Bak Pinang Dibelah 2, Alasan Kenapa Antonio Conte Tak Cocok Gantikan Jose Mourinho di AS Roma
FOOTBALL265.COM - Kursi manajer Jose Mourinho di AS Roma terasa semakin panas usai sosok pemenang empat trofi Liga Italia (Serie A), Antonio Conte, diisukan akan menggantikannya.
Kedua manajer sudah terlibat rivalitas yang cukup sengit sejak sekitar satu dekade terakhir dengan Conte punya empat kemenangan dari tujuh pertemua di segala ajang dan seringkali terlibat adu komentar pedas dengan Mourinho.
Sejumlah media Italia mengabarkan manajemen AS Roma memang memperhitungkan untuk merekrut Conte jika situasi di bawah Mourinho tidak membaik.
I Lupi menjalani salah satu start terburuk mereka di era modern dengan hanya memenangkan satu pertandingan saja di Liga Italia 2023/2024 sembari menelan tiga kekalahan.
Terbaru mereka dibantai oleh Genoa 4-1 yang menempatkan Paulo Dybala dan kolega di posisi 16 klasemen sementara.
Di atas kertas, penunjukan Conte adalah langkah paling jitu yang bisa dilakukan oleh mereka yang duudk di balik meja Stadio Olimpico.
Pria Italia berusia 54 tahun itu adalah juru taktik papan atas dengan pengalaman membawa Inter Milan dan Juventus meraih sukses di kancah domestik Negeri Pizza.
Antonio Conte juga akan membawa resep rahasia bagaimana memanfaatkan potensi Romelu Lukaku yang di I Nerazzurri ia jadikan striker kelas dunia.
Belum lagi eks bos Chelsea dan Tottenham Hotspur itu juga sejak lama menyimpan perasaan suka pada AS Roma. Di 2019, Conte sempat membeberkan mimpi untuk suatu saat bisa menukangi Serigala Ibu Kota.
"Entah kapan, saya akan melatih Roma. Di Olimpico anda bisa merasakan semangat luara biasa dari suporternya. Roma adalah hidup mereka," beber Conte pada Gazzetta dello Sport.
"Saya jatuh cinta pada Roma selama dua tahun saya bersama timnas Italia. Hari ini mungkin masih tidak mungkin namun cepat atau lambat saya akan ke Roma," tambahnya.
AS Roma sendiri punya perasaan yang sama mengingat di 2020 mereka juga nyaris mendapatkan Conte sebelum akhirnya justru batal bersatu meski legenda klub, Francesco Totti, sudah meyakini deal akan tercapai.
Totti menganggap jika Conte adalah manajer dengan rencana jelas. Ia tahu siapa pemain yang ia butuhkan untuk meraih trofi dan juga pandai menguasai ruang ganti.
Dalam waktu dekat mungkin takdir akan mempersatukan mereka namun apakah benar AS Roma akan jadi lebih baik di tangan Antonio Conte ketimbang Jose Mourinho?.
Mungkin iya namun bisa jadi juga tidak mengingat mereka cukup punya banyak kemiripan secara kepribadian hingga taktik. AS Roma harus mempertimbangkan poin-poin di bawah sebelum membuat keputusan besar soal manajer mereka.
1. 1. Butuh Investasi Besar
Antonio Conte adalah pelatih yang cukup bergantung dengan sumber daya yang dimilikinya untuk sukses. Tiga tahun bersama Juventus ia menghabiskan nyaris 200 juta Euro dan hasilnya tiga trofi Liga Italia dan tiga titel domestik lainnya dimenangkan.
Di Chelsea hanya menghabiskan waktu dua musim saja namun Conte diberi uang saku 390 juta Euro dengan masing-masing satu Liga Inggris dan Piala FA jadi prestasi. Demikian halnya di Inter Milan yang punya durasi kebersamaan dan jatah belanja serupa kemudian berujung satu trofi Liga Italia.
AS Roma tidak punya luxury yang sama. The Friedkin Group, perusahaan yang menjadi induk I Giallorossi sejak mengakusisi di 2020 belum bisa banyak berinvestasi dengan hanya ada 145 juta Euro diberikan pada Jose Mourinho yang tentu nilainya menyusut akibat inflasi.
Akhirnya Mourinho banyak bergantung pada free agent dan pinjaman. Sesuatu yang belum tentu bisa Conte jalani.
2. Bukan Penyelesai Krisis
Karier Conte kebanyakan dimulai dari sebuah fresh start. Ia datang ke Chelsea, Juventus, dan Inter Milan bukan di tengah musim sehingga ada lebih banyak waktu untuk melakukan persiapan seperti transfer dan olah taktik.
Di ketiga kesebelasan tersebut akhirnya sukses bisa didapat terlepas dari akhir ceritanya. Berbeda dengan di Tottenham dimana ia menjadi manajer pengganti jelang paruh kedua musim menggantikan Nuno Espirito Santo.
Conte pada awalnya memang menunjukkan progres menjanjikan namun justru memutuskan untuk berpisah di penghujung 2022/2023 yang jadi musim penuh pertama dan terakhirnya bersama The Spurs.
Maka dari itu kemampuan Conte sebagai penyelesai krisis belum teruji sejauh ini sehingga AS Roma mungkin harusnya bersabar dengan Mourinho lebih lama.
3. Rawan Konflik
Sudah dikatakan di awal jika Mourinho dan Conte sebenarnya tidak jauh berbeda. Keduanya adalah sosok pelatih bermental juara namun juga idealis yang seringkali sifat tersebut membuat mereka tidak pernah lama menetap di satu klub.
Rata-rata The Special One dan The Godfather hanya melatih selama tiga tahun sebelum akhirnya bertikai dengan manajemen sebelum didepak atau mengundurkan diri.
Conte cekcok dengan Juventus karena merasa tidak bisa diberikan pemain yang ia mau. Begitu juga di Chelsea dan Inter Milan. Usai menjadi juara Liga Italia 2020/2021, begitu tahu I Nerazzurri tidak mampu mempertahankan aset, ia langsung minggat.
AS Roma hanya akan menggantikan Jose Mourinho dengan kembarannya jika mendatangkan Antonio Conte. Bedanya nama pertama sudah punya bukti prestasi dengan mengantarkan klub ke dua final Eropa di dua musim pertamanya plus satu trofi Liga Konferensi Europa.