Manuel Ugarte: Permata Uruguay yang Tengah Diperebutkan PSG dan Chelsea
FOOTBALL265.COM – Jelang dibukanya bursa transfer musim panas 2023, dua raksasa Eropa, Paris Saint-Germain (PSG) dan Chelsea, memperebutkan sosok Manuel Ugarte.
Gelandang milik Sporting CP itu tengah diperebutkan karena kebutuhan dua klub top tersebut akan sosok gelandang jangkar baru.
PSG membutuhkan gelandang jangkar baru untuk menggantikan Marco Verratti yang kabarnya akan hengkang di bursa transfer mendatang.
Jika pun Verratti tak pergi, maka Ugarte diproyeksikan menjadi duetnya pada musim depan agar lini tengah klub berjuluk Les Parisiens itu.
Sedangkan Chelsea juga tertarik memboyong pemain berusia 22 tahun itu karena membutuhkan partner sepadan untuk Enzo Fernandez.
Saat ini, Chelsea tak punya gelandang bertahan murni. Sehingga tim berjuluk The Blues itu siap menyaingi Paris Saint-Germain demi Manuel Ugarte.
Dalam laporan yang beredar, baik PSG dan Chelsea disebutkan siap memenuhi klausul rilis yang dipatok Sporting CP untuk pemain berpaspor Uruguay tersebut.
Adapun klausul rilisnya sebesar 60 juta euro (Rp966 miliar). Baik PSG dan Chelsea pun kabarnya meminta pembayaran dengan cara cicilan, dan telah mendapat lampu hijau dari Sporting Cp.
Kini, bola berada di tangan Ugarte yang tinggal memilih antara dua klub tersebut sebagai pelabuhan barunya pada musim panas 2023 nanti.
Dengan aksi Paris Saint-Germain dan Chelsea yang memperebutkan tanda tangannya, bagaimana sepak terjang Manuel Ugarte? Seperti apa kualitas yang dimilikinya? Berikut ulasan INDOSPORT.
1. Profil Manuel Ugarte
Manuel Ugarte melonjak namanya di musim 2022/23 ini, setelah tampil perkasa bagi lini tengah Sporting CP di bawah arahan Ruben Amorim.
Pemain kelahiran Montevidio, Uruguay pada 11 April 2001 itu sejatinya telah bermain bagi Sporting CP sejak tahun 2021 lalu.
Semula, Ugarte mengawali karier sepak bolanya di klub kampung halamannya sendiri, yakni City Park, sebelum akhirnya bergabung akademi Fenix.
Dalam waktu singkat, Ugarte yang menimba ilmu di akademi kemudian dipromosikan ke tim utama oleh sang pelatih, Rosario Martinez, di usianya yang baru 15 tahun.
Di usia 15 tahun itu, Ugarte bahkan telah masuk daftar skuad Fenix untuk Copa Sudamericana 2016 yang merupakan kompetisi kasta kedua antarklub di Amerika Selatan.
Sedangkan debutnya terjadi di Liga Uruguay kala ia bermain pada 4 Desember 2016 saat Fenix berhadapan dengan Danubio, yang membuatnya sebagai debutan termuda di negaranya.
Semula, Ugarte berposisi sebagai penyerang. Ia kemudian dialihkan menjadi gelandang dan menjadi andalan Fenix serta menjadi kapten tim pada usai 18 tahun.
Selepas membela Fenix, Ugarte diboyong ke Eropa oleh klub Portugal, Famalicao pada Desember 2020. Dalam waktu enam bulan saja, talentanya membuat Sporting CP meminagnya pada Agustus 2021.
Sehingga, Ugarte telah bermain bagi Sporting CP sejak musim 2021/22 hingga 2022/23 ini dengan total penampilan 85 laga di berbagai ajang dengan 1 gol dan 3 assist.
Catatannya itu memang tak mumpuni. Hal ini terbilang wajar karena Manuel Ugarte bermain sebagai gelandang bertahan. Lalu, bagaimana kualitasnya di posisi tersebut?
2. Kualitas Manuel Ugarte
Sebagai gelandang bertahan atau pemain nomor 6, tugas Manuel Ugarte utamanya adalah bertahan dan juga bekerja sebagai pendikte permainan.
Dua peran ini tak disangka bisa dimainkannya dengan baik. Dalam perihal bertahan, Ugarte punya catatan mumpuni layaknya seorang bek tengah.
Tercatat ia memiliki rata-rata tekel sebanyak 4,63 kali per 90 menit dengan memenangkan 2,64 tekel per 90 menit, yang lebih banyak ia menangkan di area tengah.
Bahkan, Ugarte andal dalam menghentikan pemain lawan yang melakukan tusukan, di mana ia berhasil menghentikan laju lawan yang melakukan dribel dengan kesuksesa 53,7 persen.
Kemampuan bertahan dengan tekelnya ini dibarengi kemampuan dengan pembacaan arah bola yang baik yang dibuktikan dengan rataan 2,18 intersep per 90 menit.
Soal mendikte permainan, Ugarte memiliki catatan seperti Jorginho, mantan Regista Chelsea, dengan melepaskan rata-rata 91,6 operan sukses dari 60,61 percobaan per 90 menit.
Operan suksesnya itu didominasi operan-operan pendek dan medium dengan rataan 24,11 operan per 90 menit serta 26,25 operan per 90 menit.
Kemampuan mendikte permainan juga terlihat dari kemampuan menjaga penguasaan bola, di mana Ugarte rata-rata membuat 1,53 Take-Ons atau melewati lawan per 90 menit.
Dengan catatan itu, Ugarte merupakan calon Regista baru yang memang dibutuhkan untuk tim-tim yang memainkan penguasaan bola.
Apakah cocok di PSG atau Chelsea? Semua ini akan terjawab jika melihat gaya bermain kedua tim dan pelatih yang menukanginya kelak.