x

Pelatih Kaledonia Baru Bicara soal Karembeu, Indonesia, dan Sejarah Orang Jawa

Selasa, 14 November 2023 11:30 WIB
Penulis: Stefan Ariel Kristanto | Editor: Indra Citra Sena
Pelatih Kaledonia Baru, Leonardo Lopez, di Piala Dunia U-17 2023 berbicara soal Christian Karembeu, Indonesia, dan sejarah orang Jawa.

FOOTBALL265.COM – Pelatih Kaledonia Baru, Leonardo Lopez, di Piala Dunia U-17 2023 berbicara soal Christian Karembeu, Indonesia, dan sejarah orang Jawa.

Pelatih Kaledonia Baru, Leonardo Lopez, berbicara banyak hal ketika ditemui INDOSPORT secara eksklusif di Lapangan A GBK, Senayan, Senin (13/11/23).

Baca Juga

Pertama, mengenai Christian Karembeu, yang merupakan legenda sepak bola yang lahir di Kaledonia Baru dan bermain untuk Timnas Prancis dan Real Madrid (1997-2000).

Christian Karembeu adalah pesepak bola terkenal kelahiran Kaledonia Baru. Dia menjuarai Piala Dunia bersama timnas Prancis pada 1998,” kata Leonardo Lopez saat ditemui INDOSPORT.

“Dia adalah contoh bagi kami, para staf, dan juga pemain muda. Kami harap bahwa dia sangat bangga dengan skuat kami.”

Sekadar informasi, Kaledonia Baru adalah negara bekas jajahan Prancis yang saat ini masih mendapatkan pengaruh dari Negeri Menara Eiffel itu.

Baca Juga

Hingga kini, Kaledonia Baru belum merdeka setelah banyak warga negaranya menolak referendum kemerdekaan dari Prancis pada 4 November 2018.

Tak hanya itu saja, Lopez juga mengomentari mengenai Indonesia dan warganya setelah Kaledonia Baru tiba untuk bermain Piala Dunia U-17 2023.

“Indonesia adalah negara yang sangat besar, punya bangunan yang sangat besar juga. (Saya tahu) Jakarta. Kami suka orang-orang Indonesia, yang sangat keren dan ramah kepada kami,” sambungnya.

“(Makanya,) kami berada di kondisi terbaik untuk bermain sepak bola dan kami ingin mengucapkan thank you, terima kasih kepada orang Indonesia.”

Tak ketinggalan, Leonardo Lopez juga sedikit membahas mengenai suku Jawa yang tinggal di Kaledonia Baru.

Baca Juga

1. Lopez Kurang Paham Suku Jawa

Skuad Kaledonia Baru U-17.

Leonardo Lopez sayangnya kurang paham mengenai keberadaaan suka Jawa di Kaledonia Baru lantaran dia pun sebenarnya baru berada di negara Kaledonia Baru.

“Wah, pertanyaan yang sulit,” tawa Lopez, “Saya tinggal di Kaledonia selama dua tahun sehingga saya tidak tahu mengenai sejarah (orang Jawa di Kaledonia Baru).”

Baca Juga

Ya, Kaledonia Baru juga dihuni oleh beberapa suku Jawa karena adanya aturan “Koeli Ordonantie” pada 1880, yang mengatur hubungan kerja antara buruh dan majikan, untuk menjamin ketersediaan tenaga kerja di perkebunan Belanda di Sumatra.

Prancis meminta buruh untuk pertambangan nikel dan perkebunan di Kaledonia Baru sehingga dikirimlah 170 pekerja dari Pulau Jawa dan tiba di Kaledonia pada 16 Februari 1896.

Daerah itu sempat dihuni oleh sebagian suku Jawa yang mana mereka di Kaledonia Baru bekerja sebagai kuli kontrak atau mencari kehidupan yang lebih baik di negeri asing.

Hanya saja, kepindahan orang Jawa ke Pasifik sendiri sudah berhenti sejak 1949 yang mana jumlah penduduk Kaledonia Baru tercatat 237.765 jiwa per 1 September 2006.

Baca Juga

Orang Jawa di Kaledonia Baru diklaim tetap menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari meskipun anak mudanya kini sudah tak begitu menuturkannya dan malah lebih jago berbahasa Prancis.

Sementara itu, sepak bola di Kaledonia Baru semakin maju meskipun mereka menjadi anggota asosiasi terakhir Oseania yang bergabung dengan FIFA pada 2004.

Kaledonia Baru mengikuti Piala Dunia U-17 pertama pada 2017 di India yang mana mereka finis sebagai juru kunci Grup E di bawah Prancis, Jepang, dan Honduras.

Setelah enam tahun sudah berlalu, Kaledonia Baru sudah pasti sudah lebih siap menyambut Piala Dunia U-17 di Indonesia ini karena banyaknya investasi besar-besaran untuk memajukan perkembangan sepak bola di sana.

Dengan bantuan finansial dan dukungan teknis dari FIFA dan OFC, sekolah sepak bola akhirnya ditemukan pada 2022, akademi FCF, yang bertujuan menyatukan para pemain potensial terbaik dengan ditemukan via program pengembangan bakat pemain berusia 13-an tahun.

Sebanyak 80 persen pemain Kaledonia Baru U-17 sekarang berasal dari akademi tersebut sehingga kemampuan tim tersebut tentu sudah seharusnya lebih baik daripada 2017 lalu.

Walaupun demikian, tetap saja pembangunan kualitas skuad perlu dilakukan bertahun-tahun lamanya sehingga jangan heran apabila Kaledonia Baru tampak belum berkembang jika dilihat dari skor akhir.

Terlebih, Kaledonia Baru sebelumnya baru saja digilas 0-10 oleh Inggris di Piala Dunia U-17 2023 di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (11/11/23).

Kaledonia Baru selanjutnya akan kembali berlaga untuk kedua kalinya di Piala Dunia U-17 2023 melawan Brasil hari ini, Selasa (14/11/23) di JIS.

Baca Juga
PrancisPiala DuniaTimnas IndonesiaPiala Dunia U-17Christian KarembeuKaledonia Baru

Berita Terkini