Bedah Kualitas Adama Traore untuk AC Milan, Si Lincah yang Bakal Paksa Stefano Pioli Rombak Taktik

FOOTBALL265.COM - Akan menjadi free agent pada bursa transfer musim panas kali ini, Adama Traore mendapatkan tawaran untuk memperkuat AC Milan pada 2023/2024 mendatang.

Kontak antara sang winger Spanyol dan I Rossoneri dikabarkan sudah terjalin dan dalam waktu dekat pengumuman soal transfer ini akan dibuat.

Menurut laporan dari jurnalis kenamaan Italia, Gianluca Di Marzio, Jorge Mendes yang merupakan agen dari Traore memang sudah dihubungi oleh AC Milan.

Stefano Pioli selaku pelatih kepala dari AC Milan sendiri telah memberi lampu hijau agar pemain 27 tahun itu ditarik ke San Siro.

Musim lalu Traore masih berbaju Wolverhampton Wanderers namun memutuskan untuk tidak lagi memperpanjang masa baktinya di Molineux Stadium yang sudah berlangsung sejak 2018.

Kemungkinan besar eks Middlebrough, Aston Villa, dan Barcelona itu hendak mencari tantangan baru dan Liga Italia bisa menjadi tujuan selanjutnya.

AC Milan sendiri bukan satu-satunya klub negeri pizza yang meminati Adama Traore. Sumber yang sama menyebutkan jika setidaknya ada dua tim lain dengan niat serupa.

Mereka adalah AS Roma dan Napoli yang akan jadi rival Merah-Hitam juga di papan atas Liga Italia 2023/2024.

Bila mendapatkan Traore, maka AC Milan berpeluang memiliki pemain yang bisa menambah variasi serta dimensi taktik mereka.

Pioli yang selama ini begitu bergantung pada 4-2-3-1 akan punya 'kartu as' baru dan melepaskan diri dari label pelatih minim taktik.

1. Kuatkan Sayap Kanan

AC Milan sangat bergantung pada Rafael Leao saat menyerang. Bukan sesuatu yang salah mengingat winger Portugal itu memang salah satu, jika bukan, bintang terbaik mereka.

Leao menyarangkan 15 gol plus delapan assist dari total 64 gol yang AC Milan jaringkan ke gawang lawan di Liga Italia 2022/2023.

Uniknya menurut WhoScored, AC Milan tidak memfavoritkan sisi kiri dimana Leao bermain saat melakukan penetrasi. Flank kiri mengambil sekitar 35% fokus Il Diavolo Rosso atau masih kalah 1% dari flank kanan.

Akan tetapi mereka yang di sisi dominan justru tidak bisa sesubur Leao. Junior Messias dan Alexis Saelemaekers yang biasa dipasang di sana total hanya punya tujuh gol dan lima assist.

Bahkan jika Ante Rebic dikategorikan sebagai winger kanan dengan tiga gol dan dua assist pun Leao masih tetap lebih superior.

Adama Traore bisa menjadi solusi bagi AC Milan untuk masalah ini karena ia adalah winger yang dominan beroperasi di sayap kanan.

Dapat dilihat dari grafik DataMB berikut ini yang menunjukkan perbandingan antara Traore dengan rata-rata statistik winger di lima liga top Eropa.

Persentil umpan kunci, aksi ofensif, dribel sukses, maupun dribel progresifnya jauh di atas standar.

Hanya saja AC Milan perlu berhati-hati karena jebolan akademi Barcelona, La Masia, ini boleh dibilang tidak memiliki end product yang baik.

Rendahnya produksi assist, gol non penalti, atau sekedar angka harapan gol dan assistnya saja sudah menunjukkan jika Traore sulit memanfaatkan peluang yang ia buat sendiri menjadi gol atau assist.

2. Wing-back Posisi Terbaik Traore?

Walau demikian bukan berarti Adama Traore tidak cocok sama sekali untuk AC Milan. Ia bisa tetap bisa menjadi penggawa pendalam skuad terutama jika Il Diavolo Rosso berhasil mendatangkan winger kanan produktif seperti Samuel Chukwueze misalnya.

Penyerang sayap bukan satu-satunya tempat dimana Traore bisa beroperasi. Bahkan jika perlu, Stefano Pioli bisa menjadikannya fullback atau wing-back kanan saja.

Musim lalu AC Milan banyak bergantung pada Davide Calabria untuk posisi tersebut usai Alessandro Florenzi tumbang karena cedera panjang. Sergino Dest yang diharapkan bisa membantu justru gagal membuat kontrak peminjamannya terasa berguna.

Menarik Traore ke posisi ini tidak hanya memperbanyak opsi bagi Pioli soal pilihan pemain namun juga variasi taktik. Dengan demikian sang allenatore bisa lebih sering mengandalkan skema 3-5-2 misalnya dengan Theo Hernandez sebagai wing-back di sisi kiri.

Traore dan Hernandez bisa menjadi penyuplai bola untuk duet striker di depan yang dapat diisi oleh Rafael Leo, Olivier Giroud, atau siapapun yang mendarat di San Siro nantinya.

Dengan keunggulan fisiknya yang bahkan dianggap superior untuk ukuran Liga Inggris, Traore bisa sulit sekali dihentikan di Liga Italia. Apalagi jika melihat perbandingan statistiknya dengan Calabria dan Dest.

Benar jika Traore per 90 menit kerap kali kehilangan bola sampai dengan 18 kali namun itu karena ia banyak mencoba melakukan dribel dan membuat perbedaa. Bisa dilihat dari jumlah take-on sukses serta persentase keberhasilannya.

Itulah kenapa rataan peluang tercipta serta jumlah umpan silang yang didapat pria berdarah Mali ini juga lebih tinggi dari dua pesaingnya. Banyak pelanggaran yang ia menangkan pun bisa jadi keuntungan bagi AC Milan karena semakin banyak set-piece yang dapat dieksekusi.

Andai bisa meningkatkan volume end product, maka Adama Traore akan jadi rekrutan yang luar biasa bagi AC Milan di bursa transfer kali ini.

Harganya yang cuma-cuma akan semakin membuat bisnis ini kian menguntungkan apabila pada akhirnya berbuah sukses.