Rombongan FIFA Datang Inspeksi Stadion Manahan Dikawal Ratu Tisha, Masih Ada PR
FOOTBALL265.COM - Rombongan FIFA kembali mendatangi Kota Solo dengan pengawalan dari Ratu Tisha Destria mewakili PSSI. FIFA sudah cukup puas dengan kondisi rumput Stadion Manahan serta empat lapangan pendamping.
Dalam sebulan ini FIFA sudah datang ke Kota Solo dua kali, pada awal dan akhir bulan. Bedanya, kali ini FIFA datang dengan anggota yang lebih lengkap.
15 anggota rombongan FIFA datang dengan keahliannya masing-masing untuk melihat kesiapan Kota Solo menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Rombongan ini melihat dari sisi manajerial, keamanan, marketing, media center dan sistem informasi teknologi. Ketika FIFA beranggotakan 15 orang, maka PSSI mendampingi dengan 40 orang.
PSSI diwakili Ratu Tisha Destria sebagai pucuk tertinggi organisasi. Kemudian ada pula anggota komite eksekutif, perwakilan Asprov PSSI Jawa Tengah dan Askot PSSI Solo.
Tak ketinggalan ada pula perwakilan pemerintah kota (Pemkot), yang diwakili bagian Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) selaku pengelola Stadion Manahan Solo.
Rini Kusumandari selaku kepala Dispora Solo, menjelaskan agenda FIFA pada akhir bulan ini. Mereka hanya datang untuk melihat Stadion Manahan dan dua calon lapangan pendamping anyar, yakni Stadion UNS dan Stadion Mini Blulukan.
Sementara untuk Lapangan Kottabarat, Lapangan Banyuanyar, Lapangan Sriwaru dan Stadion Sriwedari tak lagi dipantau. Lapangan itu turut dikelola Dispora Solo.
"Hasil (inspeksi) disampaikan secara garis besar, untuk detailnya mereka akan rapatkan sendiri. Untuk lapangan pendamping dari kami (dikelola Dispora) tidak diinspeksi lagi, karena sudah clear (puas)," kata Rini Kusumandari, Senin (28/8/23).
Salah satu yang disorot pada pantauan awal Agustus lalu adalah adanya rumput yang menguning di samping gawang sisi selatan.
1. Tak Ada Komplain soal Rumput
Namun untuk inspeksi kali ini, FIFA tak lagi membahas. Dispora Solo sudah mengerjakan bagian rumput yang menguning dengan perawatan yang lebih intensif.
"Untuk rumputnya tidak ada komentar," ujar Rini.
Beberapa perbaikan kecil hanya terjadi di luar lapangan. Salah satunya FIFA ingin ada pemotongan raily di depan tribun VIP.
Ternyata, raily tersebut dianggap mengganggu pemandangan. Selain itu, ada beberapa penambahan fasilitas kecil di tribun dan media center.
Tak kalah penting adalah opsi tentang keamanan. FIFA ingin server kantor disatukan di stadion. Operator di ruang ini bakal mendapat pelatihan khusus.
"Jadi sentral dan butuh tenaga satu orang di server dan akan dilatih oleh pihak kepolisian. Jadi akan dilatih mengoperasionalkan CCTV. Tidak hanya melihat tapi menentukan fokus yang akan menjadi perhatian," ungkap Rini.
Setelah kunjungan kedua ini, FIFA akan lebih intens hadir di Solo. Rencananya, FIFA bakal kembali ke kota Solo pada bulan September 2023.
"Setelah rekomendasi keluar akan kami tindak lanjuti, nanti FIFA akan datang lagi, (untuk mengecek) rekomendasi itu sudah ditindaklanjuti atau belum," papar Rini.
Rencananya, setelah kehadiran FIFA ini, giliran federasi sepak bola Asia, AFC, yang akan ke Stadion Manahan Solo pada 3 September 2023.
Kehadiran FIFA ini sebagai bagian dari persiapan menatap kualifikasi Piala AFC U-23 2024 grup K, 6-12 September 2023. Timnas Indonesia satu grup dengan Turkmenistan dan Chinese Taipei.