Terungkap, 2 Kesalahan Fatal yang Dihindari Jurgen Klopp Tapi Dilakukan Erik ten Hag
FOOTBALL265.COM - Performa kurang meyakinkan yang ditunjukkan klub Liga Inggris (Premier League), Manchester United, disebut-sebut karena Erik ten Hag melakukan 2 kesalahan fatal.
Tak ada yang menyangka penampilan Manchester United bakal melempem pada musim ini. Pergerakan di bursa transfer yang cukup agresif rupanya berbanding terbalik dengan prestasi yang diraih klub berjuluk Setan Merah tersebut.
Terakhir, skuat Erik ten Hag dipaksa menelan kekalahan 0-3 dalam dua pertandingan berturut-turut. Bruno Fernandes dkk takluk 0-3 atas Manchester City di Liga Inggris dan kalah 0-3 atas Newcastle United di Piala Liga.
Hasil minor tersebut kembali membuat para fans mempertanyakan kualitas Erik ten Hag sebagai pelatih Man United. Bahkan, tak sedikit di antara mereka yang menuntut eks pelatih Ajax Amsterdam tersebut mundur.
Usut punya usut, Liverpool Echo menemukan bahwa keterpurukan Man United adalah akibat kesalahan Erik ten Hag sendiri. Pelatih berkepala plontos tersebut melakukan dua kesalahan yang bahkan dihindari oleh pelatih Liverpool, Jurgen Klopp.
Hasil yang diraih Liverpool musim ini menjadi buktinya. The Reds kini bertengger di papan atas klasemen Liga Inggris dengan torehan 23 poin dari 10 pertandingan. Mereka juga tampil bagus di Eropa dengan menyabet 3 kemenangan dari 3 pertemuan di fase grup Liga Europa.
Lantas, kesalahan apa saja yang dimaksud? Kesalahan pertama adalah bahwa Erik ten Hag terlalu banyak membawa pemain binaannya di Ajax Amsterdam ke Man United.
Total, 191 juta pounds telah dihabiskan Erik ten Hag untuk memboyong mantan pemainnya di Ajax Amsterdam, yakni Lisandro Martinez, Antony, dan Andre Onana.
Itu belum dihitung dengan Donny van de Beek, yang datang sebelum Erik ten Hag. Sayang, dari empat pemain tersebut, hanya Lisandro Martinez yang tercatat menyuguhkan penampilan cukup memuaskan.
Catatan ini jauh berbeda dibandingkan Jurgen Klopp di Liverpool. Pelatih berkebangsaan Jerman ini terkenal "anti" bereuni dengan mantan pemainnya.
1. Klopp, Antitesis Ten Hag
Sebelum melatih Liverpool, Jurgen Klopp diketahui pernah melatih 2 klub Liga Jerman, yakni Mainz dan Borussia Dortmund. Menariknya, tak satupun dari mantan pemainnya di dua kub tersebut yang diboyong ke Liverpool.
The Reds memang pernah dikaitkan dengan Mario Gotze dan Christian Pulisic. Namun, tak satu pun dari mantan pemain Jurgen Klopp saat di Dortmund tersebut yang berlabuh ke Anfield.
Sebelumnya, Jurgen Klopp memang pernah membawa 5 pemain Mainz saat menukangi Dortmund. Namun, agaknya sang pelatih menemukan dampak buruk dari langkahnya tersebut sehingga tak melakukannya saat di Liverpool.
Ya. Membawa pemain dari klub lama memang salah satu tindakan yang jamak dilakukan oleh pelatih-pelatih masa kini. Namun, langkah ini tak selalu tepat, karena setiap klub punya gaya bermain berbeda.
Sementara, kesalahan kedua yang dilakukan oleh Erik ten Hag adalah tidak menjaga kondusivitas ruang ganti pemain.
Dalam 18 tahun kepemimpinan Erik ten Hag, tak banyak pemain Man United yang benar-benar menunjukkan perkembangan signifikan. Hal ini rupanya menimbulkan situasi tidak enak di antara para pemain karena kondisi klub yang stagnan.
Erik ten Hag juga tak mampu membawa perubahan di ruang ganti Man United, yang diisi pemain-pemain bintang dengan ego masing-masing. Setan Merah pun kembali bergulat dengan masalah perselisihan antarpemain, yang menjadi masalah klasik sejak era Sir Alex Ferguson.
Di sisi lain, Jurgen Klopp menunjukkan bahwa dirinya adalah pemimpin yang luar biasa di ruang ganti. Bahkan, di tengah situasi terpuruk musim lalu, kepercayaan para pemain padanya tidak berkurang.
Bahkan, empat pemain yang didatangkan pada bursa transfer musim panas lalu langsung nyetel dengan pemain lawas. Tak sedikit pula pemain Liverpool yang justru menemukan performa terbaiknya di bawah kepemimpinan Jurgen Klopp, setelah flop di klub sebelumnya.
Lantas, akankah Erik ten Hag mau belajar dari Jurgen Klopp, atau justru tetap keras kepala dan melanjutkan kebiasaannya? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.