Lecehkan Atlet, Timnas Wanita Spanyol Mogok Main Sampai Presiden 'Mesum' Mundur
FOOTBALL265.COM - Segenap pemain timnas Wanita Spanyol melakukan aksi mogok bermain sampai Presiden RFEF (PSSI-nya Spanyol), Luis Rubiales, mundur dari jabatannya.
Melansir Sky Sports, ultimatum ini dibuat berbarengan dengan pernyataan resmi Jennifer Hermoso, Jumat (25/8/23), yang membantah klaim Rubiales bahwa dia setuju dicium bibirnya.
"Saya ingin mengklarifikasi, seperti yang Anda lihat di gambar, bahwa saya tidak pernah menyetujui ciuman yang dia berikan kepada saya," kata Hermoso.
"Saya tidak akan mentolerir jika kata-kata saya dipertanyakan, apalagi jika ada kata-kata yang tidak saya ucapkan," cetusnya.
Pemain berusia 33 tahun ini juga mengklaim RFEF terus menekan dia dan keluarganya untuk bersuara membela Rubiales. Padahal, semua itu tidak sesuai dengan suara hatinya.
Pernyataan Jennifer Hermoso tersebut kemudian ditandatangani bersama oleh seluruh skuat Piala Dunia Spanyol dan 58 mantan pemain sebagai bentuk dukungan.
Luis Rubiales memang berada di bawah tekanan setelah aksinya mencium pemain Timnas Wanita Spanyol, Jennifer Hermoso, saat penyerahan trofi Piala Dunia Wanita 2023.
Kejadian ini menimbulkan kritik dan kecaman yang meluas tidak hanya di Spanyol namun juga secara internasional atas perilaku Rubiales.
Sejumlah pihak sudah mendesak agar Luis Rubiales mundur dari jabatannya lantaran aksinya sudah dianggap mencoreng nama baik sepak bola Spanyol.
Bahkan FIFA juga membuka proses investigasi untuk memutuskan nasib Luis Rubiales, namun dia dengan tegas menolak mundur.
1. Rubiales Menolak Mundur dari RFEF
Sebelumnya, Luis Rubiales mengatakan bahwa seruan agar dia mundur adalah sebuah gerakan “pembunuhan sosial” oleh “para feminis palsu” dalam pidatonya di depan majelis umum RFEF.
Dalam pidatonya tersebut, Luis Rubiales juga menantang semua orang yang telah mengkritiknya dengan dirinya menolak mundur dari jabatannya.
Presiden Dewan Olahraga Spanyol (CSD) dan sekretaris negara untuk olahraga, Victor Francos, mengonfirmasi CSD sedang berusaha melengserkan Luis Rubiales dengan mengajukan pengaduan ke Pengadilan Olahraga Administratif (TAD).
“Apa yang dilakukan Rubiales memperburuk situasi. Pemerintah tidak akan berdiam diri,” kata Victor Francos dalam konferensi press.
“Rubiales mengatakan dia tidak mau mengundurkan diri. Kami ingin menyampaikan satu hal dengan segala rasa hormat institusional yang pantas diterima oleh presiden RFEF,” lanjutnya.
“Pemerintah memulai prosedur hari ini sehingga Rubiales harus menjelaskan di hadapan Pengadilan Administratif Olahraga (TAD) dan, jika TAD mengabulkan, kami akan memecat Rubiales dari fungsinya.”
Sementara itu, dukungan terhadap Jenni Hermoso juga mengalir dari runner-up Piala Dunia 2023, yakni Timnas Wanita Inggris yang dikalahkan Spanyol dengan skor 0-1 di babak final.
Dukungan tersebut dibuat dalam bentuk pernyataan resmi melalui kapten Leah Williamson untuk mendukung Timnas Spanyol Wanita.
“Tindakan yang tidak dapat diterima dibiarkan terjadi oleh organisasi seksis dan patriarkal. Pelecehan adalah pelecehan dan kita semua telah melihat kebenarannya,” demikian bunyi pernyataan tersebut
“Perilaku orang-orang yang menganggap dirinya tidak terkalahkan tidak boleh ditoleransi dan masyarakat tidak perlu diyakinkan untuk mengambil tindakan terhadap segala bentuk pelecehan.
“Kami semua mendukung Anda, @jennihermoso dan seluruh pemain tim Spanyol.”