Bedah Kualitas Noah Okafor, Bomber Mematikan Swiss Rekrutan Anyar AC Milan
FOOTBALL265.COM - AC Milan segera meresmikan pembelian Noah Okafor dari RB Leipzig. Sang penyerang akan jadi rekrutan keenam mereka pada bursa transfer kali ini.
Menurut info dari Fabrizio Romano per Sabtu (22/07/23), transfer ini akan menghabiskan dana sekitar 14 juta Euro dan segera rampung dalam tempo 24 jam.
Okafor dan AC Milan mensepakati kontrak berdurasi lima tahun dan ini adalah kali pertama bagi sang penyerang untuk bergabung bersama salah satu kesebelasan dari liga top Eropa.
Sebelum ini hampir seluruh karier profesional Okafor dihabiskan bersama raksasa Swiss, FC Basel, yang sudah mendidiknya sejak masa akademi.
Setelah hampir satu dekade berkostum Basel, sosok berusia 23 tahun itu kemudian melebarkan sayap ke Austria untuk memperkuat Red Bull Salzburg yang sudah menjadi rumahnya sejak Januari 2020.
Skill Okafor sebagai pemain depan kian terasah saat bersama klub dengan logo banteng merah tersebut.
Dari 110 penampilan di segala ajang, 34 gol dan 23 assist ia ciptakan. Meski bukan termasuk musim terbaiknya, di 2022/2023 lalu sebanyak 10 gol plus lima assisi berhasil dijaringkan.
Salah satu gol Okafor tercipta ke gawang AC Milan pada laga matchday pertama fase grup Liga Champions musim lalu di Red Bull Arena Salzburg.
Prosesnya pun terbilang luar biasa. Setelah menerima sodoran umpan dari Fernando, Noah Okafor dari sisi kanan pertahanan AC Milan membuat Pierre Kalulu jatuh terduduk dengan dribel lengektnya sebelum memperdaya kiper Mike Maignan dimana bola meluncur di antara kedua kaki tanpa bisa dihentikan.
Meski pada akhirnya pertandingan berakhir imbang 1-1, dari sana AC Milan tahu jika mereka butuh sosok seperti Okafor untuk meremajakan lini depan mereka yang tengah usang.
Olivier Giroud akan memasuki usia 37 pada musim depan dan tidak seharusnya dijadikan tumpuan utama untuk meraup gol lagi.
Divock Origi pun dapat dicap gagal usai musim debutnya di 2022/2023 usai hanya mengemas dua gol dari 36 penampilan lintas ajang yang kebanyakan dimulai dari bangku cadangan.
Kedatangan Okafor yang kemungkinan juga akan disusul oleh Samuel Chukwueze akan memberikan AC Milan dimensi baru dalam menyusun barisan penyerangan.
Sang pemain internasional Swiss berdarah Nigeria tidak hanya cakap saat dimainkan sebagai 'nomor 9' alias penyerang tengah namun juga dapat diberi peran bermain lebih melebar.
Ia tidak masalah menusuk dari sisi kanan maupun kiri. Tentunya ini memberikan opsi bagi pelatih AC Milan, Stefano Pioli, untuk mengkombinasikannya dengan Giroud dan Rafael Leao.
1. Penyerang Tajam nan Kolektif
Karena data yang cukup minim dari Liga Austria, kami akan lebih sering menggunakan statistik Noah Okafor dari Liga Champions musim lalu ketimbang Liga Austria.
Sampel data yang tidak terlalu besar memang akan menyulitkan pengulikan menyeluruh soal kualitas sang pemain namun tidak mengapa karena itu saja sudah cukup membuktikan siapa sebenarnya calon bintang baru AC Milan ini.
Menurut catatan FBref, dengan tiga gol yang ia kumpulkan di fase grup Okafor menjadi top skor Red Bull Salzburg di Liga Champions.
Tiga rekan duetnya di lini depan yakni Junior Adamu, Benjamin Sesko, dan Fernando total hanya mengantongi sebiji gol.
Hal ini menunjukkan jika Okafor tetap bisa bersinar di panggung tertinggi dimana musim lalu Salzburg tergabung dalam grup neraka bersama Chelsea, Dinamo Zagreb, dan tentu saja AC Milan.
Padahal angka harapan gol (xG) yang ia miliki di Liga Champions 2022/2023 tidaklah tinggi. Hanya berkisar 1,7 saja.
Itu artinya kualitas peluang yang didapatkan Okafor harusnya hanya mengizinkan terciptanya kurang dari dua gol namun sang pemain justru bisa melampaui xG sampai nyaris dua kali lipat.
Hanya saja meski dikaruniai insting gol tinggi namun Okafor tidak lantas menjadi pemain yang egosi.
Ia tetap siap bermain sebagai satu kesatuan tim dengan berusaha menjadi kreator peluang juga bagi rekan-rekannya.
Squawka menunjukkan jika per 90 menit 2,5 peluang bisa ia ciptakan baik itu dengan umpan silang (3,1) maupun umpan terobosan (0,7).
Kemampuan dribel yang di atas rata-rata semakin membuat Okafor menjadi ancaman bagi tim lawan.
Pemilik 14 caps di timnas senior Swiss tersebut bisa menuntaskan 1,9 giringan dengan tingkat keberhasilan mencapai 47,73%.
Karenanya juga 1,2 pelanggaran ia terima dari defender lawan yang tentunya bisa menguntungkan timnya apabila berbuah hadiah bola mati di posisi ideal untuk mencetak gol.
AC Milan jelas mendapatkan penyerang baru yang mumpuni dalam diri Noah Okafor. Selain masih muda dan bisa diandalkan untuk waktu yang lama, harganya pun terbilang ekonomis di pasar hari ini.
Hanya saja mengingat ia belum pernah tampil di Liga Italia sebelumnya, kesabaran dari pendukung Rossoneri juga tetap diharapkan apabila nantinya pertanda masa adaptasi diperlihatkan.