dan skill yang layak dipuji.
Meski begitu, hal tersebut tidak lantas menyelamatkannya dari kritik pedas sejumlah kalangan, yang merasa performanya masih jauh di bawah ekspektasi mereka.
Bahkan, beberapa di antaranya ada yang mempertanyakan apakah gelandang Timnas Italia tersebut memiliki kesulian beradaptasi di level Serie A.
Pada musim pertamanya di AC Milan, Sandro Tonali mencatatkan 37 penampilan, dengan satu biji gol dan empat assist.
Namun dengan catatan tersebut, AC Milan ternyata masih bisa bersabar dan memilih mengaktifkan opsi untuk mempermanenkannya.
Keputusan AC Milan yang diambil pada 2021 tersebut pun kini membuahkan hasil. Mereka melihat ada potensi dalam diri Sandro Tonali dan berusaha mempertahankannya.
Pierre Kalulu
Selanjutnya ada Pierre Kalulu, yang ‘kasusnya’ sebenarnya sedikit berbeda, lantaran ia awalnya bukan siapa-siapa sebelum bergabung dengan Rossoneri.
Saat pertama mendarat, ia baru berusia 20 tahun dan belum mengantongi pengalaman bermain di level senior.
Akan tetapi, AC Milan tidak mau ambil pusing hanya karena pemain yang mereka rekrut itu ternyata masih sangat hijau untuk dipoles.
2. Pierre Kalulu dan Rafael Leao
Saat datang pun, ia dianggap sebagai rekrutan berisiko rendah. Bahkan, harga yang harus dibayarkan AC Milan ke Lyon juga tidak terlalu mahal.
Raksasa sepak bola Liga Italia tersebut praktis hanya merogoh kocek 500 ribu euro sebagai ganti biaya pengembangan pemain.
Siapa sangka, perekrutan ini ternyata berbuah jauh lebih manis dari ekspektasi siapa pun yang melihat angka tersebut.
Memang saat awal-awal, Pierre Kalulu nampak kesulitan menemukan tempat di tim. Ia lebih sering dipasang sebagai cadangan para bek starter.
Situasi mulai membaik setelah ia berhasil memanfaatkan peluang yang datang saat sejumlah pemain mengalami cedera.
Kini, ia pun menjelma sebagai salah satu rekrutan terbaik AC Milan berkat skill-nya yang hebat namun dengan harga yang ekonomis.
Rafael Leao
Siapa suporter AC Milan yang tidak kenal dengan Rafael Leao? Saat pertama bergabung dari Lille pada 2019, ia sulit beradaptasi dengan atmosfer Serie A Liga Italia.
Di lapangan, ia nampak hilang arah dan tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Ia juga mendapat banyak kritik karena kontribusinya untuk tim yang dianggap minim.
Akan tetapi, Rafael Leao mulai menunjukkan perkembangan pada musim 2020-2021. Ia menciptakan dampak yang lebih besar dalam permainan.
Rafael Leao yang sekarang pun dikenal sebagai salah satu pemain kunci yang berkontribusi besar atas kesuksesan AC Milan meraih scudetto musim lalu.
Sumber: legaseria.it, sempremilan.com