Mengingat Kembali Drama 7 Gol Laga Timnas Indonesia vs Turkmenistan di 2011
FOOTBALL265.COM - Timnas Indonesia akan segera melakoni agenda FIFA Matchday menghadapi Turkmenistan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jumat (8/9/23).
Dari sejarah head to head, kedua tim tercatat sudah bertemu tiga kali. Indonesia dan Turkmenistan saling mengalahkan, plus satu laga berakhir imbang.
Namun, ada satu laga yang paling diingat oleh publik sepak bola Tanah Air, yaitu kemenangan Tim Merah Putih dalam perjalanan menuju Piala Dunia 2014.
Ketika itu, Indonesia bertemu Turkmenistan pada babak kedua play-off kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia. Fase ini berlangsung selama tiga tahap hingga penyisihan grup.
Timnas Indonesia yang kala itu ditangani pelatih berpaspor Belanda, Wim Rijsbergen, menahan seri Turkmenistan 1-1 pada leg pertama di Ashgabat, 23 Juli 2011.
Timnas Indonesia bahkan sempat tertinggal gara-gara gol Wyaceslaw Krendelew pada menit ke-10, sebelum membawa pulang poin berkat gol balasan dari Muhammad Ilham (30').
Situasi itu membuat kedua tim berpeluang sama besar menuju babak ketiga play-off. Timnas Indonesia lantas terlibat duel ketat vs Turkmenistan pada leg kedua.
Kedua tim bahkan terlibat drama tujuh gol pada laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, 28 Juli 2011. Timnas Indonesia menang 4-3, sekaligus mengubah agregat gol menjadi 5-4.
Euforia besar selepas aksi heroik di Piala AFF 2010, terus menjalar. Generasi awal timnas dengan pemain naturalisasi, tampil menggebrak sejak kick-off.
Eks striker Arema Cronus dan Persik Kediri, Cristian Gonzales tampil menggila. El Loco, begitu julukannya, mencetak dua gol beruntun pada menit ke-10 dan 18.
1. Banjir Gol Timnas Indonesia
Bek kanan andalan Sriwijaya FC kala itu, Muhammad Nasuha, mengambil alih peran di lapangan. Dia melebarkan keunggulan Indonesia via gol menit ke-30.
Nasuha pula yang membukakan kran gol balasan Turkmenistan. Kesalahan dalam sapuan bola membuatnya mencetak gol bunuh diri pada menit ke-73.
Gol Muhammad Ridwan kemudian menetralkan skor menjadi 4-1 pada menit ke-76. Apes, Turkmenistan kemudian hampir saja memaksakan hasil seri memasuki 10 menit terakhir.
Beruntung, negara pecahan Uni Soviet ini hanya menambah dua gol. Masing-masing dari Berdimyrat Samyradow (83') dan Gahrymanberdi Conkayew (86').
Kemenangan itu disambut suka cita oleh puluhan ribu suporter timnas Indonesia. Karena dengan unggul skor agregat 5-4, Indonesia semakin dekat ke Piala Dunia.
Sayang ketika babak kualifikasi penyisihan grup, Irfan Bachdim dkk tampil melempem. Indonesia bahkan menempati juru kunci Grup D tanpa poin, dibawah Iran (12 poin), Qatar (10) dan Bahrain (9).
Statistik Indonesia sangat buruk dalam kiprahnya di penyisihan grup. Laskar Garuda menelan enam kekalahan, hanya mencetak tiga gol, dan 26 kali kebobolan.