5 Pelajaran yang Bisa Dipetik Stefano Pioli usai AC Milan Tumbang dari Udinese
FOOTBALL265.COM – Ada lima pelajaran yang sekiranya bisa dipetik pelatih Stefano Pioli seusai AC Milan tumbang dari Udinese di laga Liga Italia (Serie A) 2023/24.
AC Milan melanjutkan empat laga tanpa kemenangan di semua ajang setelah kalah tipis 0-1 dari Udinese di laga lanjutan Liga Italia 2023/24, Minggu (5/11/23), di San Siro.
Lantas apa saja lima pelajaran yang bisa dipetik Stefano Pioli seusai Tim Merah Hitam tumbang dari Udinese sebagai modal menghadapi Paris Saint-Germain nanti di Liga Champions?
Badai Cedera Bukan Masalah Utama
Theo Hernandez, Samuel Chukwueze, dan Christian Pulisic semua masih cedera sehingga membatasi kapasitas serangan Rossoneri di tengah Ruben Loftus-Cheek yang belum fit sepenuhnya.
Dengan ketiadaan Chukwueze dan Pulisic di winger kanan membuat Rafael Leao, yang ditempatkan sebagai winger kiri, menjadi kesulitan karena ada dua sampai tiga Udinese yang menjaganya.
Lebih parahnya lagi, selain kalah, AC Milan juga tidak menciptakan satu pun peluang emas selama 90 menit yang sebearnya terjadi karena jeleknya kualitas pemain pengganti serta isu besar lainnya mengenai motivasi, taktik, dan Stefano Pioli sendiri.
Lini Tengah Kelabakan
Lini tengah Milan sendiri terbilang sangat mengerikan dalam kekalahan dari Udinese ini. Rade Krunic tampak tidak bisa apa-apa selain hanya memberikan umpan ke lini pertahanan timnya sendiri.
Tijjani Reijnders sendiri tampak plonga-plongo begitu saja setelah kesulitan berfungsi pada laga kekalahan kontra Udinese ini.
Bahkan, sosok seperti Yunus Musah, Loftus-Cheek, Yacine Adli, dan Tommaso Pobega juga disebut tidak menambah kualitas berarti di lini tengah AC Milan.
Sempre Milan bahkan menyebut Stefano Pioli justru lebih baik ketika masih memiliki Franck Kessie, Sandro Tonali, dan Ismael Bennacer dua musim lalu.
Walaupun kedalaman skuad masih menjadi masalah, secara keseluruhan kualitas pemain lini tengah AC Milan saat itu masih jauh lebih baik ketimbang musim ini.
1. Keputusan Ngawur Stefano Pioli
Selain lini tengah yang kacau, keputusan pemilihan starting XI Stefano Pioli ini juga patut dipertanyakan dengan menempatkan Luka Jovic di ujung tombak bersama Olivier Giroud.
Terlebih lagi, gaya bermain Luka Jovic dan Olivier Giroud tak jauh berbeda sehingga banyak yang mempertanyakan Stefano Pioli kenapa tak memainkan Noah Okafor yang punya kecepakatan dan teknik yang lebih ciamik.
Selain itu, keputusan Pioli menempatkan Yunus Musah di sayap kanan juga dipertanyakan karena sang pemain tampak datar dan tidak bisa berbuat banyak di winger kanan.
Luka Romero malah baru memiliki momen yang sedikit lebih baik ketika masuk sebagai pemain pengganti di tengah waktu bermainnya yang terbatas di atas lapangan.
Rafael Leao ‘Kerasukan’ Marcus Rashford
Rafael Leao bisa dibilang ‘kerasukan’ Marcus Rashford, penyerang sayap Manchester United, karena sama-sama belum bisa kembali ke performa terbaiknya.
Winger asal Portugal itu juga terkadang memberikan umpan yang ngawur atau terlalu egois gocek-gocek dan menendang si kulit bundar begitu saja, seperti Rashford.
Jika Leao tak segera menemukan performa terbaiknya, tak menutup kemungkinan AC Milan menjualnya mumpung ada minat dari Man United dan PSG yang mana valuasinya masih berada di angka 100 juta euro.
Lini Bertahan Paling Mendingan
Lini bertahan AC Milan bisa dibilang yang paling berperan penting mengapa mereka tak kemasukan banyak gol walaupun Alessandro Florenzi terbilang bapuk.
Meskipun demikian, kebapukan Florenzi masih bisa dimakhlumi karena hanya ketika membantu bertahan, apalagi sang pemain berkontribusi membantu serangan walaupun bermain sebagai bek kiri yang bukan posisi aslinya.
Mike Maignan juga tak bisa berbuat banyak ketika harus kebobolan dari situasi tendangan penalti, tetapi pria asal Prancis itu membuat satu sampai dua penyelamatan bagi AC Milan.
Fikayo Tomori dan Malick Thiaw juga melakukan pekerjaan mereka dengan baik, bahkan membantu AC Milan menyerang, meskipun pada akhirnya timnya gagal mencetak gol penyama kedudukan.
Sementara itu, Davide Calabria terbilang menjadi satu-satunya pemain AC Milan yang tampil paling memukau karena solid saat bertahan dan banyak membantu saat menyerang.
Dari lima hal itu, tentu Stefano Pioli jelas harus memutar otak agar AC Milan bisa kembali ke jalur kemenangan, apalagi mereka bakal menghadapi laga besar kontra Paris Saint-Germain di Liga Champions.
Pertandingan Liga Champions 2023/2024 antara AC Milan vs Paris Saint-Germain akan dihelat pada Rabu (08/11/23) pukul 03.00 WIB di San Siro.
Partai tersebut akan menjadi penentu lolos atau tidaknya AC Milan ke 16 besar Liga Champions mengingat Rossoneri belum meraih satu pun kemenangan dalam tiga laga terakhir mereka di Grup F.