Siapa Manu Kone? Gerbong Prancis Calon Pengisi Lini Tengah Liverpool di Januari 2024
FOOTBALL265.COM – Klub Liga Inggris (Premier League), Liverpool, menargetkan sosok Manu Kone di bursa transfer Januari 2024 untuk mengisi lini tengahnya.
Gelandang milik Borussia Monchengladbach itu dianggap sebagai pemain ideal yang bisa mengatasi krisis lini tengah Liverpool selepas kepergian Fabinho.
Klub asal Merseyside itu sendiri sejatinya sudah memiliki Wataru Endo. Tapi mereka merasa Manu Kone bisa menjadi pilihan tepat selanjutnya.
Apalagi jika berkaca pada fakta bahwa Wataru Endo kemungkinan absen di Januari hingga Februari 2024 karena harus tampil di Piala Asia 2023 nanti.
Kondisi itu membuat klub berjuluk The Reds itu ingin menuntaskan transfer Manu Kone, sebelum nantinya bintangnya asal Jepang itu tampil di Piala Asia 2023.
Kini, Liverpool bersiap mengajukan penawaran konkret kepada Monchengladbach guna memboyong pemain berusia 22 tahun tersebut.
Profil Manu Kone
Manu Kone merupakan gelandang muda asal Prancis yang lahir di Colombes pada 17 Mei 2001 lalu dengan nama lengkap Emmanuel Kouadio Kone.
Pemain yang biasa bermain sebagai gelandang bertahan atau gelandang tengah ini menimba ilmu di akademi Toulouse dan berhasil tampil debut di kancah profesional bersama klub tersebut.
Setelah tampil sebanyak 59 laga sejak debutnya bagi Touluse pada 2019 lalu, Manu Kone kemudian dipinang oleh Borussia Monchengladbach pada Januari 2021 dan bergabung pada Juni 2021.
Nama Manu Kone langsung melejit usai bergabung Monchengladbach, di mana ia berhasil mencetak gol perdananya ke gawang Bayern Munchen di ajang DFB Pokal.
Sejak bergabung, Manu Kone telah tampil sebanyak 62 kali bagi Monchengladbach dengan sumbangan empat gol dan dua assist.
Lalu bagaimana dengan kualitasnya sendiri? Apakah Manu Kone bisa menutupi kepergian Fabinho di Liverpool pada Januari 2024 mendatang?
1. Kualitas Manu Kone
Sebagai seorang gelandang bertahan atau gelandang tengah, Manu Kone nantinya akan ditempatkan di pos nomor 6 di Liverpool dalam formasi 4-3-3.
Ia pun nantinya akan bertugas untuk membantu pertahanan sekaligus mengemban tugas sebagai pengatur irama permainan Liverpool jika berhasil didatangkan.
Untuk dua tugas tersebut, tampaknya Manu Kone bisa memerankannya dengan mudah, terlebih jika melihat catatannya dalam setahun terakhir.
Dalam mengatur permainan, Manu Kone terbilang andal dengan rata-rata melepaskan 46,23 operan per 90 menit yang dibarengi akurasi sebesar 86,7 persen.
Lalu, Manu Kone mampu melepaskan 5,41 operan progresif yang bisa menguntungkan Liverpool dalam transisi, dibarengi dengan kemampuannya menggiring bola sebanyak 2,21 kali per 90 menit
Soal dribel, Manu Kone bahkan rata-rata melewati lawan sebanyak 2,02 kali per 90 menit yang kian menegaskan kemampuannya dalam mengatur permainan meski mendapat Pressing tinggi.
Lalu soal bertahan, Manu Kone punya catatan brilian untuk pemain muda, dengan rataan 4,33 tekel+intersep per 90 menit.
Kecakapan dalam bertahan itu dibarengi kemampuan melakukan 1,57 blok per 90 menit dan melakukan 0,89 sapuan per 90 menit.
Melihat catatan itu, peran Fabinho bisa ditutupi dengan mudah oleh Manu Kone. Terlebih ia punya kapasitas mengatur permainan layaknya Thiago Alcantara.
Tapi keunggulan ini dibarengi dengan kelemahan Manu Kone yang gampang cedera. Di musim ini saja, dirinya harus absen dua bulan akibat cedera lutut.