Rekor Buruk 4 'Anak Hilang' yang Pulang ke Real Madrid, Red Flag untuk Joselu?

FOOTBALL265.COM - Real Madrid dikabarkan sudah mencapai kesepakatan untuk merekrut salah satu pemain tersubur Liga Spanyol (La Liga) 2022, Joselu.

Penyerang 33 tahun itu datang secara cuma-cuma setelah Espanyol terdegradasi dan secara otomatis membatalkan kontraknya dengan klub tersebut yang sebenarnya masih berlaku sampai Juni 2025 mendatang.

Rencananya Joselu akan dijadikan pengganti dari Karim Benzema yang sudah memutuskan untuk mengakhiri kebersamaannya dengan Los Blancos setahun lebih cepat guna merumput di Arab Saudi dalam kostum Al Ittihad.

Meski tidak lagi muda namun kualitasnya masih terlihat nyata.Joselu musim lalu sukses mengemas 16 gol yang menempatkannya sebagai top skor ketiga Liga Spanyol di bawah bomber Barcelona, Robert Lewandowski, dan Benzema.

Harganya yang gratis juga jadi nilai plus tersendiri mengingat Real Madrid masih punya banyak target untuk dibeli seperti Jude Bellingham, Kai Havertz, Harry Kane, atau Reece James yang jelas membutuhkan modal besar.

Ditambah lagi memang sudah jadi impian lama Joselu untuk membela Real Madrid dimana ia sempat menimba ilmu di akademinya dalam kurun 2009-2012.

Jelas pemain kelahiran Stuttgart, Jerman, tersebut sudah cukup mengenal kultur klub ibu kota Spanyol itu.

Hanya saja El Real patut waspada. Tidak semua mantan penggawa sendiri yang mereka gaet kembali kemudian bisa menjadi rekrutan sukses.

Memang benar jika mereka pernah berhasil dalam keputusan memulangkan lagi Alvaro Arbeloa, Dani Carvajal, atau Diego Lopez yang berkontribusi dengan caranya masing-masing namun bukan berarti Real Madrid punya rekor sempurna saat menyambut kembali para 'anak hilang'.

Berikut ini adalah mereka yang layak dianggap sebagai pemain yang reuninya layak dilupakan Real Madrid. Akankan di masa depan Joselu akan masuk kategori ini? Kita nantikan saja.

1. 1. Esteban Granero

Lahir dan besar di kota Madrid, Esteban Granero meniti karier menjadi pemain profesional dengan bergabung bersama akademi Real Madrid sejak umur delapan tahun.

Usai menjadi salah satu pemain muda paling menjanjikan di berbagai level usia, Granero kemudian menarik perhatian Getafe yang kemudian meminjamnya di 2007/2008 dan mempermanenkannya di musim berikutnya.

Real Madrid merelakannya pergi dengan klausul pembelian kembali. Klausul tersebut diaktifkan pada bursa transfer musim panas 2009 pasca Granero tampil brilian untuk El Geta dengan 13 gol dari 79 penampilan di semua ajang.

Sayangnya kepulangan sang gelandang serang ke Santiago Bernabeu justru bersamaan dengan dijalankannya proyek Los Galacticos dimana bintang-bintang besar seperti Ricardo Kaka, Cristiano Ronaldo, Xabi Alonso dan masih banyak lagi sehingga persaingannya untuk menit bermain sangat sulit.

Di musim pertama, Granero masih sempat bermain 31 kali dengan torehan tiga gol namun di musim berikutnya kesempatan merumput semakin menipis. Ia pun di 2012 memilih untuk bergabung bersama Quuesn Park Rangers sebelum pensiun di 2021 dengan nyaris menjadi pemain terlupakan oleh publik.

2. Kiko Casilla

Banyak pemain yang tidak mendapatkan cukup kesempatan bahkan di level akademi bersama Real Madrid namun pada akhirnya tetap bisa menjadi pemain profesional dan Kiko Casilla salah satunya.

Setelah lima tahun dibina oleh raksasa ibu kota, Casilla kemudian meniti kariernya bersama Espanyol di 2007 namun baru menjadi pemain senior setahun setelahnya.

Dalam kurun delapan tahun di Catalunya, sang kiper kemudian bisa mencatatkan 126 penampilan dalam berbagai ajang yang membuat Real Madrid tertarik untuk mendatangkannya lagi.

Casilla diproyeksi menjadi pelapis untuk Keylor Navas mulai dari 2015/2016. Selama tiga tahun di sana total ada sepuluh trofi yang ia menangkan meski hanya bermain 43 kali.

Namun layaknya kiper cadangan kebanyakan, Casilla kemudian dilepas begitu saja saat kontraknya habis. Kini di usia 36 tahun, pria setinggi 190 cm itu masih aktif merumput dengan membela Getafe.

2. 3. Alvaro Morata

Proyek Los Galacticos membuat banyak pemain asli didikan Real Madrid sulit untuk berkembang karena harus bersaing dengan para superstar dan Alvaro Morata masuk dalam kategori ini.

Ia mulai dipromosikan serius ke tim utama Si Putih pada 2012/2013 namun keberadaan Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, dan Karim Benzema menghambat jalannya menuju posisi starter reguler.

Hanya saja bakatnya sebagai striker top tetap terlihat dan itulah kenapa Juventus rela membelinya seharga 20 juta Euro. Morata membalas kepercayaan Il Bianconeri secara maksimal dengan membawakan mereka trofi Liga Italia 2014/2015 dan 2015/2016 dimana di dua musim tersebut dua digit gol juga disarangkan.

Real Madrid langsung membelinya pulang 10 juta lebih mahal dengan jaminan jam terbang jauh lebih terbuka. Janji itu ditepati dan Morata bisa mengemas 20 gol dari 43 game namun tetap saja ia masih belum bisa benar-benar menyemen tempat di starting XI.

Setelahnya Morata hengkang Chelsea, Atletico Madrid, Juventus, dan kini Atletico Madrid lagi. Ia sudah menjadi pemain top namun ada perasaan seolah potensinya tidak berkembang semaksikal yang diprediksi semula.

4. Mariano Diaz

Banyak yang mengangkat alis ketika Real Madrid membeli kembali Mariano Diaz seharga 21,5 juta Euro pada bursa transfer musim panas 2018 silam setelah menjualnya ke Lyon setahun sebelumnya cuma dengan 8 juta Euro.

Belum lagi penyerahan nomor punggung 7 yang baru saja ditinggalkan Cristiano Ronaldo. Ketakutan publik jika winger Republik Dominika itu tidak sanggup mengangkut beban yang diberikan pun jadi kenyataan.

Setelah sebelumnya sukses mengemas 21 gol dalam 45 partai bersama Lyon, Mariano tidak lebih dari sekedar pelengkap skuad saja setelah pulang ke pangkuan Real Madrid.

Statistik terbaiknya adalah empat gol dari 19 penampilan di 2018/2019 yang mana tidak lebih baik ketimbang lima gol dari 14 laga yang ia buat di musim profesional pertamanya bersama Real Madrid yakni 2016/2017.

Kini Mariano sudah diumumkan akan dilepas secara gratis pasca kontrak lima tahunnya habis. Usianya saat ini masih 29 tahun dan mungkin masih dapat bermain di Liga Spanyol untuk dua atau tiga musim ke depan jika ada yang mau menawarinya bergabung.