Lama Jadi Misteri, Kehancuran Karier Alexandre Pato di AC Milan Terungkap Secara Gamblang
FOOTBALL265.COM - Alexandre Pato pernah menjadi salah satu pesepakbola muda berbakat dari Brasil di Eropa. Sayang kariernya perlahan hancur sejak membela klub Liga Italia (Serie A), AC Milan.
Brasil menjadi salah satu negara yang tidak ada habisnya melahirkan talenta-talenta dalam olaraga sepak bola. Salah satu bakat yang pernah dihadirkan bernama Alexandre Rodrigues da Silva alias Pato.
Lahir di Pato Branco, 02 September 1989, sosok Alexandre Pato mulai mencuat ketika ia tampil gemilang di Piala Dunia antar Klub pada 2006. Kala itu ia berusia 17 tahun bermain untuk Internacional sang juara Copa Libertadores.
Di kompetisi itu, ia mencetak gol bersejarah ketika membantu kemenangan Internacional menang atas Al Ahly di babak semifinal pada 13 Desember 2006. Pato mencetak gol pertama dalam kemenangan 2-1.
Gol itu membuatnya tercatatnya sebagai pencetak gol termuda di kompetisi FIFA ini dengan usia 17 tahun 102 hari, melewati Pele saat menjebol gawang Wales di Piala Dunia 1958, saat itu Pele berusia 17 tahun 239 hari.
Setelah membawa Internacional ke final, Pato tampil garang. Meski tidak mencetak gol, dia membantu klub berseragam merah tersebut mengalahkan Barcelona 1-0 lewat aksi Adriano Gabiru.
Performa ciamik Pato di Piala Dunia Antarklub itu ternyata banyak pemandu bakat tim-tim Eropa yang memantaunya, termasuk AC Milan.
Pada musim panas 2007, AC Milan mengklaim memenangi bursa transfer atas nama Alexandre Pato. Dalam situs resminya Rossoneri menyatakan telah berhasil mengontrak remaja Brasil itu.
"Alexandre Pato yang sangat berbakat itu akan berlatih dengan Milan dan bisa tampil di pertandingan persahabatan mulai 3 September 2007. Dari Januari 2008 ia bisa dimainkan di pertandingan kompetisi," demikian bunyi rilis laman resmi klub saat itu.
Tidak disebutkan berapa uang yang harus dikeluarkan Milan untuk menebus pemuda berusia 17 tahun itu dari Internacional. Namun harian Gazzetta dello Sport menaksirnya di angka 24 juta euro.
"Kontrak pertama Pato dengan Milan adalah untuk lima tahun," demikian koran terkenal Italia itu mengutip Gilmar Veloz, agen Pato.
1. Debut Manis Pato di AC Milan
Gabung AC Milan, Alexandre Pato berpeluang untuk mencetak sejarah sebagai salah satu pemain yang bisa menjuarai Piala Dunia Antarklub dua kali beruntun.
Itu terjadi ketika AC Milan berhasil menjuarai Piala Dunia Antarklub pada Desember 2007. Rossoneri datang mewakili benua Eropa usai menjadi juara Liga Champions.
Namun Pato gagal meraih prestasi itu karena ia belum bisa membela AC Milan di kompetisi resmi, karena proses kepindahan yang belum rampung.
Pato baru dapat bermain pada Januari 2008. Di pertandingan debutnya, ia langsung mencetak gol saat AC Milan mengalahkan Napoli 5-2.
Bakat dan kemampuan Alexandre Pato benar-benar semakin mengkilap bersama AC Milan, yang saat itu banyak seniornya dari Brasil sehingga adaptasi berjalan lancar.
Setengah musim berjalan, remaja itu berhasil membuat 9 gol. Di musim 2008/09, dia menjadi top skorer klub dengan torehan 18 gol di semua kompetisi.
Di antara bintang-bintang Milan bernama Seedorf, Pirlo, Ronaldinho, Kaka, Ronaldo dan lain-lain, Pato-lah yang bersinar paling terang.
Bagaimana tidak, pemain berjuluk Si Bebek itu sangat rajin mencetak gol setidaknya menyentuh dua digit tiap musimnya.
Petaka Awal Kehancuran Pato
Sayang musim 2010/11 menjadi musim terakhir kebintangannya. Sebab setelah itu cedera mulai menggangu performanya.
Cedera parah pertama yang dialami Pato sebagai pesepakbola terjadi jelang bergulirnya Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Ia pun harus menepi, hingga tak bisa tampil memperkuat Brasil di ajang empat tahunan itu.
Riwayat cedera Pato kemudian berlanjut pada September 2011. Kali ini ia mengalami cedera otot yang membuatnya absen membela AC Milan di 10 pertandingan musim 2011/12.
Tidak berhenti sampai di situ, cedera ototnya tidak mau hilang sampai Agustus 2012. Di musim 2011/12, Pato hanya bermain sebanyak 18 kali, mencetak 4 gol dan 4 assist.
Rentan cedera dan performa tidak kunjung membaik, membuat AC Milan memutuskan untuk menjual Pato ke tim Brasil, Corinthians pada 2013 sebesar 15 juta euro.
Sayang di Corinthians, harapan publik tidak sesuai kenyataan. Ia gagal kembali ke top performanya, sehingga pindah ke raksasa Brasil, Sao Paolo, sebagai pemain pinjaman.
Pato sempat kembali ke performa terbaiknya saat membela Sao Paolo dan Klub Cina, Tianjin Quanjian. Namun ia tidak pernah kembali ke top flight lagi.
Setelah mendapatkan cedera pertama di AC Milan, masalah Pato adalah mental. Masalah mental ini diceritakan langsung olehnya.
2. Kecewa di AC Milan
Meski mengalami performa impresif di Sao Paolo, karier Pato tidak bisa diselamatkan oleh Corinthians. Sebab ia kembali di pinjamkan ke Eropa, memperkuat Chelsea.
Tetapi itu juga tidak membantu kemampuannya, ia tidak pernah kembali lagi ke top flight baik di Chelsea maupun saat bermain di Liga China, memperkuat Tianjin Quanjian.
Selain cedera, masalah Pato selanjutnya adalah mental. Dilansir dari laman The Player Tribune, Pato menceritakan masalah mental ini dialami ketika ia berada di AC Milan mengalami cedera.
Pato merasa ia sedang berjuang sendirian dalam menyembuhkan cederanya, tanpa ada dukungan dari pihak klub.
Berbeda sewaktu ia berada di klub pertamanya Internacional, di sana ia merasa seperti di rumah dan mendapat perlindungan.
Saat itu ia tidak tahu apa yg harus dilakukan. Ia tak memiliki dokter pribadi, atau sosok yang bisa membimbingnya melewati masa2 berat.
Pato kerap menangis karena merasa berjuang sendirian atas cederanya. Memang Milan punya dokter tim, namun fokusnya terbagi dengan pemain lain.
Pato bahkan harus berobat ke 7 atau 8 dokter di seluruh dunia. Uniknya, diagnosa dokter berbeda-beda. Treatment yang dilakukan juga berbeda-beda.
Akhirnya, ia memutuskan pulang ke Brasil seiring kepindahannya ke Corinthians. Di sana ia baru menemukan dokter yang pas.
Masalah cedera ototnya teratasi. Namun kembali lagi, mentalnya sudah kena. Butuh waktu untuk memulihkannya, saat di Sao Paolo ia merasa diperlakukan baik hingga mampu mengeluarkan performa terbaiknya dengan membuat 38 gol.
Namun nasib karier Pato tak bisa diselamatkan meski beberapa kali dipinjamkan dan membela beberapa klub.
Ia pernah hijrah ke China hingga Amerik Serikat, kini Pato memilih untuk kembali ke Sao Paolo per 26 Mei 2023 lalu, setelah sempat tanpa klub dalam beberapa bulan.