Pemanggilan Pemain ke Timnas Indonesia? Erick Thohir Wanti-wanti Pemilik Klub Liga 1
FOOTBALL265.COM - Ketua umum PSSI, Erick Thohir, mewanti-wanti pemilik klub untuk memprioritaskan Timnas Indonesia. Ada jadwal padat yang akan dilalui tim Garuda, bersamaan dengan berjalannya kompetisi Liga 1 2023-2024.
Penjadwalan kompetisi Liga 1 sudah dirancang dengan maksimal. Tak ada lagi cerita tentang klub bermain tujuh kali dalam sebulan. Kini, pemain memiliki waktu recovery lebih ideal.
Penjadwalan kompetisi Liga 1 juga sudah disesuaikan dengan agenda Timnas Indonesia. Diharapkan, tak ada lagi cerita Timnas bermain bersamaan dengan bergulirnya kompetisi Liga 1.
Namun, potensi benturan jadwal masih bisa terjadi. Contohnya saja pada event kualifikasi Piala Asia U-23 2024 yang sedianya dihelat pada 6-12 September 2023.
Pada draft jadwal Liga 1 yang dikirimkan PT Liga Indonesia Baru (LIB), klub-klub masih bertanding pada 1-3 September 2023. Andai Timnas U-23 mengumpulkan pemain lebih cepat untuk pemusatan latihan, anak asuh Indra Sjafri bisa absen membela klubnya pada laga pekan ke-11.
Begitu pula saat kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan Oktober nanti. Indonesia akan bertanding pada 12 Oktober dan 17 Oktober 2023. Sementara pekan ke-15 masih dipertandingkan pada 8 Oktober atau hanya jeda tiga hari.
Jelas Shin Tae-yong butuh lebih dari dua sesi latihan agar timnya lebih siap. Terlebih pada 12 Oktober nanti, Indonesia harus melakukan perjalanan untuk melakoni partai tandang.
Terkait situasi yang mungkin terjadi saat Liga 1 berjalan, Erick Thohir mengingatkan kesepakatan yang sudah dibuat. Semua klub sepakat untuk mendukung penuh Timnas agar bisa berprestasi.
"Saya rasa tidak ada Liga yang berdiri sendiri tanpa kesuksesan Timnas. Kita itu dipandang dunia karena Timnas, baru kemudian liganya," kata Erick Thohir, Minggu (04/06/23).
1. Sudah Bersepakat
Erick mengatakan PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru dan Badan Tim Nasional sudah bersepakat. Klub-klub wajib mendukung penuh andai Timnas membutuhkan pemainnya.
Erick pun mengingatkan para pemilik klub tentang kesepakatan yang telah dibuat. Jauh sebelum Timnas bertanding, klub sudah diberikan jadwal Timnas untuk bisa dipelajari dan dipersiapkan.
"Seluruh klub, mandatory, saya ingatkan pemilik klub, untuk mendukung tim nasional,a apalagi jadwal sudah disepakati jauh jauh hari, bukan mendadak," tutur Erick.
"Sebelum liga mulai, jadwal timnas sudah kita berikan. Jadi, tidak alasan klub tidak melepas pemain, (jika tidak) melepas pemain, saya turun langsung, merah putihnya mau gimana., karena jadwalnya sudah ada," lanjutnya.
Erick memastikan PSSI tak akan lagi membagikan jadwal tim nasional secara mendadak kepada klub-klub. Bahkan, agenda pemusatan latihan selama tiga pekan di luar negeri sudah disampaikan PSSI.
Agenda tiga pekan itu berkaitan dengan persiapan akhir menuju Piala Asia 2024 di Qatar. Timnas akan meninggalkan Tanah Air pada 28 Desember 2023.
"Kalau dulu ketika jadwal timnas belum diatur PSSI dengan baik, itu salah PSSI. Kalau sekarang jadwalnya sudah diatur, disitu jelas ada bulan Juni tidak mengganggu liga, tapi September, Oktober, November, bahkan juga Desember, Januari, liga harus punya komitmen dan sudah disepakati," papar Erick.
"Rencana untuk kejuaraan Asia di bulan Januari, kita ada training camp kurang lebih tiga minggu, yang dimulai 28 Desember, di sebuah negara, saya belum bisa umumkan negaranya, baru kita ke Qatar. Lalu di beberapa FIFA matchday, kita minta satu dua hari timnas latihan untuk mulai main, karena jangan sampai timnas kita kalahkan," lanjutnya.
Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi momen yang sangat diprioritaskan. Pasalnya, benua Asia akan mengirimkan delapan wakil secara langsung dan satu wakil melalui babak playoff.
Penambahan kuota ini tak lepas dari peningkatan jumlah peserta Piala Dunia 2026 menjadi 48 negara. Erick ingin Indonesia bisa memanfaatkan situasi ini.
"Ingat, ini pertama kali FIFA menambah jumlah peserta jadi 48, Asia punya kesempatan delapan setengah. (langsung) delapan, setengahnya itu playoff. Artinya, masa dari Asia Tenggara tidak bisa tembus satu. Walau di Asia Tenggara ada Australia, gak papa jangan takut," ungkapnya.