x

Kebangkitan Juventus di Tengah Keterbatasan, Scudetto atau Realistis Empat Besar?

Kamis, 2 November 2023 15:44 WIB
Editor: Juni Adi
Aksi Moise Kean berduel dengan Michael Folorunsho di laga Juventus vs Verona. (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)

FOOTBALL265.COM - Juventus perlahan mulai mengatasi sejumlah permasalahan yang mereka alami sejak musim lalu, sehingga mereka mulai bisa bangkit menjadi salah satu klub favorit juara Liga Italia.

Musim lalu 2022/2023 `menjadi salah satu musim yang berat bagi Juventus, selain sengit dalam perburuan gelar mereka juga dihadapkan dengan sejumlah permasalahan hukum.

Baca Juga

Salah satunya yaitu kasus pelanggaran finansial. Akibatnya, Juventus diberikan sanksi pengurangan poin dari federasi sepak bola Italia, FIGC sebanyak 15 poin pada Januari 2023 lalu.

Tetapi Juventus tidak berkenan, sehingga permaslahan ini dibawah ke jalur hukum lewat pengadilan olahraga. 

Alhasil, sanki itu dinyatkan tidak sah pada Maret 2023 setelah jaksa penuntut umum olahragaa CONI, Ugo Taucer menyebut klaau hukuman yang diberikan oleh FIGC kepda Juventus dirasa tidak jelas dan perlu ditelaah lagi.

Alhasil Juventus pun batal mendapat pengurangan poin dan mereka tetap berada di papan atas klasemen Liga Italia saat itu menempel ketat Napoli.

Baca Juga

Namun jelang berakhirnya kompetisi tepatnya bulan Mei, Pengadilan Banding mementahkan upaya Juventus untuk lolos dari jerat hukum. 

Tim besutan Massimiliano Allegri itu dijatuhi hukuman pengurangan 10 poin di Serie A. Kali ini kasusnya berbeda yaitu penggelembungan nilai transfer untuk meningkatkan keuntungan modal.

Panel sidang lantas memutuskan menjatuhkan hukuman pemotongan 10 poin untuk Juventus. Itu artinya Bianconeri langsung terjun bebas dari posisi dua ke posisi tujuh dengan 59 poin, di antara AS Roma dan Monza.

Hingga akhirnya Juventus gagal tampil di Liga Champions, karena mereka juga disanksi tak boleh tampil di seluruh kompetisi Eropa. 

Jika tidak, harusnya Juventus bisa bermain di UEFA Conference League, karena mereka finis di peringkat ke-7 musim lalu dengan 62 poin. 

Tetapi karena sanksi larangan bermain di Eropa, tiket Conference League pun dialihkan untuk Fiorentina yang berada di peringkat ke-8. Juventus kini hanya fokus di bersaing di kompetisi domestik, Liga Italia dan Coppa Italia.

Baca Juga

1. Mulai Bangkit

Selebrasi para pemain Juventus usai Manuel Locatelli merayakan gol ke gawang AC Milan bersama rekan setimnya pada laga Liga Italia, Senin (23/10/23). (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo)

Hanya bermain di kompetisi domestik rupanya menghadirkan berkah tersendiri untuk Juventus, karena jadwal mereka tidak sepadat tim-tim lain.

Berimbas kebugaran pemain dan risiko cedera bisa diminimalisir. Para pemain Juventus pun bisa tampil maksimal di lapangan.

Baca Juga

Buktinya mereka mampu merangkak ke papan atas klasemen Liga Italia saat ini, setelah sempat tercecer di papan tengah pada awal musim.

Kini Juventus bertengger di peringkat ke-2 dengan koleksi 23 poin dari 10 pertandingan, hasil dari 7 kali meraih kemenangan, 2 imbang dan baru 1 kali merasakan kekalahan.

Sengitnya persaingan merebut scudetto rupanya tidak membuat Juventus menghindari risiko cedera pemain, meski sudah diminimalisir dengan melakukan rotasi.

Saat ini ada enam pemain yang absen, empat di antaranya mengalami cedera dan dua lainnya menjalani sanksi larangan tampil. Imbasnya mulai dirasakan Bianconeri saat ini.

Baca Juga

Pada dua pertandingan terakhir yang dimenangi dengan skor, 1-0, kontra Milan dan Verona, Juventus telah membuktikan bisa meraih kemenangan dengan keterbatasan.

Pada dua laga itu, Si Nyonya Besar kehilangan Danilo, sang kapten, yang cedera, lalu Chiesa hanya bisa bermain maksimal 30 menit.

Di lini tengah, sanksi yang diterima Nicolo Fagioli dan Paul Pogba membuat para pemain muda, misalnya Kenan Yildiz dan Fabio Miretti, dipaksa bersiap lebih cepat untuk bersaing di tim utama.

Walakin, kolaborasi pemain berpengalaman dan muda itu terbukti telah melahirkan kembali mental fino alla fine khas Juventus alias berjuang hingga menit akhir.

Baca Juga

Pada laga menghadapi Verona, Juventus bisa menang meskipun dua gol Moise Kean dianulir asisten wasit video (VAR). Adapun Allegri tidak terlalu menuntut anak asuhannya untuk buru-buru membahas scudetto.

Dengan kedalaman skuad yang terbatas dibandingkan tim-tim lain, Allegri lebih meminta skuad Juventus fokus mengejar finis empat besar.

Hasrat untuk finis empat besar itu penting, begitu pun Hasrat untuk bekerja keras setiap hari di latihan adalah penting. Setelah itu, kami akan melihat di mana posisi kami,” kata Allegri.

Intinya, pendukung Juventus tetap diharapkan untuk tidak terlampau tinggi menancapkan ekspektasi di musim ini. Apakah Bianconeri bisa mengejar scudetto?

Tentu bisa, tetapi skuad Si Nyonya Tua masih jauh dari ideal untuk kembali menjadi penguasa Italia yang pernah tercipta pade periode 2012-2020.

Terlepas dari keterbatasan pemain dan kedalamannya, Juventus berusaha untuk juara Liga Italia musim ini setelah paceklik scudetto selama empat musim. Terakhir kali mereka menjadi yang terbaik di Serie A saat musim 2019-20 lalu.

JuventusMassimiliano AllegriLiga Italia

Berita Terkini