5 Fakta Timnas Mali di Piala Dunia U-17 2023, sang Juara di Hati Publik Manahan
FOOTBALL265.COM - Timnas Mali U-17 2023 merupakan juara di hati publik Stadion Manahan Solo di Piala Dunia U-17 2023.
Ada 5 fakta yang membuat Mali mendapat dukungan sepanjang turnamen ini.
Mali menjadi kontestan Piala Dunia U-17 yang sangat didukung penonton Indonesia. Setiap berlaga di Stadion Manahan, lawan-lawannya dibuat iri karena mereka mendapat dukungan sepanjang laga.
Sayangnya, Mali gagal melaju ke final menantang Jerman. Mereka harus puas berada di tempat ketiga setelah melibas Argentina 3-0, Jumat (1/12/23) malam.
FOOTBALL265.COM pun merangkum empat fakta yang membuat Mali menjadi "sang juara" di hati publik Manahan. Mereka mendapat dukungan penuh bukan sekadar status sebagai negara dari Afrika. Simak ulasannya!
1. Performa Luar Biasa
Mali terlalu mewah untuk sekadar berada di tempat ketiga pada Piala Dunia U-17 2023. Mali hanya tidak dinaungi keberuntungan untuk bisa lolos ke partai puncak.
Dalam dua pertandingan yang gagal dimenangkan Mali, mereka selalu terkena kartu merah. Saat kalah dari Spanyol 0-1, Mamadou Doumbia dianggap sengaja melayangkan tangannya ke gelandang Spanyol, Pau Prim.
Kemudian, di babak semifinal melawan Perancis, Mali kebobolan dua gol setelah Souleymane Sanogo mendapat kartu merah. Saat bertanding dengan 11 pemain, Mali memimpin 1-0 lewat Ibrahim Diarra.
Performa impresif inilah yang membuat Mali begitu dicintai publik Manahan. Kemenangan atas Argentina 3-0 membuat Mali mencetak 18 gol dan hanya kebobolan 4 gol saja di Piala Dunia U-17 2023.
2. Anti Diving dan Ulur Waktu
Performa impresif Mali dilengkapi dengan sikap Ibrahim Diarra dkk. yang tak pernah diving dan mengulur waktu. Dalam banyak duel saat mereka terjatuh, para pemain Mali langsung berdiri lagi dan mengejar pemain lawan.
Perjuangan itulah yang membuat Mali mendapat tempat khusus di hati publik Manahan. Dalam permainan yang intensitasnya sangat tinggi, para pemain Mali juga tak pernah mengulur waktu.
Salah satu nama yang performanya sangat diapresiasi adalah gelandang mungil, Hamidou Makalou. Ia menjadi motor permainan Mali yang berlari ke segala penjuru lapangan.
Saat melibas Argentina, Makalou mencetak gol indah yang memperlihatkan teknik, kecepatan dan ketenangannya. Gol itu layak masuk dalam jajaran gol terindah di Piala Dunia U-17 2023.
1. Fakta-Fakta Lainnya
3. Militansi Suporter Mali
Militansi suporter Mali layak dipuji. Mereka selalu memecah suasana Stadion Manahan Solo dengan yel-yel unik yang kerap memancing penonton lain untuk ikut mendukung.
Suporter Mali juga bukan sekadar militan. Mereka juga datang dengan kostum khusus yang membuat penampilannya menarik bagi penghuni Manahan.
Dalam laga melawan Argentina, jumlah suporter Mali tak lebih banyak dari sang lawan. Suporter Argentina kompak bernyanyi saat timnya dalam situasi tertinggal.
Militansi suporter Argentina memancing penonton lokal menunjukkan sikap kompak. Mereka langsung meneriakkan yel-yel dukungan kepada Mali yang membuat suasana Stadion Manahan menjadi meriah.
4. Reaksi Pelatih Mali
Pelatih Mali, Soumaila Coulibaly, menunjukkan rasa hormatnya dengan mengucapkan terima kasih atas dukungan dari warga Indonesia di Stadion Manahan Solo.
"Saya sangat senang dengan yang terjadi (saat melawan Perancis). Kami tahu Indonesia memang mendukung kami. Kami bisa mencetak gol, bermain dengan baik, terima kasih banyak," kata Soumaila Coulibaly.
Statemen Soumaila ini memancing gelombang dukungan yang lebih banyak saat melawan Argentina.
Makanya, suara dukungan terhadap Mali terdengar lebih kencang saat melawan Argentina.
Suporter Mali juga membawa spanduk dengan tulisan "Thank You Indonesia" dan "Thank You Surakarta". Spanduk ini kemudian dibentangkan para pemain Mali dan diposting presiden FIFA, Gianni Infantino, via instagram resminya.
Melengkapi suasana meriah dan keberhasilan membantai Argentina, winger Mali, Ibrahim Kanate, melakukan selebrasi akrobatik dengan berputar 360 derajat berkali-kali di lapangan sisi utara.