x

Carlo Ancelotti Bakal Pergi, Cocokkah Julian Nagelsmann Latih Real Madrid?

Kamis, 6 Juli 2023 16:55 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
2023/2024 dipastikan akan jadi musim pamungkas kebersaman Real Madrid dengan pelatih mereka, Carlo Ancelotti, yang telah setuju mengasuh timnas Brasil. Foto: REUTERS/Lukas Barth

FOOTBALL265.COM - 2023/2024 dipastikan akan jadi musim pamungkas kebersaman Real Madrid dengan pelatih mereka, Carlo Ancelotti, yang telah setuju mengasuh timnas Brasil.

Sejumlah kandidat pengganti pria asal Italia itu pun mulai jadi bahan spekulasi termasuk Julian Nagelsmann sebagai salah satu manajer top yang belum punya klub sampai detik ini.

Sejak memulai kariernya sebagai manajer tim senior pada 2016 silam bersama Hoffenheim, pamor Nagelsmann dari tahun ke tahun selalu menunjukkan kenaikan.

Pria yang harus pensiun dini sebelum bisa menjadi pemain profesional tersebut mulai menarik perhatian kala ia mampu menyelematkan Hoffenheim dari relegasi musim 2015/2016 Liga Jerman.

Ajaibnya di musim selanjutnya Der Blau langsung Nagelsmann bawa finis di empat besar sekaligus mengunci tiket ke Liga Champions 2017/2018.

Baca Juga

Pada 2018/2019 masih bersama Hoffenheim, Julian Nagelsmann menjadi pelatih termuda di ajang tersebut dalam usia 31 tahun 58 hari. Julukan Mini-Mourinho pun semakin melekat padanya.

Semua sukses dini tersebut membuat RB Leipzig tertarik menjadikannya manajer dan sejak 2019/2020 namanya terdaftar sebagai nakhoda Die Roten Bullen meski sempat juga dikaitkan dengan Real Madrid dan sejumlah klub lain.

Baca Juga

Dua musim di Red Bull Arena cuma membuat Nagelsmann meraih dua kali kelolosan ke babak gugur Liga Champions plus sekali menembus final DFB-Pokal namun itu semua sudah cukup membuat Bayern Munchen mau mempekerjakannya.

2021/2022 menjadi kampanye perdananya di Bavaria namun dua titel dalam bentuk Piala Super Jerman dan Liga Jerman langsung masuk dalam CV pria yang dulunya bermain sebagai bek sentral tersebut.

Sayang di musim kedua, musim ini, Nagelsmann justru dipecat di tengah musim meski Bayern masih punya peluang juara di Liga Jerman maupun Liga Champions plus dengan rataan kemenangan 71,4% yang mana termasuk statistik elite bagi Die Roten sekalipun.

Baca Juga

1. Pelatih Gila Kontrol

Julian Nagelsmann. Foto: REUTERS/Lukas Barth

Meski masih berusia muda, 35 tahun, namun Julian Nageslmann punya idealisme tinggi sebagai seorang manajer. Hal ini bisa menjadi penghalang dirinya untuk cocok dengan Real Madrid.

Nagelsmann semenjak meninggalkan Bayern Munchen telah didekati tidak kurang dari tiga klub besar Eropa.

Mereka adalah Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Paris Saint-Germain namun semuanya ditolak oleh pria kelahiran Landsberg am Lech, Jerman, tersebut.

Dilaporkan dari Fabrizio Romano, Nagelsmann sebenarnya siap menerima tawaran dari ketiga raksasa tadi namun ia punya satu syarat yang diyakini adalah kontrol mutlak dalam urusan bursa transfer.

Sesuatu yang rupanya dianggap oleh Chelsea, Tottenham, maupun PSG mustahil untuk mereka setujui dan pada akhirnya memilih mundur dari negosiasi.

Baca Juga

Real Madrid adalah salah satu klub dengan kebijakan transfer beridentitas. Mereka cenderung senang mendatangkan pemain muda berkualitas dewasa ini terutama dengan nama besar.

El Real ingin agar nantinya para wonderkid tersebut bisa matang di Santiago Bernabeu dan menjadi ikon global. Tengok saja dengan apa yang mereka lakukan pada Vinicius Junior, Aurelien Tchouameni, dan Eduardo Camavinga.

Baca Juga

Bisa saja kebijakan ini tidak cocok dengan paham dari Julian Nagelsmann. Ia berbeda dengan Carlo Ancelotti yang sepertinya lebih 'legowo' soal pilihan pemain pada klub.

Buktinya Don Carletto tetap setia dengan raksasa ibu kota meski pada bursa transfer musim panas 2022 lalu Real Madrid cenderung pasif berbelanja yang berujung pada kegagalan mempertahankan trofi domestik maupun kontinental.

Meski sudah membeli Joselu, namun Real Madrid belum juga menambah opsi untuk lini depan terutama penyerang tengah sebagai ganti Karim Benzema namun Ancelotti tetap kalem saja dan terus menghormati kontraknya.

Baca Juga

2. Rawan Konflik Pemain Lagi

Julian Nagelsmann

Resiko menjadi pelatih di usia belia adalah sulitnya mendapatkan rasa hormat dari ruang ganti tim raksasa Eropa.

Hal ini Julian Nagelsmann rasakan saat menukangi Bayern Munchen. Ia harus merasakan konflik dengan pemain paling senior di Allianz Arena sekaligus kapten tim, Manuel Neuer.

Perselisihan dengan Neuer, yang dua tahun lebih tua darinya, bermula ketika Nagelsmann mendepak pelatih kiper Toni Tapalovic yang merupakan staff favorit dari sang stopper.

Neuer di depan awak media mengaku menerima kebijakan tersebut namun di balik layar ia tidak menunjukkan reaksi yang sama.

Situasi semakin memanas ketika akhirnya Nagelsmann mengajukan ide untuk mencopot ban kapten Neuer dan memberikannya pada Joshua Kimmich.

Bayern Munchen pun harus turun tangan dan dengan opsi harus melepas salah satu dari kedua kubu, kita semua tahun pilihan manayang mereka ambil.

Konflik serupa bisa saja Julian Nagelsmann alami di Real Madrid yang tidak kalah sesak dipenuhi ego besar pemain bintang.

Layaknya Manuel Neuer, ada pula sosok yang lebih senior dan tua ketimbang dirinya di Santiago Bernabeu yakni Luka Modric (37).

Carlo Ancelotti tidak menemui kesulitan untuk menjadi alpha di dressing room berkat kharisma serta pengalamannya melatih sejak 1992. Hasilnya 10 trofi bisa ia sumbangkan pada Real Madrid dengan skuad bertabur bintang yang sulit ditaklukkan sekalipun.

Julian Nagelsmann tidak diragukan lagi punya bekal untuk menjadi juru racik taktik top namun sepertinya masih terlalu cepat baginya menjadi bos dari Real Madrid.

Real MadridCarlo AncelottiLiga SpanyolJulian NagelsmannIndepth

Berita Terkini