Eks Persija Jakarta Fadhil Saddam Curhat Kena Rasisme saat Berkarier di Eropa
FOOTBALL265.COM - Pesepak bola jebolan Persija Jakarta, Fadhil Saddam menuangkan pengalaman pahitnya selama meniti karier di klub Eropa, salah satunya saat kena rasisme.
Fadhil Saddam merupakan pesepak bola muda Indonesia yang melebarkan sayap ke luar negeri. Ia lahir di Jakarta, 22 Maret 2003, sehingga kini tercatat masih berusia 20 tahun.
Fadhil Saddam sudah mulai berkecimpung ke dunia sepak bola sejak masih kecil. Sejak usia 7 tahun, Fadhil mulai masuk ke sekolah sepak bola (SSB).
Fadhil juga pernah menimba ilmu sepak bola di sejumlah SSB ternama, mulai Boca Juniors, Ajax Amsterdam, lalu akademi Persija Jakarta dan Ucam Academy.
Ketika beranjak remaja, Fadhil Saddam kemudian melanjutkan pendidikan ke Turki, sekaligus mencari peluang bermain sepak bola di luar negeri.
Saat di Turki, Fadhil Saddam sempat bermain untuk salah satu klub bola amatir. Kemudian, ia berkesempatan menjalani trial di klub sepak bola Bosnia, yakni NK Romari.
Sayangnya, Fadhil belum beruntung lolos di klub Liga 3 Bosnia itu. Ia kemudian mendapat rekomendasi untuk trial di klub Liga 2 Bosnia, NK Zvijezda Gradacac.
Dengan kerja keras dan tekadnya untuk berkarier di luar negeri, Fadhil Saddam pun dikontrak oleh klub Liga 2 Bosnia, NK Zvijezda Gradacac.
Belakangan, Fadhil lebih banyak membuat konten di media sosial TikTok. Ia membagikan pengalamannya saat meniti karir di tim Eropa, termasuk pengalaman pahit saat kena rasis.
@pamousboi direndahin mah udah biasa,tapi waktu itu gua mendapat rasis yg diluar nalar (mungkin karna club gua berada di kota kecil)
⬠Lights Are On (Instrumental) - Edith Whiskers
1. Curhat Fadhil Saddam
Fadhil Saddam memiliki kenangan buruk saat meniti karier sebagai pesepak bola di Eropa. Ia kerap mendapat perlakuan rasisme dari sesama pemain, pelatih, bahkan staf tim.
Dalam unggahannya, Fadhil Saddam sempat mengunggah momen di mana ia menumpang mobil seseorang, dan sosok tersebut adalah pemain dari klub FK Rudar Kakanj di Liga Bosnia.
Entah apa yang dikatakan oleh pemain berusia 23 tahun itu hingga membuat Fadhil Saddam menjadi down. Ia juga mengunggah cuplikan video sang pelatih dan staf klub.
"Pengalaman gue mendapatkan rasisme di Eropa Timur. Mulai dari pemain, pelatih, bahkan kitman," curhat Fadhil Saddam.
"Waktu itu mental gue benar-benar drop karena environment-nya sama sekali nggak mendukung," jelas mantan pemain binaan Persija Jakarta itu.
"Gue tau pemain Asia bakal direndahkan, tetapi gue nggak pernah berekspektasi kalau gue juga mendapat rasis yang begitu parah."
"Direndahin mah udah biasa, tapi waktu itu gue mendapat rasis yang di luar nalar, mungkin karena klub gue berada di kota kecil," tulis Fadhil Saddam sebagai caption.
Selain curhat tentang pengalaman kena rasisme, Fadhil juga pernah membuat video yang mengatakan bahwa ia pernah diancam oleh supir untuk menyerahkan uang lebih.
Tak hanya diperas, Fadhil Saddam juga akui mendapat ancaman saat di perjalanan. Sang pemain asal Indonesia itu pun mengunggah identitas sang supir melalui laman TikTok.
"Dia minta uang ongkos transportasi, padahal sudah dibayarkan. Selama di perjalanan, dia mengeluarkan kata-kata yang tak pantas dan mengancam akan diturunkan di tengah jalan hutan."