Irak Beri Luka Terdalam, 4 Kekalahan Terburuk Timnas Indonesia di Era Shin Tae-yong
FOOTBALL265.COM - Di bawah asuhan Shin Tae-yong sejak 2020, timnas Indonesia perlahan menunjukkan langkah nyata mengembalikan reputasi sebagai Macan Asia.
Hanya saja di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Irak pada Kamis (16/11/23) lalu, Tim Garuda dipaksa membumi setelah dibantai 5-1.
Hanya dalam tempo 35 menit gawan Nadeo Argawninata sudah jebol dua kali via Bashar Resan dan bunuh diri Jordi Amat.
Asa sempat kembali terpupuk usai Shayne Pattynama mendapatkan gol pertamanya dalam seragam Merah-Putih jelan turun minum namun Irak betul-betul menghabisi timnas Indonesia di babak kedua.
Berturut-turut Osama Rashid, Youssef Amyn, Ali Al-Hamadi mencetak gol-gol yang membuat 65.000 pasang matang yang memenuhi Basra City Sport Stadium bergemuruh.
Skor 5-1 kemudian jadi kedudukan akhir pertandingan. Irak membuka lebar jalan menuju putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia sementara timnas Indonesia sebaliknya terancam tersingkir.
Shin Tae-yong pun dikritik habis karenanya. Gap peringkat FIFA kedua tim memang jauh namun yang ditampilkan oleh para pemainnya kemarin lusa sangat memalukan.
Hal ini menunjukkan jika pelatih asal Korea Selatan itu memang cuma manusia biasa yang tidak lepas dari eror dan kesalahan. Kekalahan bukan barang baru baginya dan berikut empat di antaranya yang paling menyakitkan selama menukangi timnas Indonesia.
1. Vietnam 4-0 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia)
Dalam tiga tahun melatih timnas Indonesia tidak ada tim yang lebih mensulitkan Shin Tae-yong ketimbang Vietnam. Di level senior maupun junior, The Golden Star Warriors selalu membuat taktiknya seolah tidak mempan.
Salah satu kekalahan pertama yang ia terima pun berasal dari Vietnam dala ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 silam bertempat di Dubai, Uni Emirat Arab.
Bermain di Al-Maktoum Stadium yang merupakan stadion netral, timnas Indonesia tetap didominasi oleh lawannya dan tumbang empat gol tanpa balas.
Hanya saja mengingat itu baru partai ketiga Shin Tae-yong menukangi Asnawi Mangkualam dan kolega, publik masih cukup maklum meski kekalahan dari salah satu rival terberat di Asia Tenggara tetap sulit untuk diterima.
1. 2. Indonesia 0-4 Thailand (Piala AFF 2020)
Vietnam bukan satu-satunya mimpi buruk Shin Tae-yong karena ada juga Thailand yang merupakan salah satu raksasa di Asia Tenggara. Pengalaman terpahit melawan The War Elephants hadir di final leg pertama Piala AFF 2020 silam.
Saat itu timnas Indonesia yang banyak menggunakan pemain U-23 secara mengejutkan berhasil menembus final dan dalam prosesnya turut menumbangkan Malaysia juga Singapura.
Namun Garuda Muda diingatkan lagi jika Thailand masih yang terbaik. Di Singapore National Stadium, mereka dilahap 0-4. Cuma bisa meraih hasil imbang 2-2 pada leg kedua membuat gelar Piala AFF lagi-lagi lolos dari genggaman.
Fans merasa kecewa dengan kekalahan ini meski dari awal sudah tahu jika skuad yang dikapteni oleh Asnawi Mangkualam dan Evan Dimas tersebut masih underdog namun harapan yang sudah kepalang tinggi membuat kejatuhan terasa lebih menyakitkan.
3. Vietnam 2-0 Indonesia (Piala AFF 2022)
Semifinal Piala AFF 2022 jadi kesempatan terakhir bagi Shin Tae-yong untuk akhirnya menang atas kompatriotnya, Park Hang-seo, di panggung internasional.
Hanya saja lagi timnas Indonesia pimpinannya harus lagi-lagi mengakui superioritas Vietnam yang berhasil melaju ke partai puncak dengan agregat 2-0.
Brace Ngunyen Tien Linh di leg kedua membuat mimpi Merah-Putih untuk back-to-back menuju final kejuaraan dua tahunan negara Asia Tenggara harus pupus.
Setelah Piala AFF 2022 rampung, Park Hang-seo mundur dari kursi pelatih Vietnam. Meninggalkan Shin Tae-yong yang masih penasaran dengan rekor lima kekalahan dari lima duel dengan agregat gol mencengangkan 9-0!.
4. Irak 5-1 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia)
Kekalahan dari Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dianggap sebagai hasil paling membuat frustasi peminat sepakbola tanah air.
Pasalnya tidak terlihat sama sekali filosofi yang sudah ditanamkan dalam tiga tahun terakhir. Lini belakang dan tengah timnas Indonesia diobok-obok sampai akhirnya skor 5-1 jadi hasil pamungkas.
Sepanjang 90 menit, 33% penguasaan bola juga satu tembakan tepat sasaran jadi usaha 'maksimal' para pemain terbaik bangsa di lapangan. Wajar bila kemudian fans kesal karena kini tim mereka terduduk di dasar klasemen Grup F.
Masih ada kesempatan untuk Shin Tae-yong mengobati luka yang begitu mendalam ini yakni dengan memenangkan dua sisa partai terakhir melawan Filipina dan Vietnam.