4 Keuntungan Liverpool Jika Jadi Pilih Khepren Thuram ketimbang Romeo Lavia
FOOTBALL265.COM - Gelandang bertahan adalah salah satu prioritas Liverpool di bursa transfer usai musim lalu mereka gagal finis di empat besar Liga Inggris (Premier League).
Nama Romeo Lavia dan Khephren Thuram jadi dua nama 'nomor 6' muda yang dihubungkan dengan The Reds dan mereka memang punya potensi menjadi pemain besar.
Lavia misalnya, yang meski gagal menolong Southampton lolos dari jerat degradasi Liga Inggris 2022/2023 namun justru bisa menjadi pemain menonjol.
Wonderkid 19 tahun asal Belgia tersebut sejatinya baru dibeli The Saints dari Manchester City pada bursa transfer musim panas 2022 seharga 12,5 juta Euro namun langsung menjadi sosok integral untuk tim anyarnya.
Sebanyak 35 pertandingan ia mainkan di Liga Inggris dan hasilnya kini banyak sekali klub papan atas yang meminati Lavia termasuk tentu saja Liverpool.
Sedangkan Thuram yang merupakan putra dari Lilian Thuram dan adik dari Marcus Thuram juga menikmati musim breakthtough di 2022/2023.
Bersama OGC Nice, sebenarnya ia sudah menjadi pemain tim utama tetap sejak dua musim lalu namun performanya musim ini dianggap paling spesial sehingga sebanyak 30 start di ajang Liga Prancis atau yang terbanyak sepanjang kariernya sampai sekarang sukses dikumpulkan.
Hasilnya Thuram pun mulai dipanggil ke timnas senior Prancis bersama abangnya dan layaknya Lavia, kini ia masuk dalam radar banyak kesebelasan elite Eropa.
Sampai saat artikel ini ditulis Liverpool belum mengkonfirmasi apapun soal ketertarikan mereka pada Romeo Lavia dan Khephren Thuram.
Namun apabila boleh memberi saran, maka kami akan memilih Thuram untuk menjadi bagian lini tengah Si Merah pada bursa transfer musim panas ini dan berikut alasannya.
1. 1. Lebih Matang
Khephren Thuram kami nilai lebih siap mengenakan jersey penuh beban Liverpool ketimbang Romeo Lavia mengingat ia punya pengalaman lebih lama di first team.
Pemain 22 tahun tersebut sudah menjadi bagian dari skuat senior OGC Nice dalam tiga musim terakhir dan itu adalah bekal berharga untuknya merantau ke luar Prancis.
Sedangkan Lavia baru menjalani musim pro di 2022/2023 yang mana masih bisa menjadi sumber keraguan apakah performa okenya cuma one season wonder saja atau bukan.
Di usia 19 tahun, masih banyak perubahan yang bisa dirasakan seorang pemain muda potensial.
Terutama bila ia memperkuat tim dengan sorotan masif seperti Liverpool yang tiap musim dituntut bersaing demi trofi Liga Inggris.
2. Statistik Menyerang Unggul
Selain lebih matang, statistik Khephren Thuram di atas kertas memang lebih baik ketimbang Romeo Lavia. Setidaknya untuk saat ini.
Diambil dari Squawka, meski sama-sama bertipe gelandang bertahan modern yang terlibat banyak dalam pembangunan serangan namun Thuram sedikit unggul ketimbang rivalnya.
Per 90 menit di Liga Prancis, Thuram bisa menghasilkan 1,3 peluang berkat 40,5 rataan jumlah umpan dengan akurasi 86,91%. Sebanyak 20,4 umpannya pun dilepas di daerah pertahanan lawan yang tentunya jelas lebih progresif.
Sementara itu Lavia sebenarnya juga terbilang bagus hanya saja ia tidak beruntung harus bersaing dengan Thuram.
Jebolan akademi Anderlecht dan Manchester City itu punya 0,7 kreasi peluang, 34,6 umpan berketepatan 96,38% yang 18,2 di antaranya dilepas di wilayah lawan.
2. 3. Skill Bertahan yang Lebih Terasah
Sebagai gelandang bertahan, tugas untuk menjadi tameng lini belakang tetap tidak boleh dilupakan dan lagi-lagi dalam hal ini Khephren Thuram masih di atas Romeo Lavia.
Di statistik dasar seperti jumlah sapuan (1,1:1) dan pelanggaran dibuat (1,1:1,2) Thuram masih unggul walau tipis namun Lavia dapat menyamai soal potongan (1,4) dan blok (0,5) dengan tetap menggunakan satuan per 90 menit.
Thuram boleh menepuk dada soal duel udara karena dari 1,2 percobaan yang ia buat tiap laga tingkat kesuksesannya adalah 47,06% sementara Lavia cuma 0,8 mencoba dengan keberhasilan 44,44%.
Lavia tidak perlu berkecil hati pula karena untuk perebutan bola di atas tanah ia kali ini lebih baik.
Ia terbilang rajin dengan 9,7 ground duel dilakukan dan 57,08% di antaranya berhasil membuat lawan kehilangan possesion. Untuk Thuram, ia punya 8,1 percobaan dengan akurasi 50,88%.
4. Harga Cenderung Bersahabat
Southampton memang sudah terdegradasi namun mereka sepertinya masih bisa percaya diri dapat mempertahankan Romeo Lavia dari kejaran para klub besar di bursa transfer.
Usianya yang masih muda membuat Lavia tidak perlu buru-buru pindah dan itulah kenapa sang anak ajaib mereka banderol 50 juta Euro.
Valuasi yang lebih rendah dimiliki oleh Khephren Thuram yakni sekitar 35 juta Euro saja apabila melansir laporan The Athletic.
Mengingat Liverpool masih butuh belanja di sektor lain, memilih Thuram jelas langkah yang bijak ketimbang memaksa merogoh kantong lebih dalam demi Lavia.
Apalagi The Reds juga belum mendapat banyak pemasukan dari bursa transfer karena sebagian besar penggawa mereka yang pergi seperti James Milner, Naby Keita, Roberto Firmino, dan Alex Oxlade-Chamberlain angkat koper karena habis kontrak.