x

Awas Terulang! Blunder Transfer AC Milan Era Li Yonghong: Jor-joran Tapi Nihil Prestasi

Selasa, 25 Juli 2023 17:24 WIB
Editor: Subhan Wirawan
Charles De Ketelaere menutup wajahnya usai AC Milan dikalahkan Torino (31/10/22). (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)

FOOTBALL265.COMAC Milan pernah alami era kelam saat dikuasai Li Yonghong, meski belanja besar-besaran namun Rossoneri gagal total dalam perebutan gelar juara. Akankah terulang lagi musim ini?

Sepanjang bursa transfer musim panas 23/24, AC Milan yang berambisi merengkuh scudetto Liga Italia ke-20 mereka dalam sejarah klub, memang terlihat sangat agresif berburu pemain.

Terbukti, hingga pekan terakhir bulan Juli ini manajemen AC Milan sudah resmi mendatangkan enam pemain dan jumlah tersebut berpotensi masih terus bertambah.

Para pemain yang resmi jadi penggawa anyar AC Milan musim ini adalah, Marco Sportiello yang digaet secara gratis, kemudian duo Chelsea yakni Ruben Loftus-Cheek serta Christian Pulisic.

Ada juga beberapa pemain underrated seperti Luka Romero, Tijjani Reijnders hingga Noah Okafor yang sukses diboyong Rossoneri.

Baca Juga

Untuk mendatangkan enam pemain tersebut, AC Milan mengeluarkan hampir 79 juta euro dengan pembelian termahal dipegang oleh Tijjani Reijnders seharga 20 juta euro plus bonus 5 juta euro.

Tak berhenti dengan enam pemain diatas, dalam beberapa waktu kedepan kabarnya AC Milan akan segera meresmikan perekrutan winger Nigeria, Samuel Chukwueze.

Baca Juga

AC Milan sepakat mengamankan Chukwueze dari Villarreal senilai 20 juta euro atau sekitar 332,5 miliar rupiah plus tambahan 8 juta euro.

Jika dikalkulasikan dengan musim lalu, pengeluaran AC Milan pada musim panas kali ini jauh lebih besar. Tercatat, Rossoneri hanya mengeluarkan 48 juta euro dalam membelanjakan pemain musim lalu.

Meski jor-joran, namun AC Milan harus mewaspadai perjudiannya lantaran beberapa musim silam mereka sempat apes walau telah mengeluarkan banyak uang di bursa transfer.

Baca Juga

1. Era Kelam AC Milan Bersama Li Yonghong

Li Yonghong (eks pemilik AC Milan). (Foto: Instagram@yonghongliofficial)

Momen tersebut terjadi pada musim 2018/19 atau saat AC Milan masih dikuasai oleh taipan China, Li Yonghong.

Sebagai informasi, Li Yonghong berhasil mengakuisisi AC Milan dari Berlusconi dengan membeli saham mayoritas sebesar 740 juta euro (Rp 11,9 triliun) pada April 2017.

Kedatangan Yonghong Li awalnya disambut bak penyelamat karena menjanjikan uang yang sangat banyak untuk membelanjakan pemain.

Tak tanggung-tanggung, sekitar 200 juta euro siap dibelanjakan Milan untuk menyongsong musim 2017/18. 

Dana tersebut digunakan AC Milan untuk memboyong setidaknya 9 pemain baru dengan berbagai rentang harga.

Baca Juga

Pemain termahal yang didatangkan AC Milan saat itu adalah Leonardo Bonucci yang diboyong dari Juventus seharga 42 juta euro.

Kemudian ada penyerang Portugal, Andre Silva seharga 38 juta euro dari Porto. Disusul Andrea Conti (24 juta euro) dan Hakan Calhanoglu (20 juta euro).

Baca Juga

Sialnya meski sudah mengeluarkan banyak dana dalam belanja pemain, AC Milan tak sanggup bersaing di tangga juara pada musim tersebut.

Dari ajang Serie A, AC Milan yang diarsiteki Vincenzo Montella pada awal musim dan digantikan Gennaro Gattuso hingga kompetisi berakhir, cuma bisa finish di peringkat keenam.

Sedangkan di ajang Eropa, AC Milan terhenti di babak 16 besar Europa League usai dikalahkan Arsenal dalam dua leg.

Pencapain terbaik AC Milan musim itu mungkin terjadi di ajang Coppa Italia, dimana Rossoneri berhasil melaju hingga babak final sebelum ditumbangkan Juventus pada partai puncak.

Baca Juga

2. Terjebak FFP

Pemain AC Milan, Ruben Ira Loftus-Cheek lakukan sundulan bola ke gawang Real Madrid pada babak pertama pra musim di Pasadena, California, AS, Senin (24/07/23). (Foto: REUTERS/Kirby Lee)

Usai gagal meraih gelar juara, AC Milan masih terkena apes di musim 17/18 lantaran mereka mendapat hukuman Financial Fair Play.

Rossoneri gagal untuk memenuhi persyaratan neraca keuangan klub selama periode pengamatan 2018/19, yang meliputi akhir tahun 2016, 2017 hingga 2018. 

Dilansir dari Calcio Finanza, pada musim 2016/17 Milan mengalami kerugian sampai 70 juta euro. Jelas itu melanggar batas FFP. 

Akibat hukuman tersebut, AC Milan terancam absen di kompetisi Eropa selama dua musim dan dibatasi belanja pemain pada bursa transfer. 

Beruntung, Elliott Management yang jadi pemilik baru AC Milan usai mengambil alih hutang Li Yonghong berhasil mengajukan banding ke CAS dan membuat Rossoneri bisa main di Liga Europa musim 2018/19.

Berkaca dari buruknya manajemen transfer di musim 17/18, akankah AC Milan kembali mengulang momen kelam mereka usai belanja besar-besaran pada musim panas kali ini? Menarik dinantikan.

Bursa TransferAC MilanLiga ItaliaYonghong LiBerita Transfer

Berita Terkini