Bedah Formasi Arsenal Usai Datangkan Havertz, Declan Rice, dan Jurrien Timber
FOOTBALL265.COM – Mengupas formasi yang akan digunakan Mikel Arteta bersama raksasa Liga Inggris (Premier League), Arsenal, usai memboyong Kai Havertz, Declan Rice, dan Jurrien Timber.
Bila dibandingkan dengan klub Liga Inggris lainnya, Arsenal menjadi klub yang paling sibuk di bursa transfer musim panas 2023 ini.
Bagaimana tidak, tim berjuluk The Gunners itu banyak dikaitkan dengan berbagai pemain dan telah merampungkan transfer mahal pada diri Kai Havertz.
Pemain berusia 24 tahun itu didatangkan dengan harga total 65 juta poundsterling (Rp1,2 triliun) dari rival sekotanya, Chelsea.
Lalu tim asal London Utara itu juga disebutkan telah mengunci rekrutan mahal lainnya pada sosok gelandang West Ham United, Declan Rice.
Arsenal dilaporkan telah mencapai kesepakatan dengan West Ham untuk transfer Declan Rice dengan harga total 105 juta poundsterling (Rp2 triliun).
Tak cukup memboyong Havertz dan mendapatkan Rice, Mikel Arteta masih akan memboyong pemain lainnya yakni Jurrien Timber dari Ajax Amsterdam.
Dalam laporan terbaru, Arsenal sudah hampir mencapai kesepakatan dengan Ajax untuk memboyong Timber dengan harga 40 juta poundsterling (Rp764 miliar).
Dengan tiga transfer ini saja, tim yang juga berjuluk Meriam London ini menjadi tim yang paling boros di bursa transfer musim panas 2023 ini.
Terlepas dari dana yang dikeluarkan, menarik untuk mengupas bagaimana formasi yang akan diterapkan Mikel Arteta dengan tiga rekrutan Arsenal tersebut. Berikut ulasan INDOSPORT.
1. Kedalaman Skuad Mumpuni yang Jadi âMasalahâ
Kehadiran Kai Havertz, Declan Rice, dan Jurrien Timber membuat Arsenal otomatis memiliki kedalaman skuad yang mumpuni.
Kedalaman skuad ini menjadi masalah di musim 2022/23 kemarin, sehingga The Gunners harus rela kehilangan gelar Liga Inggris yang ada di depan mata.
Namun kedalaman skuad ini otomatis akan menjadi ‘masalah’ bagi Mikel Arteta. Masalah ini bukanlah masalah buruk, melainkan masalah yang bisa dikatakan menyenangkan.
Pasalnya, kedalaman skuad ini akan membuat Arteta bisa merombak taktiknya sesuka hati dengan pemain kualitas di tim utama maupun tim cadangan.
Meski begitu, Havertz, Rice, dan Timber datang dengan harga besar yang membuat Arteta pun bisa saja dituntut memasukkan ketiga pemain ini ke Starting Line Up dan mengubah Winning Team-nya.
Jika ketiga pemain itu dimasukkan ke Starting Line Up, besar kemungkinan Arteta akan menanggalkan formasi 4-2-3-1 andalannya dan memainkan formasi 4-3-3.
Sebab, formasi 4-3-3 ini akan membuat Havertz memiliki kesempatan bermain di sektor gelandang sebagai Double 8 atau pemain nomor 8 ganda bersama Martin Odegaard dan di-cover Declan Rice.
Kurang lebih begini formasi 4-3-3 Arsenal yang akan diterapkan Arteta dengan kehadiran Havertz, Declan Rice, dan Timber.
Dengan Double 8 ini, Havertz akan bertugas lebih ke depan dan Odegaard akan bermain agak kedalam dan dibantu Declan Rice yang bertugas mengantisipasi serangan balik.
Namun Arteta tak hanya akan memainkan formasi 4-3-3 saja dengan skema ini. Arteta bisa dikatakan fleksibel dan menggunakan formasi tiga bek dengan taktik Inverted Fullback. Bagaimana formasinya kelak?
2. Memainkan Inverted Fullback dalam Skema 3 Bek
Di Liga Inggris musim lalu, Arteta kerap memainkan taktik Inverted Back yang membuat timnya lebih menyerang dan lini pertahanan hanya menyisakan tiga bek serta satu gelandang bertahan saja.
Taktik ini berpusat pada Oleksandr Zinchenko yang akan masuk ke tengah dan menjadi dirigen permainan dan membiarkan pemain nomor 6, yakni Declan Rice, untuk naik dan turun di lapangan.
Dalam formasi 4-3-3, taktik Inverted Fullback ini akan membuat Arsenal menumpuk banyak pemain di tengah dan membentu formasi 3-2-2-3.
Formasi ini terbilang Balance atau seimbang, karena fokus bertahan dan menyerang akan sama baiknya, tanpa takut lawan mengeksploitasi ruang baik di tengah maupun sisi lapangan.
Dalam formasi 3-2-3 itu, Havertz dan Odegaard akan bertindak sebagai Double 10 dan lebih condong menyerang untuk membantu trio Martinelli-Jesus-Saka dalam mencetak gol.
Lalu Declan Rice akan mendapat tugas menjadi gelandang Box to Box dan membiarkan Zinchenko sedikit bertahan sembari mengatur permainan atau sebagai pemain nomor 6.
Declan Rice pun punya kapasitas menjadi gelandang Box to Box berkat kemampuannya melakukan dribel progresif dan kekuatannya dalam bertahan.
Kurang lebih begini formasi tiga bek dengan taktik Inverted Fullback bersama Havertz, Declan Rice, dan Timber.