x

3 Jurus Penting di Balik Suksesnya FSG Selamatkan Eksistensi Liverpool

Minggu, 24 September 2023 19:40 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Fenway Sports Group (FSG) sudah berhasil menyelamatkan Liverpool dari Hicks dan Gillett. Foto: Reuters/Peter Cziborra.

FOOTBALL265.COM - Fenway Sports Group (FSG) sudah melakukan banyak hal untuk klub Liga Inggris (Premier League), Liverpool.

Dalam genggaman FSG, Liverpool berhasil kembali ke trahnya sebagai salah satu klub papan atas Inggris dan Eropa.

Bukannya dulu tidak papan atas, tetapi Liverpool periode Tom Hicks dan George Gillett merupakan salah satu era terburuk sepanjang sejarah klub yang tidak terlupakan.

Terlepas dari anyepnya prestasi di lapangan, apa yang terjadi di luar itu juga tidak kalah menyedihkan. Protes pun kerap dilayangkan kelompok suporter agar Hicks dan Gillett lengser.

Ya, Hicks dan Gillett memang sempat membawa petaka bagi The Reds ketika memegang kendali yang diestafetkan oleh David Moores.

Pada awalnya, duo pengusaha asal Amerika Serikat itu telah membuat banyak janji manis untuk Liverpool.

Baca Juga

Salah satunya adalah membangun stadion baru yang berlokasi di Stanley Park. Ditambah lagi, mereka berjanji akan membayar semua utang The Reds saat resmi jadi pemilik utama.

Kehadiran Hicks dan Gillett memang sempat jadi harapan baru bagi seorang David Moores yang juga suporter loyal Liverpool.

Namun sayang, Hicks dan Gillett telah mengecewakannya. Beruntung ada Fenway Sports Group (FSG) yang kemudian berhasil menyelamatkan Liverpool pada 2010.

Membenahi Liverpool tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Akan tetapi, berkat langkah-langkah taktisnya, FSG bisa menyulap valuasi klub menjadi lebih tinggi.

Baca Juga

Jika dulu membeli Liverpool di angka 300 juta poundsterling, FSG saat ini telah menyulapnya menjadi valuasi klub senilai 4 miliar poundsterling lebih.

Untuk mencapai raihan tersebut, FSG pun memetakan tiga faktor utama yang menjadi pegangan mereka membenahi klub, sebagaimana diutarakan Liverpool Chief, Billy Hogan.

Billy Hogan menjadi bagian tim yang mengakuisisi Liverpool pada 2010 lalu dan masih bertahan di klub hingga saat ini.

“Yang paling pertama, karena ini sepak bola, tentu saja tujuan utamanya adalah menang [dalam pertandingan],” ujarnya seperti dikutip dari laman Liverpool Echo.

“Lalu yang kedua, kami melihat infrastruktur. Anfield, lalu fasilitas-fasilitas latihan, kantor, dan toko merchandise,” jelasnya lagi.

“Lalu kami melirik sisi komersial. Saya rasa istilah raksasa yang sedang tertidur, yang selalu kami pakai selama proses penjualan, memang benar adanya.”

Baca Juga

1. Butuh Kerja Keras dan Kesabaran

Fenway Sports Group (FSG) sudah berhasil menyelamatkan Liverpool dari Hicks dan Gillett. Foto: Reuters/Peter Cziborra.

Lebih lanjut, Billy Hogan juga menjelaskan, bahwa Liverpool tidak memiliki investasi yang memadai untuk sisi komersial tersebut.

Untuk itulah, ia dan tim berusaha melakukan yang terbaik di luar lapangan demi menunjang faktor-faktor di dalam lapangan.

Baca Juga

“Jika kami bisa mendapat pemasukan dan mendukung apa yang Jurgen [Klopp], tim pelatih, dan tim operasional butuhkan, tujuan kami tercapai,” jelasnya lagi.

“Anda harus benar-benar mendinginkan kepala dan bekerja sekeras mungkin, semampu Anda, terus berusaha mewujudkan hal-hal [yang ingin diwujudkan].”

KIni, kerja keras Billy Hogan, FSG, dan Liverpool secara keseluruhan telah menuai hasil manis. Jurgen Klopp juga merekrut pemain-pemain top untuk skuadnya.

Meski tidak instan, perbaikan ke arah yang lebih baik ini tetap patut diapresiasi. Segalanya memang butuh proses, apalagi untuk klub berskala besar seperti Liverpool.

Baca Juga

FSG sendiri termasuk pemilik yang cukup sabar walau tidak langsung memanen apa yang mereka tuai, termasuk dari Jurgen Klopp yang ditunjuk sebagai juru taktik pada 2015.

Saat klub-klub lain terlihat mudah bergonta-ganti pelatih maupun manajer, Liverpool tetap setia pada Jurgen Klopp dan memberi pelatih asal Jerman tersebut waktu yang cukup untuk bekerja.

Liverpool tidak buru-buru menggantinya dan keputusan tersebut akhirnya membuat lemari trofi mereka bisa terisi lagi.

Selain Liga Champions, Piala Dunia Antarklub dan lain-lain, Liverpool juga berhasil memutus kutukan gagal juara setelah menanti kurang lebih tiga dekade lamanya.

Sekarang, mungkin sudah banyak yang lupa, bahwa dulu Liverpool pernah merana di tangan Hicks dan Gillett.

Baca Juga
LiverpoolLiga Primer InggrisLiga InggrisFenway Sports GroupIndepth

Berita Terkini