Rumor Perusahaan Sheikh Mansour Kelola Stadion Manahan, Gibran Rakabuming Beri Penjelasan
FOOTBALL265.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, membantah rumor perusahaan milik Sheikh Mansour akan mengelola Stadion Manahan melalui Persis Solo. Manahan akan dikelola pihak luar negeri, tapi bukan milik Sheikh Mansour.
Kota Solo memiliki hubungan yang harmonis dengan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Pembangunan masjid mewah bernama Sheikh Zayed menjadi salah satu buktinya.
Masjid yang terletak di kecamatan Banjarsari itu menghabiskan anggaran ratusan miliar. Pada saat peresmian lalu, presiden UEA, Sheikh Zayed Al Nahyan datang ke Solo bersama sang adik, Sheikh Mansour.
Bagi para pencinta sepak bola, Sheikh Mansour bukan nama asing. Sheikh Mansour merupakan owner City Football Group yang menguasai saham mayoritas beberapa klub sepak bola, termasuk Manchester City.
Dalam kunjungan itu, ada rumor bahwa City Football Group akan mengelola Manahan melalui kerja sama bersama Persis Solo. Namun, rumor itu dibantah Gibran Rakabuming.
Gibran menyebut Pemkot Surakarta punya rencana menggandeng pihak swasta untuk mengelola Stadion Manahan. Namun, pihak yang jadi kandidat tak berhubungan dengan perusahaan milik Sheikh Mansour.
"Bukan bukan, yang lain lagi. Tunggu saja. Moga-moga deal, kalau tidak deal ya dikelola sendiri," kata Gibran, Senin (29/05/23).
Gibran juga memastikan bahwa calon tunggal pengelola Stadion Manahan bukan PT Persis Solo Saestu selaku pemilik dan pengelola Persis Solo.
Gibran menyebut perusahaan swasta calon pengelola Stadion Manahan merupakan perusahaan yang lebih besar dari PT Persis Solo Saestu.
"Bukan Persis Solo, yang lain lagi. Ada perusahaan yang lebih gede lagi, tapi belum deal," jelas Gibran.
1. Belum Mau Buka-bukaan
Kini, ada rumor baru bahwa perusahaan ini berasal dari Korea Selatan. Kehadiran Jeonbuk Hyundai Motors pada 17 Juni 2023 menjadi salah satu sinyal.
Sebelum itu, Gibran juga sempat bertemu dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang Deok pada Februari 2023 lalu.
Gibran belum mau buka-bukaan soal perusahaan besar yang jadi pengelola Manahan. Nantinya, pengelolaan tak sekadar stadion, namun seluruh kompleks Manahan.
"(Dari) luar negeri, ditunggu saja," singkat Gibran.
Gibran menjelaskan, alasan menggandeng pihak swasta dalam pengelolaan kawasan olahraga Manahan sangat penting. Gibran ingin Manahan lebih gemerlap lagi.
Selama ini, kawasan Manahan dipegang oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo. Dispora juga turut memegang Stadion Sriwedari dan lapangan-lapangan lain di kota Solo, terutama yang sempat dibenahi Kementerian PUPR.
"Aset pemerintah yang (biaya) maintenance gede, itu idealnya diserahkan ke swasta, biar sama-sama untung, biar sama-sama sustaine, biar tidak gitu-gitu doang," ungkap Gibran.
Penegasan ini membuat rencana Persis Solo untuk mengelola Stadion Manahan hampir pasti batal. Sebelum ini, bos Persis Solo, Kevin Nugroho, sempat mengungkapkan niatnya mengelola Manahan dalam jangka panjang.
"Ini masih ngobrol intensif terus dengan mas wali. Mudah-mudahan sih ya segera, tahun ini atau tahun depan bisa. Kita (rencana) kelola semua (komplek Manahan)," jelas Kevin.
Kevin Nugroho menyebut pengelolaan Manahan lebih menarik untuk didahulukan ketimbang membangun training ground. Ada banyak potensi bisnis yang bisa dikembangkan untuk membuat komplek Stadion Manahan menjadi lebih hidup.