Plus-Minus Jordan Henderson Hijrah ke Arab Saudi, Liverpool Tidak Rugi!
FOOTBALL265.COM - Niat Jordan Henderson hijrah ke Liga Arab Saudi membawa sederet plus minus untuk klub Liga Inggris (Premier League), Liverpool.
Era baru akan segera dimulai di Liverpool menyusul keinginan sang kapten, Jordan Henderson, menerima tawaran dari klub Liga Arab Saudi, Al Ettifaq.
Di Al Ettifaq, Jordan Henderson akan bereuni dengan mantan rekan setimnya dulu, Steven Gerrard, yang saat ini menjadi pelatih.
Kini, nasib Jordan Henderson tinggal menunggu diskusi antara kedua klub. Al Ettifaq sendiri berharap bisa mendapatkan Jordan henderson dengan gratis maupun dengan biaya minimal.
Mereka dikabarkan siap menawari Jordan Henderson kontrak berdurasi tiga tahun, cukup lama untuk pemain seusia dirinya.
Keputusan Jordan Henderson untuk menerima tawaran dan Al Ettifaq pada bursa transfer kali ini tentunya membawa sederet plus dan minus untuk Liverpool.
Setidaknya, ada tiga keuntungan dan kerugian yang akan didapat Liverpool jika membiarkan Jordan Henderson hijrah ke Al Ettifaq, melansir This Is Anfield.
Menariknya, Liverpool tak sepenuhnya rugi jika berani menjual pemain yang juga berstatus kapten tim tersebut.
Ada sederet benefit pula yang akan didapat The Reds jika membiarkan sang kapten bereuni dengan Steven Gerrard di Al Ettifaq.
Lantas, apa saja keuntungan dan kerugian yang akan didapat Liverpool jika menjual Jordan Henderson?
1. Pro dan Kontra Penjualan Jordan Henderson
Mulai dari berita bagus, penjualan Jordan Henderson akan memberi keuntungan finansial untuk klub, terutama dengan berkurangnya beban gaji yang seharusnya dibayarkan klub untuk Jordan Henderson.
Diketahui, selama ini Jordan Henderson mendapat bayaran 190.000 pound atau sekitar Rp3 miliar per pekan. Jauh lebih efisien jika dia direlakan pergi.
Sementara itu, dengan usia 33 tahun, Jordan Henderson sudah sulit bersaing di tengah gempuran gelandang muda Liverpool, termasuk Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai yang baru saja diamankan pada bursa transfer musim panas ini.
Penjualan Jordan Henderson juga masuk akal dari segi bisnis, mengingat kontrak sang pemain akan habis pada 2025 mendatang.
Jika Liverpool memilih mempertahankan Jordan Henderson, mereka berpeluang kehilangan sang pemain dengan harga lebih murah, atau bahkan gratis.
Di sisi lain, beberapa dampak negatif juga bisa dialami Liverpool jika mereka melego Jordan Henderson. Yang utama, tentu mereka kehilangan sosok pemimpin.
Kharisma Jordan Henderson di Liverpool saat ini sulit untuk disamai oleh pemain lain. Apalagi, The Reds baru saja kehilangan pemain veteran seperti James Milner.
Hengkangnya Jordan Henderson sekaligus juga membuat jumlah pemain lokal makin berkurang. Jika Jordan Henderson pergi, kemungkinan Liverpool hanya punya tiga pemain lokal, yakni Trent Alexander-Arnold, Joe Gomez, dan Nat Phillips.
Terakhir, kepindahan Jordan Henderson ke Arab Saudi membuat kampanye sang pemain terkait LGBTQ+ selama ini sia-sia.
Diketahui, Jordan Henderson selama ini aktif mengkampanyekan dukungan kepada komunitas LGBTQ+. Sedangkan Arab Saudi sendiri masih melihat LGBTQ+ sebagai hal tabu yang dilarang.