Hampir 1 Tahun Absen Bermain, Bisa Apa Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2023?
FOOTBALL265.COM - Tidak ada yang tidak senang dengan kesempatan yang didapat oleh timnas Indonesia U-17 berlaga di ajang Piala Dunia U-17 2023.
Meski hanya mendapatkan tiket lolos secara mendadak saat FIFA menunjuk Indonesia menjadi tuan rumah pengganti Peru, publik sepakbola tanah air tetap tersenyum.
Apalagi luka setelah dibatalkannya hak menggelar Piala Dunia U-20 beberapa waktu lalu karena polemik menolak keikutsertaan Israel masih terasa.
Memang ada opini dari berbagai sisi yang beranggapan jika Piala Dunia U-17 disusupi agenda politik, kepentingan pribadi, maupun tangan 'nakal' FIFA dan PSSI namun pada akhirnya kedatangan ajang ini ke bumi pertiwi tetap membawa kebahagiaan.
Ini adalah kali pertama timnas Indonesia U-17 mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam Piala Dunia U-17 yang merupakan kompetisi kelompok umur antar negara terendah yang diakui oleh FIFA.
Sementara itu 23 peserta lain yang datang dari enam konfederasi benua berbeda tidak ada yang berstatus sebagai debutan. Contohnya Inggris, Prancis, Jerman, Polandia, dan Spanyol semuanya pernah setidaknya menginjak semifinal.
Dari Asia wakil yang dikirimkan adalah trio raksasa Jepang, Korea Selatan, dan Iran yang semuanya pernah menembus perempat final plus Uzbekistan yang juga punya prestasi sama.
Dua raksasa Afrika, Ghana dan Nigeria, yang punya total tujuh trofi Piala Dunia U-17 memang absen namun Mali, Burkina Faso, Maroko, dan Senegal yang tidak kalah berbahayanya siap maju sebagai pengganti.
Kanada, Meksiko, Panama, dan Amerika Serikat pun siap menambah keseruan namun para perwakilan Amerika Utara ini masih belum bisa dibandingkan dengan tetangga mereka dari selatan.
Pasalnya ada Brasil sebagai empat kali juara yang didampingi oleh Argentina, Ekuador, dan Venezuela yang semuanya punya sejarah panjang di turnamen ini.
1. Minim Persiapan
Melihat peta persaingan di Piala Dunia U-17 2023, timnas Indonesia jelas bisa dikategorikan sebagai salah satu liliput.
Ditambah dengan mendadaknya penunjukan sebagai tuan rumah oleh FIFA saat kompetisi sudah harus bergulir di 10 November hingga 2 Desember 2023 mendatang, maka persiapan minim Garuda Muda untuk berlaga semakin memberatkan status underdog mereka.
Dibalik euforia yang diberikan pada para peminat sepakbola Indonesia, aspek mepetnya waktu para pemain serta staf kepelatihan untuk mempersiapkan segalanya jelang Piala Dunia U-17 harus tetap diperhatikan.
Bisa dibilang perencanaan timnas Indonesia U-17 dan PSSI untuk ajang ini adalah nol besar. Kecuali memang jika dugaan main mata dengan FIFA benar adanya.
Dilihat dari aspek pemain saja, sudah lama sekali sejak kali terakhir pelatih Bima Sakti berkumpul dengan anak-anak asuhnya.
Pertandingan terbaru Arkhan Kaka dan teman-temannya adalah ketika dikalahkan Malaysia 1-5 dalam ajang kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
Laga yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, tersebut dihelat pada 9 Oktober 2022 atau hampir setahun yang lalu.
Tentunya fakta ini sangat mencemaskan karena saat disatukan kembali, koneksi antar pemain muda tersebut perlu pemolesan lagi.
Ditambah lagi para penggawa timnas Indonesia U-17 yang bermain di kualifikasi Piala Asia U-17 lalu juga belum tentu pantas dipanggil semua.
Mengingat hasil yang juga kurang maksimal di turnamen tersebut, sepertinya Bima Sakti juga perlu untuk mengevaluasi skuadnya dan bahkan mungkin mencari pemain keturunan jika memungkinkan apabila hendak menggenjot kualitas dalam waktu singkat.
2. Sumber Pemain Diragukan
Minimnya kompetisi untuk pemain muda di negara ini juga dapat semakin memperparah persiapan pemilihan skuad timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2023.
Memang adala program Elite Pro Academy atau EPA yang bisa diandalkan sebagai pemasok pemain namun belum ada kejelasan apakah PSSI memang mengarahkan radar mereka ke sana.
Mengambil pemain yang sudah menembus klub Liga 1 pun juga terbilang sulit karena jam terbang mereka di sana sangatlah kurang.
Contohnya saja Arkhan Kaka yang merupakan salah satu bintang dari Garuda U-17 namun di Persis Solo sang penyerang 15 tahun hanyalah pemain rotasi saja.
Musim lalu di Liga 1 rising star asal Blitar tersebut cuma memainkan tiga pertandingan saja yang mana sebenarnya wajar namun jadi statistik memprihatinkan jika membahas persiapan Piala Dunia U-17 2023 nanti.
Tampaknya masalah ini pun sudah terdeteksi oleh PSSI dan akhirnya mereka muncul dengan solusi agar Bima Sakti mendapatkan bantuan saat harus melakukan scouting atau pemanduan bakat.
Uluran tangan dari PSSI berbentuk Shin Tae-yong dan Indra Sjafri yang merupakan pelatih untuk timnas Indonesia senior dan U-23.
Namun tetap saja, sehebat apapun Shin Tae-yong dan Indra Sjafri dalam menemukan pemain top waktu yang hanya sekitar empat bulan masih terlalu mepet.
Rencana pencarian pemain sampai ke daerah plus pemusatan latihan di luar negeri juga akan memangkas waktu yang disisihkan untuk scouting sehingga timnas Indonesia U-17 benar-benar dalam akan berada dalam kondisi seadanya saat Piala Dunia U-17 berlangsung.
Situasi ini harusnya jadi pelajaran untuk PSSI agar nantinya mau ada ajang besar atau tidak, pembinaan serta wadah kompetisi untuk bibit sepakbola Indonesia tetap harus digalakkan sepanjang waktu.