Era Baru Liga 1, Stadion Brawijaya Kandang Persik Kediri Kini Ramah Anak-Anak
FOOTBALL265.COM - Persik Kediri tak cuma memikirkan aktivitas klub untuk mencapai prestasi membanggakan pada kompetisi sepak bola profesional di Indonesia.
Namun, Persik Kediri juga memikirkan sendi-sendi kehidupan lain. Laga sepak bola yang lebih identik dengan kaum pria, belakangan mulai ramah terhadap perempuan dan anak-anak.
Setidaknya, hal itulah yang digelorakan tim dengan julukan Macan Putih. Bahwa sepak bola mesti ramah kepada siapa pun, termasuk anak-anak.
Hal ini tersaji lengkap ketika klub mendatangkan kurang lebih 50 anak-anak dari panti asuhan di Kediri. Mereka hadir di Tribun VIP didampingi pengajar dan wali murid.
Tak pelak, hal itu pemandangan berbeda di tribun Stadion Brawijaya, kendati Persik bertanding melawan Madura United dalam laga uji coba pramusim, Sabtu (17/6/23).
Pihak klub menjelaskan, kehadiran puluhan anak-anak baik laki-laki maupun perempuan itu merupakan bagian dari tradisi mendekatkan diri dengan masyarakat.
Terlebih, Persik juga menjadi klub kebanggaan Wong Kediri, dari segala lapisan. Termasuk anak-anak yatim piatu yang bersekolah di panti asuhan.
"Sebenarnya, kami mengundang anak-anak yatim piatu bukan hal lah yang baru," tutur Direktur Persik Kediri, Arief Syaifuddin, kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Senin (19/6/23).
Tak hanya itu, Persik juga sepakat perihal sepak bola Liga 1 ramah anak-anak. Setidaknya, mereka sudah ikut berpartisipasi dalam kampanye itu lewat kehadiran anak-anak panti asuhan tersebut.
"Sepak bola memang universal, bukan hanya milik kaum dewasa saja, baik tua muda, anak-anak juga menggemarinya. Begitu pula di Kediri," sambung Arief.
1. Menangi Fun Football
Anak-anak panti asuhan ini tak hanya turut mendukung Persik Kediri dari tribun saja dalam uji coba pramusim menghadapi Madura United pada Sabtu (17/6/23).
Namun, klub juga mengajak mereka lebih dekat dengan tim Persik maupun suporter Stadion Brawijaya, melalui gelaran fun football di lapangan hijau.
Puluhan anak-anak ini dengan riang gembira saling berebut bola saat jeda laga, menghadapi empat figur yang menjadi legenda hidup perjalanan Tim Macan Putih.
Mereka adalah bagian Persik saat menjuarai Liga Indonesia 2006, Wahyudi (kiper) dan Johan Prasetyo. Ada pula Wawan Widiantoro dan Jamrawi yang turut memenangi kompetisi 2003.
Hebatnya, anak-anak panti asuhan ini memenangi fun football. Dua gol mereka sarangkan ke gawang tim legenda Persik, dan mendapat aplaus dari suporter.
Bagi mereka, undangan khusus untuk menyaksikan Persik Kediri bertanding, langsung di tribun stadion sungguh besar artinya. Apalagi bisa bermain bola di lapangan.
Setidaknya, satu impian mereka terwujud. Lantaran selama bersekolah di panti asuhan, anak-anak ini kerap mendukung Tim Macan Putih dari siaran langsung televisi saja.
"Kulo seneng sanget sampun wonten ten mriki (saya senang sekali berada di sini)," ucap seorang anak yang duduk di samping awak INDOSPORT.
Ke depan, Persik Kediri juga akan berusaha konsisten dalam menggelorakan kampanye sepak bola ramah anak-anak dalam setiap laga home di Stadion Brawijaya.
"Setiap pertandingan, kami akan menyisihkan waktu untuk berbagi dengan mereka. Kami apresiasi seluruh elemen di Kediri yang berperan langsung mendukung tim Persik," tutup direktur klub, Arief Syaifuddin.