Ada 3 Cara untuk Luis Enrique Wujudkan Mimpi PSG Juara Liga Champions
FOOTBALL265.COM - Paris Saint-Germain (PSG) masih masuk dalam daftar salah satu klub penantang gelar juara Liga Champions musim depan bersama pelatih baru Luis Enrique, bagaimana caranya?
Teka-teki pelatih baru PSG akhirnya terjawab sudah beberapa waktu lalu yaitu Luis Enrique. Ia menggantikan juru taktik sebelumnya, Christopher Galtier.
Sebelumya Galtier dipecat lantaran dirinya gagal mengangkat performa tim, serta terlibat kasus hukum karena pernyataan kontroversialnya terhadap kaum muslim di Prancis.
Kepastian Enrique sebagai pelatih anyar PSG diumumkan 'Les Parisiens' melalui akun twitter milik mereka.
"Paris Saint Germain dengan bangga mengumumkan Luis Enrique sebagai kepala pelatih tim utama, dengan kontrak durasi dua tahun," tulis PSG dalam keterangan mereka.
Enrique adalah pelatih Spanyol kedua yang menangani PSG. Sebelumnya, Unai Emery sempat menjadi arsitek PSG dalam durasi 1 tahun 9 bulan.
Ia memang banyak memberikan prestasi tetapi dianggap gagal karena mimpi untuk menjuarai Liga Champions belum terwujud, meski sudah mendapat amunisi pemain bintang.
Emery saat itu mempersembahkan tujuh trofi dengan rincian satu trofi Ligue 1, dua trofi Piala Prancis, dua trofi Piala Liga, dan dua trofi Trophee des Champions.
Maka dari itu kehadiran Enrique pun diharapkan bisa mengakhiri penantian panjang PSG untuk menjuarai Liga Champions pertama kalinya sepanjang sejarah.
Sebab Enrique merupakan pelatih berpengalaman untuk membawa tim tampil kompetitif di Liga Champions musim depan.
Ia pernah meraih treble winner di Barcelona saat memenangkan Liga Spanyol, Copa del Rey dan Liga Champions. Setelah hengkang dari Barcelona, Enrique memegang timnas Spanyol usai Piala Dunia 2018.
Sempat rehat sekitar delapan bulan lantaran urusan keluarga, Enrique memimpin Spanyol di Euro 2020 dan Piala Dunia 2022.
Di Euro 2020, Spanyol kalah dari Italia di babak semifinal sedangkan di Piala Dunia 2022, Spanyol tumbang di hadapan Maroko di babak 16 besar.
Kini PSG pun menatap musim baru dengan penuh keyakinan mengingat pelatih kali ini punya reputasi mentereng, terutama untuk bersaing merebut trofi Liga Champions. Ada beberapa cara yang harus dilakukan oleh Luis Enrique:
1. Kembalikan Performa Neymar
Kepergian Lionel Messi dari PSG membuat nama Neymar menjadi sorotan karena ia diharapkan bisa mengemban tugas membantu Kylian Mbappe tampil tajam di lini depan.
Musim lalu tugas itu diemban beberapa pemain di antaranya adalah Lionel Messi yang kerap memberikan assist untuk Mbappe karena rekannya itu menjadi penyerang tengah.
Neymar juga punya tugas yang sama, hanya saja performa ia cenderung menurun tidak sekonsisten Messi.
Padahal jika ketajaman pemain asal Brasi itu kembali ke performa terbaiknya, PSG bisa saja merebut gelar Liga Champions musim depan.
Menjadi pekerjaan rumah bagi Enrique musim ini untuk mengembalikan top flight Neymar. Melihat keduanya pernah bekerja sama di Barcelona, Enrique diharapkan bisa membantu ketajaman Neymar.
Jika Neymar bermain konsisten ia bisa membantu PSG ke final Liga Champions.
Hal itu pernah dibuktikan di musim 2019/2020 ketika itu Neymar menjadi salah satu pemain kunci keberhasilan PSG menembus final, sebelum tumbang dari Bayern Munchen 1-0.
Sabar
PSG dengan segudang kemampuan finansial dan juga sederet pemain bintangnya, tidak mudah merebut gelar Liga Champions karena membangun tim untuk memenangkan trofi itu tidak mudah dan cepat.
Manchester City contohnya. Sejak diakuisisi oleh taipan asal Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour pada 2011, mereka kerap boros untuk mendatangkan banyak pemain bintang.
Pemain bintang itu diboyong untuk bisa membangun tim yang kompetitif di kompetisi Eropa terutama Liga Champions.
Sayangnya proyek itu kerap gagal hingga akhirnya membuahkan hasil setelah mengalami kegagalan beberapa kali. Pada musim 2022/23 lalu, Manchester City keluar sebagai pemenang Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Butuh 12 tahun untuk Manchester City bisa memenangkan gelar Liga Champions. PSG pun harus bersabar seperti yang Manchester City lakukan, karena Enrique membangun tim untuk jangka panjang.
2. Redam Ego Pemain Bintang
Kegagalan PSG mewujudkan mimpi meraih gelar Liga Champions meski sudah mendatangkan sejumlah pemain bintang ternama sejak diakuisisi oleh taipan asal Qatar, Nasser Al-Khelaifi, banyak faktornya.
Soal ego bisa jadi salah satunya. Biasanya pelatih cukup sulit menangani kumpulan para pemain bintang, karena ego yang tinggi.
Wajar karena mereka merasa hebat sehingga sulit untuk diredam egonya, kerap ingin menunjukan kualitasnya. Kemampuan meredam ego para pemain bintang harus dimiliki oleh pelatih PSG.
Beberapa pelatih belakangan di PSG tidak memiliki itu meski sejumlah nama punya, tak heran PSG sulit tampil solid di lapangan terutama ketika berhadapan dengan tim pengalaman di Eropa seperti Real Madrid hingga Bayern Munchen.
Di bawah Luis Enrique, para pemain PSG wajib ketar-ketir karena ia cukup tegas dalam meredam ego pemain. Hal itu dibuktikan saat dirinya menangangi Barcelona.
Carles Puyol memberikan pujian kepada Luis Enrique. Puyol merasa Enrique layak disanjung karena bisa mengelola ego besar para pemain bintang di Barcelona.
Yang terbesar tentu adalah menurunkan ego tridente Barcelona ketika itu; Neyemar, Lionel Messi, dan Luis Suarez. Namun Puyol mengingatkan bahwa Enrique sudah bisa meredam ego para penggawa Barca sejak lama.
"Bukan cuma mengelola ego para pemain depan, Enrique juga bisa menata Andres Iniesta dan Xavi. Barcelona punya para pemain nomor satu di semua posisi. Permainan Barcelona sungguh spektakuler dan kekuatan tim ada pada persatuan mereka," terang Puyol kepada AS.
Puyol menambahkan bahwa diredamnya ego para pemain depan merupakan kunci kesuksesan Barca dalam meraih banyak prestasi bersama Enrique.
Jika hal itu bisa diterapkan di PSG musim depan, bukan tidak mungkin trofi Si Kuping Besar bisa jadi nyata.