Bikin Gempar, 3 Alasan Keji Gerry Cardinale Pecat Paolo Maldini dari AC Milan
FOOTBALL265.COM - Klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, sedang gempar-gemparnya menyusul konflik yang menerpa sang bos, Gerry Cardinale, dengan Paolo Maldini.
Seperti diketahui, Paolo Maldini harus mengakhiri jabatannya sebagai dirtek beberapa waktu lalu usai menghadiri pertemuan dengan para petinggi.
Namun siapa sangka, sejurus kemudian ia malah angkat kaki dari klub yang sudah ia besarkan selama beberapa musim terakhir.
Selama Paolo Maldini menjabat, AC Milan sudah berkembang pesat tidak hanya secara kualitas skuad, tetapi juga branding sebagai sebuah klub sepak bola.
Sayangnya, kini masa-masa indah itu sudah berakhir. Tidak hanya Paolo Maldini, Ricky Massara juga ikut pergi dari tubuh internal raksasa Liga Italia tersebut.
Lantas, apa yang membuat Gerry Cardinale kemudian memecat Paolo Maldini? Berikut tiga poin yang ramai diperbincangkan oleh publik.
Paolo Maldini Ajukan Revolusi Pelatih
Salah satu kabar yang beredar luas tentang alasan di balik pemecatan Paolo Maldini adalah rencana sang dirtek untuk melakukan revolusi pelatih.
Seperti diketahui, posisi pelatih AC Milan saat ini masih diduduki oleh Stefano Pioli, sosok yang pada awalnya dipandang sebelah mata karena tidak berpengalaman membesut tim-tim besar.
Akan tetapi, Stefano Pioli berhasil membuktikan diri dan bahkan membawa Rafael Leao cs juara Serie A Liga Italia 2021/2022.
Nah, meski dengan sumbangsih yang sudah ia berikan kepada AC Milan, Stefano Pioli konon menjadi target Paolo Maldini untuk dilengserkan.
1. Ada Apa dengan Paolo Maldini?
Sebagai gantinya, legenda Rossoneri itu ingin mengangkat kawannya yakni Andrea Pirlo menjadi juru taktik utama tim.
Andrea Pirlo sejatinya tidak berbeda jauh dari Stefano Pioli jika bicara soal pengalaman melatih. Dulu saat ditunjuk menangani Juventus, ia juga menuai keraguan dari banyak pihak.
Namun pencapaiannya bersama Bianconeri sebagai pelatih ternyata tidak buruk-buruk amat. Dalam waktu relatif singkat, ia menyumbang satu gelar Coppa Italia dan Supercoppa Italiana.
Yang teranyar, Andrea Pirlo diketahui menangani klub Turki, Fatih Karagumruk. Lantas, apakah benar ia menjadi salah satu alasan Gerry Cardinale memecat Paolo Maldini?
Menurut laporan, Corriere dello Sport dari SempreMilan, desas-desus tersebut masih jadi tanda tanya. Namun yang pasti, posisi Stefano Pioli sampai detik ini tetap aman sentosa.
Paolo Maldini Tidak Nyaman dan AC Milan Ingin Lebih Inovatif
Selanjutnya, ada kabar yang menyebut bahwa Paolo Maldini merasa tidak nyaman dengan situasi AC Milan dan organisasi yang dijalankan oleh Gerry Cardinale.
“Kami merasa Paolo tidak nyaman di sini. Jadi jika seseorang sudah tidak nyaman, cara terbaik adalah berpisah,” ucap Paolo Scaroni, dikutip dari Corriere della Sera.
Selain itu, presiden AC Milan itu juga mengindikasikan bahwa cara kerja Paolo Maldini saat ini sudah tidak sejalan lagi dengan visi klub.
Ia mengatakan bahwa AC Milan membutuhkan sosok yang lebih inovatif, setidaknya agar mereka bisa sukses di Liga Italia.
Terlepas dari itu, Paolo Scaroni juga menegaskan bahwa hubungan AC Milan dengan Paolo Maldini baik-baik saja. Ia bahkan menyebutnya sebagai pria sejati.
2. Anggaran Belanja
Poin yang satu ini, nampaknya menjadi topik hangat yang sudah diperbincangkan banyak orang tidak lama setelah kabar pemecatan Paolo Maldini menyeruak.
Ya, legenda hidup Rossoneri tersebut disebut-sebut tidak mendapat dana yang cukup untuk belanja pemain di bursa transfer.
Gerry Cardinale dianggap tidak memberikan keleluasaan bagi Paolo Maldini untuk bergerak mencari pemain baru untuk AC Milan.
Menurut berbagai sumber, sang dirtek hanya mendapat dana kurang lebih 35 juta euro atau sekitar Rp559,5 miliar.
Angka tersebut, konon berbeda cukup jauh dari musim sebelumnya, saat ia diklaim mendapat 56 juta euro (Rp895 miliar).
Apabila bicara soal sepak terjang AC Milan di bursa transfer, klub Liga Italia ini sudah mengekseskusi beberapa keputusan yang impresif.
Ada pemain-pemain seperti Pierre Kalulu yang didatangkan dengan murah meriah, namun ternyata mampu tampil bersinar setelah dipoles dengan baik.
Namun ada juga pemain seperti Charles De Ketelaere, yang sebelumnya sudah telanjur menciptakan hype tinggi di kalangan publik sepak bola Italia.
Sayangnya sampai detik ini ia belum mampu menunjukkan tajinya meski dulu didatangkan dengan susah payah dari Club Brugge.
Perekrutan pemain, tentu saja, tidak selamanya sukses besar dan sesuai dengan ekspektasi. Begitu pula AC Milan.
Akan tetapi, bagi klub sebesar AC Milan, hanya mendapat 35 juta euro untuk belanja di bursa transfer, tidak ayal langsung menyita perhatian khalayak ramai.