Ketum PSSI Tegaskan Tak Ada Larangan Pengibaran Bendera Palestina di Stadion
FOOTBALL265.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah berkoordinasi dengan FIFA agar bendera Palestina diperbolehkan dikibarkan dalam kompetisi di bawah naungan FIFA.
Menurut Erick Thohir, FIFA tidak mempermasalahkan pengibaran bendera Palestina sebagai simbol dukungan pada kemanusiaan dan perlindungan HAM.
"FIFA menghargai kebebasan berekspresi. Apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan," kata Erick Thohir.
"Ini terutama dalam konteks pengibaran bendera Palestina. Jadi PSSI dalam hal ini menegaskan tidak ada pelarangan apalagi sanksi," kata Erick.
Mengomentari hal tersebut, tokoh komunikasi politik Indonesia dan pemerhati sepakbola Effendy Gazali mengucapkan terima kasih atas langkah Erick Thohir.
Dengan begitu, suporter tidak harus takut untuk dihukum apabila membentangkan bendera Palestina di laga sepak bola tanah air, termasuk pada pagelaran Piala Dunia U-17 yang tinggal hitungan hari bakal bergulir.
"Terima kasih karena Jajaran PSSI berhasil menyampaikan keinginan bangsa Indonesia pada FIFA. Dan sekarang giliran bangsa Indonesia menunjukkan pada dunia bahwa kita sama hebatnya dengan Qatar dan bangsa-bangsa penyelenggara momen sepakbola besar dunia," tutur Effendi.
Lebih lanjut, Effendimengajak masyarakat sepakbola Indonesia mengibarkan bendera Palestina di semua pertandingan Liga dan Piala Dunia U-17.
"Kita akan mengibarkan bendera Palestina dan memakai atribut Palestina tanpa menyebut kutukan kepada negara manapun," tambahnya.
Selain berterima kasih pada Ketum PSSI, Effendi Gazali ikut memberikan dukungannya agar Timnas Indonesia asuhan Coach Bima Sakti bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya di Piala Dunia U-17 nanti.
"Solidaritas Palestina, Semangat pantang menyerah Garuda Muda," tutupnya.
1. Disinformasi
Sementara itu, Erick Thohir telah mengomentari isu yang berkembang bahwa Komite Disiplin PSSI menjatuhi sanksi pada Persiraja Banda Aceh akibat berkibarnya bendera Palestina. Menurut Erick hal itu adalah sebuah disinformasi yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Sebab, yang menjadi sorotan dalam kasus itu bukanlah bendera Palestina melainkan soal suporter melakukan pitch invasion.
"Jadi tegas yang terjadi di Persiraja bukan karena ada suporter mengibarkan bendera Palestina tapi soal suporter yang melakukan pitch invasion yang hal itu tidak diperkenankan. Apalagi kita sangat ketat menerapkan standar keamanan di lapangan seusai peristiwa Kanjuruhan," ungkap Erick.
Senada dengan Erick, Ketua Komite Hukum PSSI Ahmad Riyadh menegaskan pengibaran bendera Palestina bukanlah hal yang dilarang. Oleh karena itu PSSI tidak memberi sanksi melainkan aspirasi.
Riyadh mempersilakan suporter untuk menyemarakkan solidaritasnya itu di bangku dan tribune stadion.
Layaknya apa yang terjadi di sejumlah liga dunia yang mana suporter sepakbola membentangkan bendera dan spanduk dukungan pada nasib Palestina.
Namun, Riyadh meminta agar tidak ada suporter yang melakukan pitch invasion atau menyerbu masuk ke lapangan. Hal ini tidak diperkenankan karena melanggar peraturan dan keselamatan.