Siapa Noah Darvich? Bocah Jerman yang Baru Ditebus oleh Barcelona
FOOTBALL265.COM – Raksasa Liga Spanyol (LaLiga), Barcelona, kabarnya berhasil mendatangkan bocah bau kencur asal Jerman, Noah Darvich.
Dilaporkan oleh berbagai sumber ternama, Barcelona disebutkan menebus pemain yang baru berusia 16 tahun itu dari klubnya, Freiburg.
Kabarnya, Barcelona harus menggelontorkan dana sebesar 3 juta euro (Rp50 miliar) untuk mendatangkan Noah Darvich ke Camp Nou.
Mahar tersebut dikeluarkan oleh klub berjuluk Blaugrana itu karena sang pemain sebelumnya hanya menyisakan kontrak satu tahun saja dengan Freiburg.
Disebutkan lebih lanjut, Noah Darvich juga tak menutup kesempatan untuk bergabung raksasa Catalan itu di musim panas ini, sehingga kepindahan ini berjalan mulus.
Tak ayal, langkah Barcelona mendatangkan Noah Darvich dengan angka Rp50 miliar itu membuat sang pemain menjadi sorotan.
Profil Noah Darvich
Noah Darvich adalah bakat muda dari Jerman yang lahir di Freiburg Selatan, yakni di Bad Krozingen pada 25 September 2006 atau beberapa bulan usai Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Meski lahir di Jerman, Noah Darvich diketahui punya darah Irak, sehingga ia bisa membela negara Timur Tengah itu di pentas internasional.
Hanya saja, Darvich memilih membela Jerman karena dirinya tumbuh besar di negara tersebut. Bahkan ia memulai kiprahnya di sepak bola bersama Freiburg sejak usia muda.
Pada usia 14 tahun, Darvich telah masuk tim Freiburg U-17. Bahkan di usianya yang baru 15 tahun musim lalu, ia sudah tampil reguler bagi tim U-17 dan berhasil mencetak 9 gol dari 23 laga.
Kiprahnya yang paling mencuri perhatian adalah saat membela Jerman U-17 di Euro U-17 2023, saat dirinya mencetak 2 gol dan 4 assist dari 6 penampilan.
Kiprahnya itulah yang membuat Barcelona menebusnya dari Freiburg. Lalu, seperti apa gaya bermain Noah Darvich sehingga Blaugrana tertarik memboyongnya?
1. Karakteristik Noah Darvich
Jika melihat catatannya saat bermain bagi Freiburg dan Jerman U-17, banyak yang meyakini bahwa Noah Darvich merupakan penyerang, entah striker atau winger.
Tapi faktanya, Darvich sendiri adalah pemain yang berposisi sebagai gelandang, tepatnya adalah gelandang serang atau pemain nomor 10.
Bahkan gaya bermainnya kadang disebut Hybrid Attacker, yang bisa beroperasi sebagai winger maupun striker tergantung kebutuhan tim.
Karena gaya bermainnya itu, Darvich dianggap sebagai The Next Jamal Musiala yang dalam beberapa musim terakhir menggila bersama Bayern Munchen.
Sebagai pemain berkaki kidal yang kreatif, Darvich pun banyak diincar oleh berbagai klub. Sebelum Barcelona, tercatat ada Arsenal, PSG, dan Bayern Munchen yang mengejarnya.
Kreativitas Darvich dalam bermain terlihat dari catatannya, di mana selama membela Jerman U-17, ia mampu mencetak 5 gol dan 6 assist dari 16 penampilan.
Lalu di Freiburg U-17, Darvich juga mencuri perhatian karena berhasil menjaringkan 9 gol dan 5 assist hanya dari 23 pertandingan saja.
Sebelum dibajak Barcelona, Freiburg berencana memasukkan Darvich ke tim U-19, setelah tiga kali memainkannya bersama tim muda tersebut.
Tapi Darvich memilih hijrah ke Barcelona sehingga membuat pelatih Freiburg, Christian Streich, naik pitam karena dianggap tak menghormati timnya.
“Ini sungguh buruk bagi sepak bola, akademi, dan orang-orang yang berinvestasi banyak pada dirinya (Noah Darvich),” ketus Streich dilansir dari Sportbuzzer.
Kini Barcelona pun telah mendapat berlian di tangannya dan harus mengasah kemampuan Darvich dan menjadikannya bintang besar di kemudian hari.