Chelsea Terus Terseok-seok, Roman Abramovich Layak Dirindukan?
FOOTBALL265.COM - Klub Liga Inggris (Premier League), Chelsea, saat ini masih terseok-seok di bawah kepemimpinan pemilik baru pengganti Roman Abramovich.
Untuk diingat kembali, konsorsium yang salah satunya dimotori Todd Boehly telah mengambil alih klub asal London ini pada 2022 lalu.
Setelah berganti kepemilikan, banyak yang berharap Chelsea akan tumbuh sebagai klub yang lebih digdaya baik di Inggris maupun Eropa.
Apalagi dari segi finansial, isi dompet mereka bisa dibilang lebih dari cukup untuk bisa berfoya-foya di bursa transfer pemain.
Benar saja, Chelsea mendatangkan seabrek amunisi baru untuk menyulap skuad sepak bola mereka menjadi lebih hebat.
Bukan hanya itu, kursi juru taktik juga sempat diduduki oleh sejumah pelatih - yang teranyar Mauricio Pochettino.
Akan tetapi, musim ini nampaknya tidak terlalu berbeda jauh dengan 2022/2023. Chelsea masih saja terpuruk dan belum menunjukkan sinyal-sinyal kebangkitan.
Setelah finis di peringkat 12 klasemen Liga Inggris 2022/2023 dengan 44 poin dan minus 9 gol, The Blues pada awal 2023/2024 ini juga melalui start yang lamban.
Sampai tulisan ini dibuat, mereka bertengger di peringkat 14 setelah melakoni 5 pertandingan. Hanya satu kali menang, sisanya The Blues masing-masing imbang dan kalah dua kali.
Meski perjalanan Chelsea bersama pemilik baru masih terlalu dini untuk dihujat dan dikritik lebih dalam, rapor mereka saat ini sudah telanjur jadi sorotan.
Sungguh menyedihkan memang, apalagi bagi Chelsea yang notabene sudah berkembang pesat ketika dimiliki Roman Abramovich.
Ya, dulu pengusaha asal Rusia ini membeli Chelsea dengan harga 140 juta poundsterling pada 2003 usai gagal mengakuisisi Arsenal.
Apa yang dimulainya pun berbuah manis. Kondisi di Chelsea berangsur-angsur membaik dan mereka mulai menjelma sebagai salah satu klub yang diperhitungkan di Liga Inggris.
Bukan hanya itu, Chelsea bahkan sudah berhasil meraih banyak trofi bergengsi sejak klub diambil alih Roman Abramovich.
1. Layak Dirindukan?
Namun tentu saja, perjuangan Roman Abramovich untuk membenahi Chelsea pada masa-masa itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Ada banyak hal yang telah ia lakukan termasuk menggelontorkan dana untuk membeli pemain dan merekrut pelatih jempolan.
Ia juga seorang pemilik yang sangat demanding alias menuntut, terutama ke para juru taktik yang direkrut ke klub.
Selama menjadi bos Chelsea, ia sudah mendatangkan banyak pelatih yang silih berganti datang dan pergi.
Sebut saja Antonio Conte, Guus Hiddink, Jose Mourinho, Maurizio Sarri, Carlo Ancelotti, dan yang lainnya.
Beberapa di antara mereka ada yang dipecat, namun ada pula yang memilih mundur dengan kakinya sendiri.
Selama era Roman Abramovich, Chelsea telah memenangkan beragam trofi mulai dari Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga Inggris, Community Shield, hingga Piala Dunia Antarklub.
Namun eksistensi Roman Abramovich sebagai bos Chelsea ternyata kembali diuji beberapa waktu lalu setelah terjadi invasi Rusia ke Ukraina.
Pendapatannya sebagai individu berkurang cukup drastis meski belum bisa dikatakan bangkrut atau tidak punya harta sama sekali.
Ia sempat kesulitan membayar gaji para pekerja. Sejumlah asetnya di Inggris juga disita, hingga pada akhirnya memutuskan melepas Chelsea.
Meski kadang terbanyang masa-masa manis bersama Roman Abramovich, Chelsea tentu harus move on karena waktu tidak dapat diputar kembali.
Bisa jadi, apa yang dihadapi Chelsea era Todd Boehly saat ini adalah badai besar yang terjadi di awal-awal saja.
Mungkin saja, Chelsea seperti kembali ke titik awal saat belum diambil alih Roman Abramovich. Untuk sebab itu, ada banyak PR yang harus mereka selesaikan ke depannya.
Musim 2023/2024 ini, Chelsea hanya akan fokus berpartisipasi di Liga Inggris dan kompetisi-kompetisi piala domestik.
Setelah dipermalukan Nottingham Forest dan main imbang kontra Bournemouth, selanjutnya mereka akan bersua Aston Villa pada 24 September.
Apakah, Mauricio Pochettino sudah punya taktik dan solusi apik untuk memperbaiki apa yang salah dengan Chelsea saat ini?