Timnas Indonesia U-17 Cari Bek Seperti Alessio Romagnoli di Jateng dan DIY
FOOTBALL265.COM - Sebanyak 300-an pemain muda Jawa Tengah dan DIY mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-17 di Stadion Sriwedari Solo, Minggu (23/07/23). Satu posisi khusus yang diincar adalah bek tengah dengan kemampuan kaki kidal.
300 peserta itu dipantau oleh direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, bersama talent scouting, seperti Rully Nere dan Budi Sudarsono, hadir di Solo.
Bakat-bakat ini dipantau untuk mencari opsi lain, selain 34 nama yang sudah menjalani pemusatan latihan di Jakarta. Selain Solo, PSSI sudah berkeliling ke Jakarta, Bandung, Palembang dan Bali.
300-an peserta dengan kualifikasi khusus itu dilihat bakatnya melalui internal game. Jika ada yang istimewa, pemain tersebut bakal dipanggil untuk gabung TC Timnas U-17 di Jakarta.
Indra Sjafri mengatakan, penjaringan di setiap kota tak ditentukan kuota khusus. Tim talent scouting memilih pemain berdasarkan kualitas setiap individu.
"Dasarnya kualitas, jadi tidak ada berapanya (angka pasti). Di Bali ada sebelas, Bandung ada empat, Palembang ada dua dan Jakarta kemarin ada tiga," kata Indra Sjafri, Minggu (23/07/23).
Peserta yang mengikuti seleksi di Kota Solo merupakan bakat-bakat terbaik dari wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Saya yakin di Jawa Tengah (termasuk DIY), terkenal banyak pemain usai muda, makanya saya ingin lihat," jelas Indra Sjafri.
Dari ratusan peserta yang ikut seleksi, Indra Sjafri membocorkan bahwa tim talent scouting mencari bek tengah berkaki kidal. Di kota-kota sebelumnya, posisi dengan kemampuan khusus ini sangat sulit didapatkan.
Di sepak bola internasional, salah satu nama yang kerap disanjung adalah bek Timnas Italia, Alessio Romagnoli. Bek 28 tahun ini sempat lama jadi andalan AC Milan sebelum kemudian menjadi bagian Lazio.
1. Cari Bek Kiri
Selain Romagnoli, masih ada nama-nama beken, seperti David Alaba (Real Madrid), Lisandro Martinez (Manchester United) dan Alessandro Bastoni (Inter Milan).
"Kita memang fokus posisi center back kaki kiri. Ini belum ketemu-ketemu. Kemarin sih sempat ada satu, sudah kita catat namanya," ungkap Indra Sjafri.
Indra Sjafri mengakui, idealnya para pemain untuk tim nasional dicari dari kompetisi usia muda. Namun, karena sepak bola seluruh dunia, termasuk Indonesia, sempat terhantam dampak Covid-19, seleksi semacam ini harus dilakukan.
Namun, Indra Sjafri memastikan kompetisi usia muda akan digulirkan pada musim ini. Elite Pro Academy (EPA) akan digelar dalam usia yang berjenjang.
"Kita jadi tuan rumah kan ditunjuknya juga mendadak, ya syukur kita sudah punya tim yang juara AFF U-16 kemarin dan pelatihnya sama. Saya pikir dalam develop tim, kita tidak terlalu sulit," jelas Indra Sjafri.
"Kegiatan ini dalam rangka mencari, mana tahu, saat kompetisi tidak ada dalam dua tahun, mana tahu ada (yang potensial) dan ternyata memang ada," lanjut Indra Sjafri.
Data hasil dari seleksi di setiap daerah akan dipanggil untuk diadu dengan para pemain yang sudah ada di Jakarta bersama pelatih Bima Sakti.
Saat ini, ada 34 nama yang mengikuti TC Timnas U-17 di Jakarta. Selain pemain yang ada di Indonesia, PSSI turut memanggil pemain Indonesia yang ada di luar negeri.
"Yang lagi TC ada 34 pemain, kita kurangi tujuh, panggil tujuh lagi. Jadi di setiap Jumat ada game internal, uji coba, setelah itu diciutkan, kita beri kesempatan yang lain," papar Indra Sjafri.
Nantinya, setiap negara peserta Piala Dunia U-17 2023 berhak mendaftarkan 50 pemain. Namun, para pemain yang masuk tim inti hanya 23 nama saja.
Seleksi daerah yang turut dihadiri ketua umum PSSI, Erick Thohir, ini akan ditutup di Manado pada 30 Juli 2023 mendatang. PSSI masih memiliki waktu sebelum tim menjalani pemusatan latihan di Jerman.