Adu Gacor Mac Allister dan Khephren Thuram, Siapa yang Cocok bagi Liverpool?
FOOTBALL265.COM – Membandingkan statistik anatar Alexis Mac Allister dan Khephren Thuram, dua gelandang yang jadi buruan Liverpool di bursa transfer musim panas 2023.
Tim berjuluk Merseyside itu menjadikan dua pemain ini sebagai target teratas untuk menambal lini tengahnya yang menjadi masalah di musim 2022/23 lalu.
Di musim 2022/23 lalu, tim besutan Jurgen Klopp itu kerap dihantam badai cedera di lini tengah, sehingga sulit bersaing di papan atas.
Akibatnya, Liverpool pun harus rela terlempat dari zona empat besar dan bermain di Liga Europa yang merupakan kompetisi kasta kedua Eropa pada musim depan.
Usai musim 2022/23 berakhir, tim yang bermarkas di Anfield itu pun memanfaatkan bursa transfer musim panas 2023 ini untuk memboyong gelandang baru.
Sejauh ini ada dua target teratas Liverpool untuk lini tengahnya musim depan, yakni Alexis Mac Allister dari Brighton dan Khephren Thuram dari OGC Nice.
Nama pertama bahkan santer dilaporkan hanya tinggal menunggu kepindahan saja, usai tim berjuluk The Reds ini melakukan negosiasi sejak awal Mei 2023.
Lalu nama kedua yakni Thuram, menjadi nama baru yang didekati Liverpool usai kehadiran Direktur Olahraga baru, Jorg Schmadtke.
Keduanya pun merupakan gelandang dengan tipikal yang sama, yakni gelandang Box to Box atau gelandang bernomor 8 yang beroperasi sebagai gelandang tengah di antara gelandang serang dan gelandang bertahan.
Dengan minimnya bajet yang dimiliki Liverpool, siapa yang bakal dipilih dan siapa yang cocok untuk diboyong di antara Alexis Mac Allister dan Khephren Thuram?
1. Bedah Kualitas Alexis Mac Alister
Alexis Mac Allister menjadi satu nama yang melejit seiring kesuksesan Brighton di Liga Inggris 2022/23 dan juga Argentina di Piala Dunia 2022.
Bersama dua tim tersebut, pemain berusia 24 tahun itu menjadi salah satu aktor utama dalam keberhasilan timnya bisa meraup sukses di musim ini.
Di Brighton, ia berhasil mencetak 10 gol dan 2 assist dari 35 laga di Liga Inggris. Lalu di Argentina, ia berhasil mencetak 1 gol dan 1 assist sehingga membawa negaranya menjuarai Piala Dunia 2022.
Di balik sepak terjangnya itu, Mac Allister punya catatan mumpuni sebagai gelandang, yang mengindikasikannya sebagai gelandang bertipe menyerang dalam peran sebagai gelandang Box to Box.
Hal ini terlihat dari catatannya yang mencetak 0,12 Non-Penalty Goals per 90 menit dan 2,49 tembakan yang ia buat per 90 menit.
Bahkan kemampuannya menyerang terlihat dari kreativitasnya dengan menciptakan 3,31 Shot-Creating Actions (SCA) per 90 menit, atau tindakan seperti umpan atau dribel yang berbuah tembakan.
Meski terkesan menyerang, Mac Allister selalu terlibat dalam permainan timnya dengan akurasi operan 86 persen dari 57,51 percobaan per 90 menit.
Dari 57,51 operan itu, Mac Allister melepaskan 5,43 operan progresif yang membuatnya bertipe Attacking Midfield atau gelandang serang.
Tapi sebagai gelandang Box to Box yang Attacking Minded, Mac Allister memiliki kekurangan dalam bertahan, di mana ia hanya melepaskan 0,69 intersep per 90 menit dan membuat 2,18 tekel per 90 menit.
Bagaimana catatannya ini jika dibandingkan dengan Khephren Thuram saat berseragam OGC Nice? Apakah jauh lebih baik?
2. Bedah Kualitas Khephren Thuram
Jika dilihat dari statistisknya, Khephren Thuram tak punya perbedaan jauh dengan Alexis Mac Allister, mengingat keduanya bertipe Box to Box.
Soal menyerang, Thuram membuat 0,07 Non-Penalty Goals per 90 menit, yang terlihat dari 2 gol yang ia buat dari 35 laga di Liga Prancis 2022/23.
Tapi, Thuram terkesan aktif dalam membantu serangan lewat 2,97 Shot-Creating Actions (SCA) nya per 90 menit, sehingga ia mampu menciptakan 4 assist dari 35 laga di Liga Prancis 2022/23.
Soal membantu permainan timnya, Thuram punya catatan yang tak berbeda jauh dari Mac Allister dengan akurasi operan 85,1 persen dari 47,99 percobaan operan.
Pun dengan operan progresifnya yang rata-rata membuat 4,53 operan progresif per 90 menit, hanya terpaut 0,9 operan progresif dari Mac Allister.
Keunggulan Thuram terlihat dari kemampuannya bertahan, di mana ia rata-rata membuat 1,34 intersep dan membuat 1,8 tekel per 90 menit, sehingga ia bisa membuat gelandang bertahan tak bekerja sendiri.
Kini berkaca dari catatan itu, pemain mana yang cocok bagi Liverpool? Untuk menjawabnya bisa dilihat dari harga maupun faktor lainnya.
Secara harga, Thuram memiliki harga yang relatif lebih murah, dengan 50 juta poundsterling. Sedangkan Mac Allister dilabeli harga 80 juta poundsterling.
Secara usia, Thuram juga bisa jadi investasi menjanjikan bagi Liverpool karena usianya tiga tahun lebih muda dari Mac Allister yang telah berusia 24 tahun.
Tapi, Mac Allister juga bisa jadi pembelian yang tepat karena pengalamannya, terutama yang telah bermain di Liga Inggris dan bermain di level teratas ketimbang Thuram.
Kini bola ada di Liverpool. Siapakah yang akan dipilih nantinya jika mempertimbangkan faktor-faktor yang ada?