Banjir Eks JDT di Liga 1, Leonardo Medina Ungkap Kelebihan Sepak Bola Indonesia Ketimbang Malaysia
FOOTBALL265.COM - Pelatih Persis Solo, Leonardo Medina, memuji sepak bola Indonesia yang dinilai lebih bagus ketimbang Malaysia. Hal itu yang menantang hadirnya banyak eks Johor Darul Takzim di Liga 1 2023-2024.
Leo Medina cukup lama merasakan level dari sepak bola Malaysia. Ia merupakan asisten pelatih Johor Darul Takzim (JDT) pada musim 2019 hingga 2022.
Tiga tahun lebih sudah cukup bagi Medina untuk berada di Malaysia. Ketika pelatih kepala Benjamin Mora pulang ke Meksiko melatih Atlas, Leo Medina pilih ke Indonesia untuk membesut Persis Solo.
Liga 1 2023-2024 menjadi musim kedua Leo Medina di Indonesia. Leo Medina dinilai cukup sukses ketika bisa membawa Persis Solo masuk sepuluh besar pada Liga 1 2022-2023.
Pengalaman lebih dari satu tahun berada di Indonesia membuat Leo Medina sudah bisa memandang sepak bola Indonesia lebih luas. Leo Medina menilai kualitas sepak bola Indonesia lebih baik dari Malaysia.
"Saya pikir sepak bola Indonesia lebih bagus dari Malaysia. Lebih bagus taktik, intensitas permainan dan kualitas dari pemain lokal," kata Leo Medina.
Kualitas ini memancing hadirnya banyak mantan anggota JDT untuk datang ke Indonesia. Persis Solo punya Medina, Fernando Rodriguez dan Moussa Sidibe.
Lalu, masih ada Junior Eldstal (Dewa United), Carli de Murga (Barito Putera), Levy Madinda (Persib Bandung) hingga pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak serta pelatih anyar Bhayangkara FC, Mario Gomez.
Leo Medina menilai semua orang yang pernah berada di JDT punya jiwa super kompetitif. JDT menyediakan semua hal, namun sebagai ganti juga wajib memenangkan setiap laga.
"Di JDT, kita harus berkompetisi dengan keras, karena di sana kamu harus selalu menang. Di sana ada semua fasilitas, lapangan latihan, stadion bagus, gaji bagus, bonus bagus, semua ada, tapi kamu harus selalu menang," jelas Leo Medina.
"Itu tim yang top sekali. Saya pikir itu bagus karena kamu menjadi kompetitif dan belajar banyak tentang kompetisi di sana," lanjut pelatih berlisensi UEFA Pro ini.
1. Tak Suka Gaya Bermain di Indonesia
Di Indonesia, tak ada tim yang bisa super dominan seperti JDT di Liga Malaysia. Hal itu karena level kompetitif di Indonesia lebih tinggi dari Malaysia.
Namun, ada satu hal yang tak disukai Leo Medina di Indonesia. Ia tak suka ketika ada banyak waktu di pertandingan terhenti karena upaya mengulur waktu dengan 'fake injury'.
"Tanpa mengurangi rasa hormat, saya tidak suka di sini ada banyak pemain yang membuang waktu. Itu tidak bagus. Saya tidak suka itu," ucap Leo Medina.
"Itu tidak bagus untuk sepak bola Indonesia. Kita tidak bisa melakukan hal itu. Pelatih kepala, staf, pemain harus mengerti, itu tidak bagus untuk sepak bola Indonesia," lanjut Leo Medina.
Leo Medina berharap bisa membantu sepak bola Indonesia melalui tim Persis Solo. Ada dua bomber muda yang jadi harapan Indonesia, yakni Ramadhan Sananta dan Arkhan Kaka Putra Purwanto.
Leo Medina juga sering memainkan pemain muda, seperti Faqih Maulana dan Althaf Indie Fahrezi. Mereka dimainkan bukan karena regulasi U-23, namun karena sudah jadi andalan Persis Solo di Liga 1.