Seperti Apa Dampak Finansial Liverpool Tak Main di Liga Champions 2023/2024?
FOOTBALL265.COM - Liverpool harus mengalami sejumlah dampak usai gagal bermain di Liga Champions (Champions League) 2023/2024 termasuk dari sisi finansial.
Hal tersebut pun diakui oleh Chief Executif Liverpool, Billy Hogan, dalam sebuah pernyataan yang dimuat di laman Anfield Index.
“Tentu saja itu [tidak main di Liga Champions] menciptakan perbedaan dari segi pendapatan,” ucapnya.
Meski begitu, ia juga menegaskan, apa pun yang terjadi klub harus tetap beroperasi normal, dan untuk melakukannya dibutuhkan strategi yang tepat.
“Kami beroperasi dengan tetap menyesuaikannya [finansial]. Tujuan kami menjalankan klub secara berkelanjutan,” ujarnya lagi.
“Jika Anda kehilangan pendapatan dari Liga Champions, Anda harus bereaksi dengan tepat - dan kami telah melakukannya.”
Sebelumnya, Liverpool dilaporkan meraup setidaknya 106 juta poundsterling atau sekitar Rp2,04 triliun pada musim 2021/2022.
Setelah itu, Mohamed Salah dkk juga membawa pulang 70 juta poundsterling (Rp1,35 triliun) dari hasil 16 besar musim lalu.
Pada 2023/2024, Liverpool diprediksi akan mendapat jumlah yang lebih sedikit dari angka-angka tersebut meski mereka berhasil mendominasi Liga Europa.
Ya, Liverpool bakal berpartisipasi di liga malam jumat setelah finis di posisi lima klasemen Liga Inggris 2022/2023.
1. Sekilas Liverpool di Liga Champions
Bicara soal sepak terjang di panggung Eropa, Liverpool merupakan salah satu klub langganan Liga Champions yang sudah eksis sejak lama.
Salah satu sejarah menarik keterlibatan klub asal Merseyside tersebut di kompetisi ini adalah kemenangan beruntun mereka pada 1977 dan 1978.
Kedigdayaan tersebut pun berlanjut selama kurang lebih satu dekade setelah Liverpool lagi-lagi menjadi juara di edisi 1981 dan 1984.
Setelah itu, mereka sempat vakum cukup lama hingga datanglah malam spesial tahun 2005, yang kemudian dikenal dengan sebutan The Miracle of Istanbul.
Sejak saat itu, Liverpool pun menasbihkan diri sebagai klub dengan raihan lima gelar Eropa dan berhak memakai UEFA Badge of Honor.
Namun usai final Istanbul 2005, The Reds ternyata kembali puasa gelar sampai kutukan itu pecah di tangan Jurgen Klopp pada 2018/2019.
Sejauh ini, Mohamed Salah merupakan pemain Liverpool dengan jumlah gol terbanyak di Liga Champions sepanjang sejarah.
Dengan 42 gol, ia bahkan menyalip cukup jauh legenda Liverpool yakni Steven Gerrard yang sepanjang kariernya di Liga Champions telah mencetak 30.
Hanya saja, berhubung Liverpool tidak tampil di Liga Champions 2023/2024, Mohamed Salah harus menunggu sedikit lebih lama untuk bisa menambah pundi-pundi golnya itu.
Sementara itu, The Reds sampai saat ini masih menanti hasil kualifikasi Liga Europa selesai.
Drawing-nya pun baru akan diselenggarakan pada 1 September 2023 dan Liverpool akan langsung bertanding di fase grup.
Berdampak Juga ke Bursa Transfer?
Gagal tampil di Liga Champions 2023/2024, Liverpool pun tidak jarang disebut-sebut bakal kesulitan berselancar di bursa transfer pemain.
Anggapan itu sempat terpatahkan dengan bergabungnya Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai belum lama ini dari Brighton dan RB Leipzig.
Hanya saja, batu sandungan Jurgen Klopp di tengah upayanya merombak sektor gelandang The Reds ada pada Romeo Lavia.
Negosiasi transfer pemain Southampton itu ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Akan tetapi, ketika harga yang terlampau tinggi disebut-sebut sebagai biang kerok alotnya perekrutan Romeo Lavia, muncul nama Moises Caicedo yang sangat menggebrak.
Bagaimana tidak? Ia kabarnya akan dibawa ke Liverpool dengan label 100 juta poundsterling - yang tentu saja lebih tinggi dari angka Romeo Lavia.
Berkaca pada situasi di bursa transfer pemain saat ini, nampaknya Liverpool masih memiliki daya tarik tinggi sebagai klub besar meski tidak main di Liga Champions.
Sampai tulisan ini dibuat, publik masih menanti perkembangan transfer Moises Caicedo yang menyalip rumor transfer Romeo Lavia selama beberapa waktu terakhir.